6

1.1K 34 0
                                    


Alif POV

Hari ini tanggal 15 mei jadwal pengumuman kelulusa jam lima sore nanti, sekarang jam tiga masih sekitar satu jam lagi.
Rencananya aku mau ngumpul kerumah bimo tapi karna kak puput tadi pagi datang dari bandung dengan suaminya dan dua anaknya, firda baru berumur 4 tahun sedangkan adiknya irsad baru 3 bulan, kedatangan kak put ke jambi karna mau liat kondisi mama yang menurun kemarin dan sempat di rawat selama seminggu di rumah sakit DKT.
Alhamdulillah sekarang mama udah kembali sehat lagi.
Sekarang kami lagi santai di ruang keluarga...
"Bang al hari ini pengumuman kelulusan bukan?" Kak put membuka pembicaraan dengan bertnya pada ku.

"Iya kak put"
"Jam berapa bang?"
"Jam lima nanti kak, emang kenpa kak mau ikut coret-coret juga ya?"
"
Bentar lagi dong bang, yee udah duluan kakak kali bang coret-coret tapi sayang mama ga bolehin dulu itu"
"Kasian banget kak ya, aku aja yang di bolehin malah ga pingin"
"Selara pikir kita beda kali bang, oh iya abang jadi lanjut akpol?"
"Jadi dong kak,  abang udah siap lahir dan batin"
"Bagus bang kalo gitu, semoga sukses dan dapat istri yang soleha"
"Amin ya allah"
" bang doanya semangat amat pasti sambil ingat kakak cantik komplek kita ya" tata yang dari tadi main dengan irsad menyambung obrolan .

"Kakak cantik komplek siapa ta?" Tanya kak put yang penasaran dengan omongan tata.

"Itu loh put anaknya pak ibrahim yang rumahnya cet warna coklat pagar warna hitam kira-kira kalo deretan dari rumah kita jarak 8rumah  deh kayaknya " lanjut mama yang membuka suara ketika berjalan ke ruang keluarga dari tadi mama hanya mendengar dari dapur pembicaraan mereka.

"Pasti mama yang bilang sama tata" aku  yang langsung mengira mama yang menceritakan, memang selama ini aku selalu cerita tantang apa pun dengan mama, nyaman aja kalo cerita dengan mama.

"Ga kok bang, adek tau sendiri dari cerita abang beberapa bulan yang lalu, waktu abang curhat sama kak bima dan rangga di balkon kan kedengaran tu sampe kamar tata hahaha"

Wahh lain kali musti hati-hati kalo cerita ga aman di rumah ini banyak yang dengar. Batin alif.

" udah jam lima kurang mau siap-siap dulu"

"Mau kabur dari pertanyaan kakak al" teriak kak put melihat aku langsung berjalan meninggalkan ruang keluarga dan langsung ke kamar.

.............................
Sial ketauan deh semua rahasia aku selama ini .
Udah ah dari pada mikirin itu mending aku langsung ke sekolah aja udah jam lima kurang 10 menit juga.

"Maa abang pegi dulu, doain abang" ucap ku sambil menyalami mama setelah keluar kamar dan siap cawww.

" iya sayang mama selalu doain kamu, tanpa kamu minta" mama sambil mencium puncak kepala ku.

" bang,  kalo kakak doain abang supaya benaran bisa dapatin anaknya pak ibrahim yang bungsu itu hahaha" kak put mengelurkan godaan mautnya kali ini.

"Amin makasih kak put" hanya itu yang aku jawab takut kalo jawab yang lain malah di perpanjang godaan mautnya untuk membuat ku mati kutu.

"Tata juga amin deh buat doanya kak put tadi, soalnya tata setuju abang sama kakak cantik itu" tata ikut nyambung lagi, dari pada aku makin terpojok mending langsung cawww.

" daaaahh semua, wasalam " kulihat mama menggelengkan kepalanya dan kak put dengan tata tertawa melihat aku, apesss deh.

........................

Sekarang sudah jam lima lewat 10menit pengumuman kelulusan belum juga di keluarkan padahal katanya jam lima, aku menghembuskan nafas kasar.

" lif nanti konvoi sama siapa?" Tiba-tiba rini teman sekelas ku datang menghampiri.

" pengumuman lulus aja belum rin, udah mikir konvoi"
" kan harus ada persiapan konvoi lif"
"Aku ga ikut konvoi rin, cukup pulang baca doa selamat udah, beres"

Mengagumi dalam diamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang