Pertemuan...
"Ibuuuuuuu ...."
"Ada apa sih, An?"
"Sendalku mana, Bu????" tanya An masih celingukan mencari sendal kesayangannya.
"Cari sono lah. Pakai yang lain 'kan ada." Ucap ibunya sedikit berteriak.
"Gak!!. Pokoknya An mau sandal An, Bu." Ucap An keras kepala.
Wajah An kini merengut marah hanya karna ia tak menemukan sandal jepitnya. Yap, hanya karna sandal jepit. Wow.
"Oh, astaga anak ini." Ucap Ibunya sambil memegangi kepalanya kemudian berjalan masuk kedalam rumahnya setelah selesai menggantungkan pakaian yang basah di belakang rumah.
"Ini, nih. Tadi cuma Ibu pakai ke belakang sebentar." Ibu An segera melepas sendalnya dan memakai sendal yang lain.
Seketika mendengar ucapan ibunya, An kini sudah tidak terlihat murung lagi. Malah langsung berlari menghambur kearah ibunya berdiri.
"Mana - mana sandal An." Pintanya tak sabaran. Langsung memakai sendal yang sudah dilepaskan oleh Ibunya.
"Huh,, Ya Tuhan. kenapa bisa aku punya anak yang gila sendal kayak gini." Ucap ibunya sambil mengelus dadanya.
"Mungkin nurun dari Ibu." Ucap An sambil tertawa dan berlari keluar dari rumahnya menuju ke pantai.
An hanya mendengar teriakan-teriakan ibunya yang samar-samar dari dalam rumah.
An terus berlari menyusuri bibir pantai seperti tidak merasa lelah sama sekali, senyum masih menghiasi wajahnya yang diterpa matahari dan angin pantai.
An yang asyik berlarian memandang laut tak mengetahui di depannya ada seseorang yang sedang berdiri dan tidak melihat dari arah An datang. Dan akhirnya...
Brraakkkkkk
Byuuurrrr,..
Lelaki itu dan An jatuh ke laut bersamaan.
"Oh Ya ampun." teriak lelaki itu sembari berdiri. Kini ia sudah basah kuyub terjatuh dengan tangan mendarat terlebih dahulu.
An segera berdiri tanpa mempedulikan lelaki itu yang sedang menggerutu tidak jelas.
"Hey mau kemana kau?" teriak lelaki itu melihat kearah An yang sudah berlari menjauhinya.
"Crazy Girl!!!!" umpat Sammy melihat badannya yang sudah benar - benar basah kuyub.
--
Huh.. Huhh...
Nafas An terengah-engah akibat lari kencangnya sedari tadi setelah berhasil menghindari, ah lebih tepatnya kabur dari lelaki yang di ceburkannya ke laut, entah siapa lelaki itu.
"Haduh, jadi basah-kan." rutuk Annela, "Wah bisa-bisa di gantung ibu nih, kalau pulang sekarang pakai pakaian basah kayak gini." Ucap An lagi sembari mendudukkan badannya di jembatan kayu pinggir pantai.
Angin laut kini sedang menari-narikan rambut panjang An yang mulai mengering membuat badannya sedikit merinding karena habis menceburkan diri di laut tanpa mengganti pakaian basahnya dengan pakaian yang kering.
"Haaahhhh.. Aku sangat menyukai pantai ini." Ucap An sambil menghembuskan nafasnya lega sambil memeluk badannya menggigil.
Sekarang sudah jam 5.18 WIB. Tapi An masih dengan senangnya duduk memandangi laut dengan ombak-ombak yang menari-nari di depannya.
Karena saking asyiknya salah satu sendal An lepas dan jatuh ke pantai dan terbawa ombak. Lama kelamaan sendal An semakin ke tengah laut.
An yang menyadari salah satu sendalnya tidak terpasang di kakinya langsung heboh mencari-cari sendal itu kesana kemari.
"Ya ampun. Sendal gue......,.!!!!" Teriak An yang menyadari sendalnya terbawa ombak sambil menepuk jidatnya.
Dengan cepat An melepas sebelah sendalnya yang tersisa dan langsung menceburkan dirinya kedalam laut - lagi - untuk mengejar sendalnya. Gila. *Ini sendal bro.. sendal.. Hanya karena Sendal.*
An berusaha berenang mati-matian mengejar sendalnya yang hanyut. Makin dekat, makin dekat, dan yakkkkk....
"Yaaa........ gue dapet elu kan sendal nakal." Ucap An girang mendapatkan sebelah sendalnya yang hanyut tadi sambil mengacung - acungkannya ke langit.
Dari balkon hotel lelaki itu melihat kearah pantai menunggu pemandangan. Ya, apalagi. Dia menunggu Sunset. Matahari terbenam. Pasti sangat menyenangkan, pikirnya. Jarang - jarang papanya mengajaknya berlibur ke resort yang disini.
Sammy mengambil segelas jerukya dari nakas sebelah tempat duduknya dan meminumnya sedikit. Tiba-tiba Sam merasa tersedak masuk kehidungnya - sakit tentu saja -. Alangkah terkejutnya Ia melihat... apa... 'Ada ikan duyung?,, eh,,, Putri duyung atau Putra duyung itu?' Batin Sam.
Sam kini terfokus melihat kearah laut yang disana terdapat seseorang yang bermain air tanpa mempedulikan hari sudah mulai gelap.
Cahaya jingga dari matahari seakan memperindah pemandangan itu seberti sebuah bingkai yang membingkai ikan duyung. Ehh... Putri duyung. Pikir Sam terus menatap kearah laut, 'sempurna' Sam sampai mengacuhkan segalanya hanya untuk tetap memfokuskan penglihatannya.
Sam segera beranjak dari tempat duduknya membawa sebuah kamera berniat mengambil gambar pemandangan disana. Dia buru-buru berlari kembali ke balkon dan segera mengambil gambar pemandangan itu dengan semangat. Setelah puas, Sam sibuk melihat-lihat hasil pengambilan gambarnya.
Sam ingin melihat sosok disana lagi tapi karena kesibukannya justru ia malah kehilangan sosok yang sedari tadi membuatnya menjadi seperti orang gila dengan imajinasinya sendiri.
To Be Continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Sendal Jepit Gue !!!!
Humorkisah roman dari sepasang 'Sendal Jepit'. Cerita ini : 'TIDAK DI PRIVAT' karena aku anggap kalian menggunakannya dengan bijak dan tidak merugikan orang lain. terimakasih atas kebijakannya. entahlah... jika para Good Reader penasaran atau cuma penge...