Cintai Aku kak

683 11 0
                                    

Aku berada di UKS kampus untuk menjalankan rencana ku. Dan menunggu kak Daniel dengan ditemani 2 sahabatku, Keyra dan Adit. Beberapa menit yang lalu Keyra menghubungi dan memberitahu kak Daniel bahwa aku sedang sakit. Dan kata Keyra, kak Daniel sangat panik waktu tahu aku sakit.

Ceklek ...

Aku langsung menutup mata ketika endengar suara pintu terbuka. Jangan sampai ketahuan kak Daniel kalau aku pura-pura.

"Bagaimana keadaan Kia?" Kudengar suara kak Daniel.

"Ara ngga papa kok kak. Cuma kecapekan aja dan banyak pikiran makanya dia drop dan pingsan" kudengar suara Keyra yang menjawab dengan tenang.

"Syukurlah kalau dia baik-baik saja"

Kudengar langkah kaki yang perlahan mendekat dan aku yakin itu kak Daniel. Kurasakan seseorang menggenggam tanganku erat.

"Sayang cepet sadar yah. Jangan sakit lagi" suara kak Daniel seketika membuat rasa bersalahku muncul. Harusnya aku ngga keterlaluan mengerjai dia seperti ini. Kak Daniel begitu sayang terhadapku, walaupun rasa sayangnya hanya sebatas kakak yang menyayangi adiknya.
Perlahan kubuka mataku dan menatapnya.

"Kak..." suaraku terdengar lirih karena menahan tangis.

"Apa sayang?" Kak Daniel menatapku lembut

"Aku mau pulang" air mataku perlahan menetes. Maafin aku kak udah bohongin kakak. Aku terpaksa ngelakuin ini.

"Iyah kita pulang sekarang yah" kak Daniel membantuku turun dari tempat tidur dan menuntunku menuju mobil.

****
Didalam mobil hanya ada keheningan. Entah kenapa aku tidak ingin menatapnya seperti biasa. Kurasakan sesekali dia melirikku.

"Kamu kenapa? Kakak ada salah yah sama kamu" aku menatapnya dan tersenyum

"Ngga kok kak. Aku cuma ngantuk aja"

"Tidurlah, nanti kalau sudah sampai rumah kakak bangunkan"

Aku menutup mataku dan semakin lama mulai terlelap. Entah berapa lama aku tertidur. Akupun tidak tau. Yang jelas sekarang ini yang kurasakan, aku berada diatas kasur yang empuk dan rasanya sangat nyaman. Tidak seperti di mobil tadi. Tunggu dulu, aku membuka mataku dan melihat sekeliling. Bukannya aku tadi tertidur dimobil tapi kenapa bisa dikamarku sekarang. Apa kak Daniel yang memindahkanku.

Aku turun dari ranjangku dan masuk kamar mandi untuk membersihkan diriku. Rasa kantukku hilang sudah dan berganti rasa penasaran. Kupercepat kegiatanku dikamar mandi dan segera mengenakan pakaianku.

Aku cepat-cepat turun dan mencari kak Daniel. Kulihat dia sedang melamun ditaman dekat kolam renang. Kuhampiri dia dan duduk disebelahnya.

"Kak" dia tersenyum tanpa melihatku.

"Hmm.."

"Kakak ngapain disini?" Dia menatapku dan menyiratkan pandangan terluka.

"Kamu sudah bangun" aku menganggukkan kepala. Aku tau dia hanya basa basi.

"Kakak tau kamu ngga sakit" aku terkejut mendengar kata-katanya. Bagaimana bisa dia tau.

"Kamu lupa kalau kita dari kecil dibesarkan bersama. Kakak tau kebiasaan kamu. Kakak tau semua tentang kamu. Kakak tahu jika kamu sakit atau ngga. Bahkan kamu demam sedikit saja kakak sudah tau tanpa hatus kamu beritahu" aku menundukkan kepala tanpa berani menatapnya. Sakit melihatnya kecewa karena aku.

"Jujur kakak kecewa sama kamu. Kamu udah bohongin kakak untuk pertama kalinya"

"Maaf kak. Aku ngelakuin ini karena aku cinta kakak" kuberanikan menatap kak Daniel penuh penyesalan.

"Kiara, kita ngga bisa kayak gini. Kuharap kamu ngerti. Kita ini saudara dan sampai kapan pun akan jadi saudara Kia"

"Ngga kak, Kia ngga bakalan mau ngerti. Yang aku tau aku cinta kakak dan sampai kapan pun tetap cinta kakak"

"Tapi kita saudara Kia"

"Itu terus yang selalu kakak pikirin. Jika seandainya kita bukan saudara apa kakak mau menerima ku. Kalau begitu akan aku bilang ke mama kalau aku cinta kakak. Aku bilang kemama supaya merestui kita" aku berdiri dan melangkah menjauhinya. Tak kupedulikan suaranya yang terus memanggilku.

sesekali kuhapus air mata yang keluar. Apa salahnya jika aku mencintaimu kak. Kenapa kakak tidak bisa mencintaiku. Aku ngga butuh apa-apa. Yang aku butuhkan cinta kakak. Cintai aku kak. Aku mohon ......

Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang