Chapter 3

436 22 1
                                    

"Kamu bangun pagi sekali, Frey," ucap Brie dengan suara serak yang kulihat baru saja terbangun dari tidurnya. Tubuhnya pun masih tetap sempurna diatas tempat tidur.

"Aku ada jadwal pagi ini, jadi yah mau tidak mau aku harus telah bersiap-siap."

"Jadwal? Pagi ini?"

Aku mengangguk, "Sekitar 10 menit lagi."

"Kamu berbeda tingkat dengan Prim ya?"

Dipercakapan sebelum tidur semalam, kami sama-sama memperkenalkan lebih lanjut tentang diri kami. Nancy adalah hunter yang telah kukenal sejak lama tentunya, Brie juga merupakan hunter, dan Prim sama sepertiku, dia seorang penyihir.

Aku menggeleng pelan, aku juga baru ingat semalam kami sama sekali tidak membahas tentang tingkat, setahuku hunter juga tidak ada tingkat-tingkatan. Semua hunter yang baru masuk Akademi akan selalu menjadi pemula. Jadi yah, tingkat-tingkatan diantara pertemanan kami tidaklah begitu penting untuk dibicarakan.

"Aku berada ditingkat dua."

Wajah Brie terkagum-kagum. Sebenarnya ini bukan reaksi yang kuperkirakan. Aku pikir Brie menunjukan reaksi seperti menyerngitkan dahi seolah-olah tidak percaya dan memandangku tidak pantas. Tetapi syukurlah, itu hanya ketakutanku saja rupanya.

"Kamu bukan keluarga bangsawan kan? Kamu pasti penyihir hebat."

Oke ini berlebihan untukku karena dipuji seperti ini.

"Mungkin ini hanya keberuntunganku saja, padahal aku berharap berada ditingkat satu karena aku juga tidak merasa kemampuanku sama seperti orang-orang lainnya yang memulai dari tingkat dua juga."

"Kau ini orang yang tidak percaya diri ya? Tenang saja, Akademi tidak pernah salah menempatkan orang. Aku yakin kemampuanmu memang hebat, Frey."

Duh, aku jadi tersipu malu. Walaupun ibu, Joe atau Luis juga sering memujiku, akan tetapi aku jarang mendapat pujian dari orang lain. Maka dari itu aku tidak terbiasa menerimanya.

"Terima kasih, Brie. Yah aku hanya berharap aku akan baik-baik saja."

"Sepertinya sekarang lima menit lagi sebelum kelasmu mulai?"

"Oh iya, kau benar. Aku harus bergegas."

Untung saja Brie mengingatkanku karena kalau tidak masa aku terlambat di hari pertama pelajaran dimulai. Itu sangat-sangat tidak baik untuk anak baru sepertiku.

"Sampai ketemu di makan siang Brie," kataku sebelum menutup pintu kembali.

Brie melambaikan tangan, "Sampai nanti Frey! Tenanglah kau akan baik-baik saja. Kau harus percaya diri oke?"

Tak sadar aku tertawa karena Brie sangat bersemangat ketika mengatakannya tadi. Tanganku membuat tanda 'Ok' lalu menutup pintu dan segera berjalan cepat. Tentu saja aku harus berjalan cepat karena jarak kelas yang agak jauh dengan asrama walaupun gedung ini menyatu.

"Hai Frey!" Terdengar suara Luis dan Joe secara bersamaan.

"Eh hai Luis, hai Joe."

Luis dan Joe berhenti ketika bertepatan denganku ketika datang dari arah berlawanan, namun tidak denganku yang terus berjalan karena aku takut terlambat.

Terlambat di hari pertama? Bukan hal yang baik untuk mengawali hidup disini.

"Pelan-pelan Frey!" teriak Luis.

Kemudian disambung dengan teriakan Joe, "Semangat untuk hari pertama Frey!"

Aku menengok sebentar kemudian tersenyum dan memberikan jempol, kebetulan mereka masih tetap ditempatnya dan melihat kearahku.

Gorgeous StregaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang