7

1K 38 0
                                    

Alif POV

Alhamdulillah setelah berbagai tes sudah di lalui, aku di nyatakan lulus di AKPOL emang kalo ada niat,tekat, usaha dan tak lupa pula selalu meminta doa kepada allah, insya allah semua akan di kabulkan.
hari ini setelah selesai sholat magrib di rumah ku di adakan doa selamat kecil-kecilan yang hanya mengundang tetangga komplek,beberapa teman kerja papa dan keluarga.
Banyak tamu undangan yang datang memberi ucapan selamat dan mendoakan yang terbaik buat ku, alhamdulillah banyak yang doain semoga doa mereka untukku di jabah allah.
Sekitar jam delapan acara sudah selesai, semua tamu undangan udah pada pulang yang tersisa hanya beberapa anggota keluarga saja yang masih duduk santai di ruang tengah bersama papa yang sedang mengobrol.
Aku yang kecapekan langsung masuk kamar dan melanjutkan berkemas-kemas barang untuk di bawak ke asrama, setelah selesai berkemas aku langsung lanjut tidurr karna rasanya tenaga ku sudah habis dan harus di cas dengan tidur malam ini.

DIfa POV

Papa malam ini dapat undangan dari rumah alif, katanya acara doa selamat dan syukuran atas di terimanya alif di AKPOL.
wahh alhamdulillah kalo gitu berarti dia pendidikan selama 4tahun di asrama, semoga dia bisa menyelesaikan pendidikannya itu dengan lancar dan di mudahkan untuknya ya allah.

...........................

6TAHUN KEMUDIAN.

Alif kini telah selesai pendidikannya dan sekarang sudah menjadi Kanit di KAPOLSEK jambi.
Sedangkan difa yang sekarang sudah bekerja di kantor pajak, setelah lulus dari SMA difa mengikuti tes STAN dan alhamdulillahnya difa lulus dengan mengambil jurusan Spesialiasi D3 Pajak.

Alif POV

Aku berdoa setelah selesai sholat untuk seseorang yang selama ini hanya bisa aku kagumi dalam diam dan menyampaikan segala isi hati ku lewat doa untuknya.
Mama yang tiba-tiba masuk kedalam kamar ku mendengar doa ku pada allah swt.

" bang sampaikan niat baik mu dan khitbalah difa gadis yang selalu kau doakan" mama yang dengan lembut menyentuh pundak ku.

" apa ini sudah waktunya ma?"
Tanya ku kepada mama karna ada rasa tak siap untuk itu.

" yakinlah bang, niat baik mu itu tidak akan pernah sia-sia"

" apa aku pantas untuknya ma?"
" insya allah bang, manusia tidak ada yang sempurna"

" baiklah ma kalo gitu malam besok abang akan datang kerumahnya untuk langsung berbicara dengan orang tuanya"

" mama selalu mendoakan abang dan selalu memberi dukungan buat abang "

" terimakasih ma"

..........

Difa POV

Malam ini aku merasa jantungku seperti ingin melompat dari tempatnya melihat kedatangan seorang pemuda dengan mengenakkan peci itam,baju koko putih dan celana dasar hitam sedang duduk di ruang tamu berbicara dengan papa dan mama. entah apa yang mereka bicarakan di sana, aku hanya bisa mendengar satu dua kalimat yang terkadang mereka ucapkan sedikit keras, ku kecilkan suara tivi namun tetap saja tidak kedengaran, aku penasaran sangat-sangat penasaran dengan pembicaraan mereka itu.
Setelah alif pulang, kulihat papa yang menatap ku dengan tatapan penuh tanda tanya sedangkan mama tersenyum lembut seperti sedang kasmaran saja.
Saat aku ingin berdiri dari duduk ku untuk masuk ke kamar tiba-tiba papa menyuruh ku duduk lagi, apa- apaan coba ini.

" faa duduklah nak"
"Ada apa pa?"
" duduklah ada yang ingin papa dan mama bicarakan dengan mu"

"Tumben banget pa, ada yang penting banget kayaknya"

" ini sangat penting, untuk dirimu nak" sambung mama yang duduk di sebelah papa.

Waaah kayaknya ini pembicaraan bakal serius banget, aku kembali duduk di tempat semula.

"Difa, apa kamu sudah mempunyai calon suami pilihan sendiri?"
Waaah kenapa tiba-tiba pertanyaan papa itu yaaa.
" emangnya kenapa pa?"
"Jawab saja fa, apa ada?"
" tidak ada pa"
Kulihat papa dan mama saling tersenyum, ada apa coba dengan papa dan mama ini.

" jika ada seorang laki-laki yang datang langsung ke papa untuk mengkhitba mu dan menurut papa laki-laki itu bisa menjadi imam yang baik untuk mu, apakah kamu mau nak?"

" jika menurut papa begitu difa akan terima karna papa dan mama tau mana yang terbaik buat difa"

" bagus kalo begitu nak" lanjut mama yang berbicara.

" difa yakin laki-laki pilihan papa dan mama adalah yang terbaik"

" alhamdulillah kalo begitu ma, besok pagi papa akan memberi kabar baik ini pada keluarga laki-laki itu"

Aduh siapa sebenarnya laki-laki itu, kenapa papa tidak menyebutkan namanya, apa harus aku yang bertanya tapi gimana ya berat banget rasanya ni mulut mau bicara.
Kenapa tiba-tiba papa dan mama berbicara tentang ini setelah Alif tadi datang kerumah, atau jangan-jangan diaa laki-laki yang di katakan papa, kalo emang iya alhamdulillah ya allah kalopun bukan pasti sudah allah siapkan laki-laki yang memang jodoh ku.

"Ma pa, difa tidur dulu ya udah ngantuk banget besok mau kerja lagi"

" iyaiya sayang" mama berkata sambil senyum bahagia tanpak jelas sekali di wajahnya yang sudah tua itu, bisa ku rasa bahagia di hatinya sekarang. Tidak ada lagi beban yang harus di tanggungnya, abang dan kakak ku sudah berkeluarga semua dan sekarang tinggal aku lagi yang belum tapi sepertinya aku akan menyusul mereka dalam tahun ini amin semoga saja di lancarkan ya allah.
Aku yakin jodoh pilihan papa pasti yang terbaik buat ku.



Alif POV

Sekarang aku sudah siap untuk menemui pak ibrahim buktinya sekarang aku sudah berdiri di pintu rumahnya sambil menekan bell, ketika pintu rumah sudah di buka kulihat seorang wanita yang sudah tidak muda lagi tapi masih terlihat awet muda, wanita itu mempersilahkan aku masuk dengan ramah dan senyum yang tulus.

Sekarang aku duduk di hadapan pak ibrahim dan istrinya, baru saja aku ingin berbicara seorang gadis datang mengantar minuman dan kue setelah selesai meletakkan di meja, gadis itu langsung pergi dengan senyum yang sangat damai.
Awalnya aku tidak langsung bilang tujuan utama ku kesini untuk mengkhitba anaknya namun sepertinya tujuan ku kesini sudah di ketahui apa maksudnya.

" jadi apa tujuan nak alif kemari?" Tanya pak ibrahim pada ku yang membuat ku terkejut.

"Saya kesini ada niat baik pak"
" niat baik apa nak alif?"
Barulah ku jelaskan semuanya pada pak ibrahim niat kedatangan ku kerumahnya.

" oh jadi begitu nak, baiklah kalo begitu bapak akan membicarakannya kepada dia dan jika ada jawabannya, bapak akan segera memberi kabar kepada mu lebih lanjutnya"
" baiklah pak kalo begitu saya pamit dulu, sudah malam juga nanti saya mengganggu jam istirahat bapak dan ibu"

" haha ga apa-apa kok nak al"
" yaudah pak saya permisi pulang pak"
Aku pamit permisi pulang sambil menyalami pak ibrahim dan istrinya.

Mengagumi dalam diamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang