14

1.2K 55 3
                                    

DIFA POV

Tanpa terasa sudah sembilan bulan mengandung, kini aku berbaring di ranjang rumah sakit setelah subuh tadi aku merasakan sakit pada perut. Alif yang selalu setia mendampingi ku kini tertidur pulas di sampingku, sepertinya dia sangat lelah sekali seharian menjaga ku.
Aawwww kurasakan sakit di perut entah untuk yang keberapa kali.  Aku tak tega untuk membangunkan alif tapi setelah ku lihat air ketuban sudah mengalir keluar.
Aku berteriak panik, sehingga membuat alif terbangun dan langsung memencet bell untuk memanggil dokter.
Dokterpun langsung datang ke kamar ku, proses persalian berlangsung secara lancar.
Alif yang setia selalu di samping ku saat proses persalian membuatku semakin kuat dan bersemangat.

Ku dengar suara tangisan bayi munyil tanpa dosa itu ketika telah terlahir ke dunia.
alif yang mengazankan anak kami yang baru lahir itu membuat ku menangis terharu.
Ya allah terimakasih atas karunia yang engkau berikan pada kami.

ALIF POV

Ya allah betapa bahagia ketika mendengar suara tangisan bayi yang memenuhi ruang persalian, alhamdulillah difa melahirkan dengan selamat.
Ketika bayi laki-laki munyil itu sudah di bersihkan dan di berikan pada ku, segera aku azankan di telinga kanan dan iqomat di telingan kirinya.
Ya allah terimakasih atas nikmat yang telah engkau beri kepada keluarga kecil kami ini.
Semoga keluarga kecil kami ini selalu berada di jalan mu ya allah.


















*SELESAI*

Heyy semua maaf kalo cerita saya ga bagus atau kurang menarik, untuk kalian yang sudah membacanya terimakasih sebesar-besarnya dari hati saya.
Jika kalian senang dengan cerita saya mungkin nanti saya akan menulis cerita baru lagi.
Salam hangat dari saya ☺

Mengagumi dalam diamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang