Kabut-kabut itu merusak pengelihatanku, semakin memekat setiap detiknya. Kemudian, Thomas ditarik menjauh dariku. Seiringan dengan sebuah tangan kekar menelusup ke bahuku, mencegahku bergerak.
Aku berteriak dan memberontak, tapi itu sama sekali tak membuahkan hasil.
Kemudian, gelap.
Sebagian dari kesadaranku terkumpul, menyadarkanku bahwa apa yang ditampilkan didepanku sedari tadi hanyalah klise-klise memori.
***
"She's the last one."
Newt mendongak keatas sana setelah mengucapkan kata yang tertulis di gulungan kertas usang yang sebelumnya berada pada genggaman gadis tersebut. "Apa maksudnya?" Tambah pria blonde itu.
Semua orang menatapnya dengan ekpresi bingung. Terlebih, saat gadis itu meneriakkan sesuatu dalam ketidaksadarannya.
"Thomas!"
Newt terperanjat mundur. Alisnya bertarut bingung.
Thomas?
Newt lagi-lagi mendongak keatas, melihat teman-temannya yang lain. Menangkap setidaknya 85% pandangan sinis menginterupsi Thomas. Laki-laki itu mengabaikan tatapan mereka dan memutuskan memandang gadis berbaju biru pucat dibawah sana.
Newt akhirnya kembali menatap gadis yang matanya terpejam itu.
"Panggil med-jacks. Dia pingsan." ujar Newt kemudian.
***
"Lihat apa yang kau lakukan shuck-face!" Gally mendorong bahu Thomas, lalu beralih mencengkram bajunya. "Semua keanehan ini muncul sejak kau datang! Sekarang mengakulah jika kau adalah utusan orang-orang sialan itu!"
"Gally!" Newt mendorong Gally menjauh dari Thomas. "Ini semua bukan salahnya, Berhentilah bertingkah bodoh!" Newt membentaknya. Thomas tak pernah melihat Newt semarah ini sebelumnya.
"Newt-"
"Tutup mulut! Semuanya kembali bekerja!" Newt membubarkan gerombolan. Ia melihat Gally memberi tatapan dendam pada Thomas sebelum ia pergi.
Lalu Newt berbalik menghampiri Thomas. "Tak usah dipikirkan apa yang dikatakan Gally." katanya. Thomas tak merespon, laki-laki itu nampak melamun.
"Tommy," Thomas mendongak menatap Newt yang mengerutkan alis. "Apa kau tahu sesuatu?" Tanyanya.
Thomas diam untuk beberapa detik, lalu menggumam. "Aku tak tahu, Newt." katanya.
Walau sebenarnya lebih menjurus pada jawaban tak ingat.
***
Aku tak tahu sudah berapa lama aku tertidur, tapi sepertinya aku sudah tiba di glade. Berada dalam kegelapan kosong seperti ini lebih baik dari pada harus memutar memori masa kecilku.
Aku sempat lupa bahwa WICKED sengaja membuatku pingsan dan tidak menghapus memoriku sebelum aku membuka mata. Ada beberapa tugas yang perlu kulakukan sebelum ingatanku benar-benar terhapus.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Maze Runner [Teresa pov]
FanfictionSaat itu, kuingat diriku masih berumur lima tahun. KPF-Koalisi Pasca Flare-. Organisasi itu menyebarkan virus mematikan, bak tak puas karena bencana ledakan sinar matahari beberapa waktu lalu. Flare. Virus itu ganas. Bibit dari virus itu ditembakkan...