Chapter 4

397 18 0
                                    

"Bagaimana kelasmu hari ini?" Brie bertanya padaku.

"Tidak begitu menyenangkan, ada orang bernama Sarah yang menyebalkan."

Dahi Brie menyerngit, "Apakah yang kau maksud Sarah Briged?"

"Kau mengenalinya?"

"Dibilang kenal sih tidak, aku hanya tau saja. Briged merupakan menteri di kerajaan Barat dan ya karena hal tersebut mereka sangat congkak dan Sarah? merupakan yang paling parah."

"Tidak heran sih mendengar kau berkata seperti itu tentangnya."

Brie tersenyum mendengar perkataanku.

Dibandingkan berkelana kesana kemari, aku memilih kembali ke kamar dan mendapati Brie yang sudah ada didalamnya. Kelasku selanjutnya masih beberapa jam lagi dan ini belum jam makan siang.

"Dimana Nancy? Kurasa jadwal kalian sama?" aku bertanya setelah memikirkan kenapa hanya ada Brie disini.

"Uhm.. Dia memiliki banyak teman baru dan sedang bergaul dengan mereka," jawab Brie pelan. "Kau tau.. aku bukan orang yang pandai berteman dengan orang baru."

Mendengar hal itu, aku tersenyum kepadanya. "Sepertinya sekarang kita memiliki satu kesamaan."

"Maksudmu?"

"Aku juga tidak memiliki banyak teman, mungkin bisa dihitung pakai jari. Itu juga jika ditambah dengan kedua kakakku sebagai hitungan."

Mendengar hal itu Brie tidak mengatakan apapun tetapi wajahnya penuh dengan ekspresi heran.

"Apa ada yang salah?"

Brie menggeleng, "Tidak tidak, hanya saja sebelumnya kupikir kau adalah orang yang populer karena kemampuanmu yang hebat itu."

Kemampuanku? yang hebat? sepertinya dia membicarakan tentang aku yang berada ditingkat 2.

Aku tertawa kecil, "Aku cenderung pendiam, bahkan keluargaku mengatakan bahwa jika ada perlombaan orang yang paling tidak ekspresif aku akan menjadi juara satu. Jadi yah, akupun tidak pandai berteman dengan orang lain," aku menghela badas sebelum melanjutkan kata-kataku, "Tapi aku sedang beradaptasi, mencoba lebih banyak berbicara seperti sekarang ini."

"Tapi kurasa hingga saat ini aku nyaman berteman denganmu," kata Brie.

Lagi-lagi aku tersenyum, "Terima kasih Brie, kau tau? Aku juga merasakan hal yang sama."

Kemudian waktu berlalu dengan aku menghabiskan waktu membaca buku-buku sedangkan Brie melakukan olahraga kecil. Tentunya tidak heran karena begitulah seorang hunter, selain mengandalkan otak mereka juga mengandalkan fisik. Oh iya, aku tau ini adalah info yang tertinggal. Jadi di duniaku ini selain ada penyihir juga terdapat hunter. Hunter merupakan penyeimbang, mereka bisa memusnahkan demon yang tidak sengaja diciptakan oleh para penyihir karena mantra-mantra terlarang seperti yang sudah kusebutkan di kelas tadi. Demon merupakan monster yang seringkali membuat kericuhan dan yang paling parah hingga membunuh seseorang. Penyihir tidak bisa membunuh demon, ntah mengapa. Maka dari itu di dunia ini diperlukan hunter karena hanya merekalah yang bisa memusnahkannya.

Walaupun para hunter berasal dari berbagai negara, akan tetapi hunter tidak dimiliki serta dikuasai oleh negara manapun. Mereka berdiri secara independen, disetiap negara terdapat lembaga hunter dan pusatnya terdapat di ditengah-tengah Barat dan Selatan. Singkatnya, hunter tidak melayani siapapun, namun jika sebuah negara mendapatkan hunter sebagai kekuatannya, maka negara tersebut tidak terkalahkan.

Gorgeous StregaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang