Chapter 2

546 27 2
                                    

Aku sedang berada dalam kereta bersama kedua kakakku. Kami bertiga dilanda keheningan sejak kami duduk mungkin sekitar 30 menit yang lalu. Aku juga lebih banyak diam sejak menerima pengumuman minggu lalu. Yup, sudah lewat seminggu sejak itu dan aku masih berpikir apa yang bisa membuat aku masuk ke tingkat 2 padahal aku hanya penyihir biasa yang bukan kerabat kerajaan, kekuatanku pun standar. Apa aku pantas? Atau sebenarnya Mister Gregory salah menuliskannya? Tapi Mister Gregory tidak pernah salah seharusnya, ngomong-ngomong dia adalah kepala Akademi Filotupia. Apa nanti aku akan baik-baik saja? Apa aku memang memiliki bakat seperti yang ibu bilang setiap hari sampai sebelum aku masuk kereta pun ibu masih berkata seperti itu.

"Kau akan baik-baik saja, kurasa tingkat dua memang tempatmu. Jangan terlalu dipikirkan apa yang akan terjadi nanti, bila kamu kesulitan aku siap membantumu dan ingat aku juga akan menjagamu," kata Joe yang seolah-olah menjawab pertanyaan dipikiranku.

"Aku juga melakukan hal yang sama dengan Joe,  jangan lupakan itu."

Aku yang sedang menatap pemandangan diluar melalui jendela kereta beralih menatap Joe dan Luis yang duduk didepanku.

"Terima kasih," kataku dengan tulus. "Aku memikirkan kemungkinan-kemungkinan terburuk, itu yang sangat menganggu pikiranku. Tapi sekarang aku lebih tenang, mengingat ada kalian berdua. Terima kasih Joe, terima kasih Luis."

"Jika ada ibu, pasti dia sedang terharu kemudian berseru untuk berpelukan, kita tidak perlu berpelukan sekarang kan? Karena kurasa kita sudah terlalu sering melakukannya."

Aku tertawa mendengarnya, karena otomatis membayangkan ibu seperti yang diucapkan Luis dan Joe melakukan hal yang sama denganku.

"Kita tidak bisa menyalahkannya, ibu memang seperti itu. Selalu menggunakan perasaannya."

Aku mengangguk menyetujuinya, "Ibu memang sangat perasa."

Aku senang dengan atmosfir sekarang, disini begitu hangat hampir sama seperti atmosfir di rumah. Bedanya disini tidak ada ibu.

"Ha! Rupanya disini kalian berdua! Aku telah mencari kalian dari depan tau!"

Seorang perempuan yang tidak kukenal langsung berseru setelah membuka gerbong yang kududuki.

"Siapa dia?" katanya begitu sadar dengan kehadiranku.

"Anak baru? Astaga baru saja mau masuk kalian sudah mendekati anak baru? Tidak bisa kupercaya," katanya lagi tanpa memberi jeda untuk aku atau Joe atau Luis untuk menjawab.

"Ini Freya, adik kami. Freya ini Zoey," ucap Joe.

Mulut Zoey berbentuk 'O' setelah mendengarnya. Kemudian dia segera duduk disampingku.

"Aku Zoey Peregrine, dari Timur."

"Harlans?"

Zoey mengangguk, "Tentu saja. Ngomong-ngomong aku minta maaf karena tidak mengenalimu sebagai adik si kembar Milberg. Kupikir kalian semua berambut coklat karna ibumu juga berambut coklat kan?"

"Iya juga ya? Aku tidak pernah memikirkan itu sebelumnya. Apa kau benar-benar keluarga kami Frey?"

"Kau tentu pernah memikirkan itu sebelumnya Luis."

Gorgeous StregaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang