We Are Good Leader Part II

876 44 1
                                    

Flashback:   

APink's Chorong POV:

"Ah,kemana perginya Naeun..!"

"Sabar eonni,mungkin Naeun-eonni sudah jalan duluan."

Yah,sekali lagi memberku berulah. Setelah sedari tadi Bomi dan Eunji bersikap manis semanis gula,Naeun mulai mengoceh dan berakhir dengan menghilangnya visual grup kami itu. Mungkin seperti kata Hayoung,yeoja itu telah jalan duluan. Lagipula dia tidak akan benar-benar hilang bukan? Ini kan rumah sakit.

"Itu Naeun bukan?" Tunjukku pada seorang yeoja yang tengah berhadapan dengan 3 namja.

"Ne,dia bersama member EXO,kajja eon!" Ajak Namjoo.

"Naeun..!!"

Yang dipanggil menoleh,kalau boleh aku ingin mengomelinya sekarang juga jika saja Chanyeol tak berbicara duluan.

"Ah kalian,ingin menjenguk Suho­-hyung ?" Tanya Chanyeol ramah.

"Ne oppa,kami ingin menjenguknya," Jawab Eunji.

"Baiklah,masuk saja. Kami ingin membeli makanan dulu," Pamit Chen seraya membungkuk.

"Ghamsahamnida," Balas kami semua bersamaan.

Kuketuk pintu dan setelah terdengar suara mengiyakan dari dalam,kami pun masuk.

"Ah,kalian akhirnya datang juga," Sambut Jongin. Nah,dia bukan ingin tebar pesona pada salah satu yeodongsaeng-ku,kan? Silahkan saja,asal jangan dengan Naeun,aku tak mau dia dihajar Taemin,ha ha ha...

"Ne,mian kami terlalu lama," Balas Bomi malu-malu. Tuh kan,mereka patut dicurigai. Hey,kenapa aku jadi bergosip begini?!

"Bagaimana keadaanmu?" Tanyaku akhirnya.

"Aku sudah baik-baik saja,terima kasih atas kedatangan kalian," Balas Suho-oppa sambil tersenyum. Aku balas tersenyum yang justru mendapat ejekan dari maknae cengeng di sebelahku.

Pantas saja Suho dijuluki guardian angel,dari senyumnya saja sudah menunjukkan.

Waktu bergerak maju yang kami lalui dengan canda tawa seraya makan makanan yang dibawa Chanyeol,Chen,dan Baekhyun,mereka yang kuketahui sebagai 'Trouble Maker' di EXO.

"Chorong-ah,bisakah kita bicara?" Ucap Suho-oppa.

Nah ini dia waktunya.."Boleh,sebenarnya ada yang ingin kubicarakan juga."

"Uhuk uhuk..!! Eonni punya kekasih." Si maknae berulah lagi.

"Wah wah.. ternyata hyung mengincar sesama leader,ne," Goda Sehun.

"Ayolah lebih baik kita beri mereka waktu," Ajak Xiumin-oppa sambil sesekali matanya melirik mengejek.

CEKLEK...

Pintu tertutup. Aku dan Suho-oppa saling bertatapan,bingung ingin memulai darimana.

"Sepertinya kau mengalami masa yang sedikit sulit," Mulaiku.

Suho-oppa tertawa yang terdengar aneh. Apa dia ikhlas tertawa?

"Sepertinya," Balasnya. "Aku ingin bertanya satu hal padamu."

"Waeyo?"

"Apa yang terjadi padamu saat tahun 2013?"

Aku terkejut dan menunduk. Tahun itu. Tahun yang melukaiku habis-habisan. Peristiwa yang cukup mengubah hidupku.Setelah berpikir kembali kutegakkan kepala,"Aku.. sedikit terpuruk tapi.. tidak lama." Jawabku yakin.

"Apa yang membuatmu bangkit?"

"Ehmm.. sepertinya ini konyol untuk kau dengar."

"Tidak apa."

"Hayoung. Racauannya saat tidur."

Terkejut? Ne,itu raut yang kutangkap darinya. Wajar saja,tapi memang racauannya menyedihkan Hayoung-lah yang membuatku benar-benar tersentak bangkit.

"Mungkin kedengarannya aneh tapi dalam racauannya itu dia memintaku untuk tidak pergi. Itu saja."

"Kau hebat," Sahut Suho-oppa kagum.

"Tidak juga,sampai sekarang bayangan tujuh orang gadis di atas panggung terkadang muncul tiba-tiba di kepalaku."

Tentu saja bohong kalau aku melupakannya,bagaimana pun juga kami pernah melewati hari panjang bersama. Tapi tenang saja,aku sudah tak sudi untuk terlarut-larut merana.

"Tapi ini bukan tentang bagaimana kenangan itu muncul,tapi bagaimana kita menanggapi kenangan tersebut. Bagaimana kenangan itu justru membuat kita tetap tegak berdiri bersama yang lain."

Aku tersenyum lebar lalu menghela nafas.

"Maaf,tapi apakah kau pernah merasa menjadi leader yang buruk?"

"Tentu. Tapi bukankah bagi leader penilaian terbaik itu dari anggota yang dia pimpin?" Sahutku mengira-ngira.

"Menurutmu begitu?"

"Setidaknya itulah yang sampai detik ini kupercayai. Kau harus percaya pada mereka. Jika mereka memintamu tetap bersama mereka berarti mereka mempercayaimu. Mereka menyayangimu."

"Dan aku percaya,anggotamu berpikir demikian oppa."

Setidaknya begitulah yang aku tangkap dari mereka. Yah.. walau aku bukan orang yang memantau mereka 24 jam. Namun sekilas dari setiap wawancara,mereka terlihat menatap bangga Suho-oppa yang tengah berbicara. Semoga ucapanku membantu.

"Oh ya.." Aku kembali menatapnya,"Kau ke sini bukan untuk mencari Luhan,kan?"

"Hah? Ah.. eh.. Anii."

Argh.. menyebalkan sekarang oppa tertawa puas melihat aku yang salah tingkah. Lagipula kenapa aku harus gugup pula?

"Atau perlu kupanggil Chen agar mengantarmu ke Beijing?"

"Aish.. hentikan!" Pekikku kesal. Ah,jangan-jangan pipiku sekarang sudah merona lagi? Gawat!

"Kau masih jadi fangirl -nya,kan?" Tanya Suho-oppa.

Aku terkejut sekali lagi. Apa ini pertanyaan jebakan? Atau murni sekedar pertanyaan?

"Hhmm.. Tentu saja masih," Jawabku akhirnya. Kusunggingkan senyumku yang paling manis dengan lebar. Ah syukurlah,dia masih bisa tersenyum.

Benarkan,aku memang fangirl-nya? Jika bukan apa lagi memangnya?

***

A leader is one who know the way,goes the way,and shows the way

_ John C. Maxwell _


Good Leader (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang