The Lost Memory

209 22 1
                                    

BRAAKKK!

Tubuh penuh luka itu menghantam tembok kokoh di belakangnya. Tubuh lemahnya tak lagi bergeming setelah menabrak tembok. Tergeletak di atas lantai puncak istana.

Jin Hee mendekati tubuh itu dan hendak menyerangnya lagi hingga nafasnya benar - benar terhenti namun seseorang menarik tangan besarnya dan membalikan tubuhnya hingga mata mereka bertemu.

"Kau tega ... melakukan hal itu?" Seorang gadis yang sudah sangat kusam berdiri di hadapannya sambil memegang sebuah es beku yang licin dan sangat tajam di letakan tepat di depan leher Jin Hee.

"Nuguya?" Jin Hee menatap gadis itu dingin, kemudian melukiskan evil mirknya.

"Ah~ matta. Kau Choi Jun Hee kan? Si gadis legendaris itu. Aku sudah mendengar berbagai ceritamu dari seluruh Lost Word" Jin Hee menyingkirkan es yang menghalanginya itu kemudian berjalan menjauh dari Jun Hee.

Jun Hee menatapnya tajam. Nafas tak teraturnya menggambarkan gejolak amarah dalam dirinya. Dia telah membuat Youngmin berusaha payah hidup menjadi manusia setengah vampir. Ini tak akan dia biarkan.

"Choi Jun Hee, kau ... ingat aku?" Jin Hee menghentikan langkahnya kemudian menatap Jun Hee sedikit main main.

"Tentu saja, kau ... vampir yang jahat!" Jun Hee kembali menyerang Jin Hee namun dengan santainya Jin Hee menangkis serangan itu dengan satu tangan. Kini tangan Jun Hee berada di genggaman vampir jahat itu.

"Tenanglah gadis manis, kenapa terburu - buru? Sebenci itukah dirimu kepadaku setelah kejadian itu?" Jin Hee mendekatkan wajahnya dengan Jun Hee hingga kedua bola mata Jun Hee hampir ketengah.

"Kejadian apa?"

"Haruskah aku memberimu ingatan kembali tentang hari itu?" Jin Hee menjauhkan wajahnya namun masih tetap memegang tangan Jun Hee yang memegang es.

"Nwa!" Jun Hee memberikan perlawanan, berusaha melepaskan tangannya yang di pegang Jin Hee. Namun genggaman Jin Hee sangat kuat hingga membuat pergelangan tangan Jun Hee sakit.

"Kau tak ingin mengingatnya?"

"Shirheo!"

"Jangan melawan gadis manis. Aku akan mengingatkanmu akan hal itu. Kau pasti tak ingin kembali ke luar portal dan masuk ke rumah itu lagi" Jin Hee melemparkan serbuk emas tepat mengenai wajah Jun Hee.

- Different Portal -

Jun Hee's POV

Gelap ... hitam ... dingin. Dimana aku? Padahal aku sudah membuka mata namun tak ada sedikit cahaya pun yang aku lihat. Aku ingin keluar dari sini. Beberapa menit setelah itu munculah sebuah cahaya yang semakin lama semakin besar dan sangat terang sehingga membuat mataku sakit. Aku menyipitkan mata dan menghalangi cahaya itu dengan kedua tanganku.

Sebuah suara yang cukup keras hampir saja memecahkan gendang telingaku, sebuah suara yang tak bisa aku gambarkan dengan kata - kata. Saat semua itu sudah berlalu aku melihat sebuah tempat yang sangat familiar.

Tunggu ... ini ... rumahku. Seluruh keluarga sedang berkumpul, namun keadaan sedang tidak damai. Perang mulut antara eomma dan appa, membuat kami hanya terdiam, aku ,Yoon Jae, dan satu orang lagi yang baru aku lihat.

Aku memeluk lututku dan membenamkan wajahku diantaranya. Yoon Jae yang masih bayi dan tidak mengerti apa apa hanya terdiam, sementara namja itu ... dia seperti mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Namja itu berdiri kemudian berjalan dengan hentakan kaki yang keras, hendak meninggalkan ruangan yang sedang ricuh ini.

"Kau mau kemana?!" Teriakan appa membuat telingaku sakit. Memegang tangan namja itu dan mencegahnya untuk pergi.

Different PortalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang