Forbbiden Portal

1.7K 54 13
                                    

Cairan dari kulit tubuhku terus bercucuran, kepala sebuah kipas angin kecil berputar kekiri dan kekanan. Celana pendek dan kaos tipis membalut tubuhku, sebuah sofa empuk menjadi mediaku untuk bersantai di pertengahan musim panas ini. Bahkan sekolah juga sudah meliburkan siswanya

"Hyung" seorang remaja dengan tubuh tingginya memasuki rumah dengan keringat membahasi seluruh tubuhnya, ia berjalan cepat menuju posisiku lalu mengeluarkan sebuah benda kotak beku dari kantong plastik yang dia bawa. Sepotong es krim balok

"Untukku?"

Dia menjatuhkan dirinya ke sofa dan duduk di sebelahku, dia mengangguk menanggapi pertanyaanku. Aku menjilat es balok itu, rasanya sangat segar, begitu pun kembaranku yang sedang duduk di sebelahku sambil memakan es krimnya

Apakah lucu jika seorang vampir menjilat es krim di pertengahan musim panas? Mungkin ini aneh, karena biasanya seorang vampir meminum darah. Hah! Itu hanyalah dongeng dan legenda semata, karena pada kenyataannya vampir bisa juga memakan makanan manusia, karena vampir dan manusia 9,97% adalah manusia, tetapi ia memiliki sebuah kemampuan khusus.

Kami berdua memang vampir, tetapi kami tidak meminum darah sedikit pun, kami dibiasakan makan makanan manusia, karena sedari kecil kami dilatih untuk menjadi manusia meskipun terkadang naluri kita sebagai vampir muncul secara tiba tiba.

"Hyung, aku bosan dirumah terus selama liburan musim panas ini, bisakah kita pergi keluar dan bermain?" Kwangmin menatap mataku dalam, tatapannya sangat menyedihkan aku tidak bisa menolak tawaran bermainnya, lagi pula kita sudah lama tidak bermain berdua, karena selama sekolah kita terus belajar.

"Haruskah kita pergi? Tapi suhu udara sekarang mencapai 37°. Bagaimana jika nanti malam kita keluar dan mencari udara segar, aku dengar akan ada festival kembang api di daerah Pohang, sepertinya akan bagus jika malam ini kita pergi ke Pohang"

"Oke, malam ini kita akan melihat festifal kembang api di Pohang" Dengan semngatnya yang berapi api Kwangmin duduk tegak sambil memasukan seluruh es krim baloknya yang tinggal sedikit

"Kau bersemangat sekali" seketika tawaku meledak melihat tingkah laku kembaranku yang sangat bersemangat untuk pergi melihat kembang api

"Hyung, kita jarang berlibur, setiap hari kita dihadapkan dengan angka dan rumus juga tulisan tulisan yang memusingkan, maka dari itu aku sangat senang jika liburan seperti ini"

"Siapa yang tidak senang? Bahkan rasanya ingin segera berlari dan lompat ke sebuah danau, saking senangnya" Aku mengacak ngacak rambut Kwangmin

"Ya! Kau sangat tidak sopan!" Kwangmin tersenyum lebar, matanya berseri seri, lengkungan senyum jailnya terlukis di wajahnya. Kwangmin membalas mengacak ngacak rambutku

"Lihatlah siapa yang muda disini, dan siapa yang tidak sopan" Aku menjulurkan lidahku bermaksud mengejek Kwangmin

"Dan lihat, siapa yang sangat tua dan keriput disini?"

"Apa katamu? Aku tidak setua itu!" Aku menggelitiki tubuh Kwangmin, dia pun tertawa geli sambil berusaha menghindari aku dan tanganku yang terus menggelitiki tubuhnya.

-Deffrent Portal-

"Cepatlah kita akan ketinggalan bus!" Aku menunggu Kwangmin yang sedang mengemasi beberapa peralatanya. Malam ini kita akan menginap di Pohang, karena tidak mungkin pulang dalam keadaan lelah, bahkan bus juga tidak akan datang di jam setelah acara selesai.

Setelah menunggu cukup lama, Kwangmin akhirnya berlari menuju pintu utama tempat aku berdiri sekarang ini. Senyum bahagianya terus terlukis indah di bibirnya, bahkan matanya semakin berseri seri

Setelah menempuh perjalanan menunggunakan bus, akhirnya kami sampai di Pohang dan langsung menuju tempat festival di adakan. Semua orang terlihat tidak ingin melewatkan momen yang diadakan setahun sekali ini, bahkan tempat sekarang aku dan Kwangmin berdiri sudah di penuhi oleh orang orang dari luar Pohang ataupun orang dari daerah tersebut.

Kembang api mulai menghiasi langit malam musim panas dengan warna - warnanya yang indah, suara ledakannya menghipnotis setiap orang yang mendengarnya. Warnanya membuat orang seakan melihat sebuah taman bunga dengan berbagai warna.

Ketika semua orang terhipnotis oleh kembang api, sesuatu yang terasa aneh telah terjadi, disaat panasnya musim panas membuat semua orang berkeringat, aku merasakan dingin yang sedikit menusuk. Aku merasa ada yang hilang disisiku membuat keadaan menjadi dingin.

Kwangmin! Dia menghilang! Aku sangat yakin dia tadi berada di sampingku sambil memakan sebuah permen kapas yang lembut. Aku segera berlari mencari Kwangmin di lautan manusia, tetapi nihil, aku tidak menemukan Kwangmin.

"Kwangmin! Jo Kwangmin!" Aku berusaha mengalahkan suara kembang api, tetapi tidak bisa, suara kembang api lebih keras di banding suara teriakanku.

Aku terus mencari Kwangmin, aku sampai di sebuah tempat yang luas dengan sebuah susunan batu yang membentuk sebuah bingkai pintu. Terlihat ada beberapa orang sedang berdiri di hadapan seorang tawanan yang di ikat oleh akar pohon di dekat batu berbentuk pintu tersebut. Aku yakin dia adalah Kwangmin

"Lepaskan dia!" Suaraku menggema disemua area

"Ow.. Jo Youngmin, kau sangat menyayanggi kembaranmu ya, sehingga kau berani kesini sendirian"

T...Tunggu d..dia adalah orang yang membuatku dan Kwangmin menjadi seperti ini, seorang vampir yang telah menggigit kami berdua, dia adalah Ji Jin Hee.

"Aku tidak punya orang lain untuk di ajak kemari, dan mereka tidak punya alasan untuk kemari"

"Wah, kau sangat bijak, kau sangat beruntung memiliki saudara yang bijak sepertinya, bukankah begitu Jo Youngmin?"

"Berhenti main main dan lepaskan Kwangmin!"

"Sepertinya kau sudah sangat kesal kepadaku hingga kau memasang tatapan kebencian di depanku"

"Aku tidak punya waktu, lepaskan Kwangmin!"

"Kau masih punya waktu 72 jam untuk membebaskan kembaranmu, di dunia kami"

Dia mendekatkan mulutnya ke telingaku sedikit berbisik di kata terakhir. Apa maksudnya dunia mereka?

Jin Hee, dia memetikan jarinya, sebuah cahaya terang keluar dari akar pohon berbentuk bingkai pintu tersebut dan cahaya tersebut membuat sebuah pintu.

"Temui aku di dalam" Jin Hee membawa Kwangmin memasuki portal tersebut, saat aku akan masuk portal itu segera menutup dan akhirnya aku berusaha berontak melepaskan pegangan para pengawal Jin Hee karena aku hendak kabur dan mengejarnya memsduki portal.

"Kembalilah besok malam di tempat ini, kau akan bisa memasuki portal ini untuk menemui Kwangmin" ucap salah satu pengawal

"Baiklah"

Aku membalikan badanku dan kembali ke penginapan, aku yakin aku bisa menyelamatkan Kwangmin. Pertualangan sebenarnya baru di mulai.

Different PortalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang