Sepanjang mata Prilly, hanya ada buku-buku tebal yang bisa dilihatnya, sore ini ia sedang berada di perpustakaan tengah kota. Jarang-jarang ia ingin menghabiskan waktunya dengan setumpuk buku tebal yang membuat sakit mata.
Prilly melepas kacamata hitam yang membingkai wajahnya dan mendengus kencang membuat pria paruh baya didepannya terganggu, segera ia meminta maaf.
Sudah pukul lima sore, Prilly ingin bergegas pulang. Gadis pendek itu membereskan barang barang yang ia letakkan di meja, lalu menaruhnya cekatan ke dalam sling bag miliknya. Prilly berlari kecil menuruni tangga namun tetap hati-hati, ia membuka pintu dorong perpustakaan pelan-pelan.
Dres!
"Hujan? tadi siang cerah langitnya," Prilly menggumam, ia membuka resleting tasnya mencari kunci mobil. Ia aduk-aduk barang barang yang tertata rapih kini tidak ada tempatnya, "Kunci mobilku kemana?"
Dan saat itupula Prilly sadar. Ia tak membawa mobil. "Sial," Prilly berdecih.
Lalu bagaimana ia pulang? Jalan kaki dari sini ke apartemen adalah hal mustahil, dipertengahan jalan seratus persen Prilly yakin kakinya akan putus seketika. High-heels ini sungguh tinggi, jika berlari ditengah hujan, kemungkinan ia akan terjungkang, dan tiba-tiba Prilly gegar otak. Astaga.
Ugh, apa Aliando mau mengantarnya pulang, ya? Ah, tidak mungkin lagipula pemuda itu pasti sedang berkutat dengan kursi kebesarannya.
Tapi tak ada salahnya mencoba kan?
Prilly mengambil ponsel berlambang apel digigit dari kantung celana jeans-nya, membuka passcode lalu mulai mengetik.
Thu, Sep 10, 5:44pm
You: Bisa jemput aku nggak?
SentPrilly menunggu sambil mengetukkan kaki pada aspal jalanan, orang-orang berlalu lalang menghindari kerasnya rintik hujan, semakin lebat saja, cuaca di daerahnya mulai kacau.
Ting!
Buru-buru Prilly membuka notifikasi pesannya,
Unicorn Galaku: Emang kamu dimana?
You: Di perpustakaan tengah kota, hujannya lebat banget, aku gabawa mobil.
Setelahnya ia mengirim pesan itu, Prilly mengeratkan jari jemarinya memeluk tubuh. Dingin. Prilly seharusnya membawa mobil, atau seharusnya gadis perawakan labil ini memakai sneakers saja seperti anak muda sekarang. Eh? Ia juga masih muda kok. Baru duapuluh lima tahun-an. Jomblo. Mantan dua, baru saja putus dengan pacar.
Pengenalan diri yang sangat tidak penting.
Mobil dari kejauhan terlihat menyetir dengan kecepatan tidak tepat, ini jalan raya yang banyak mobilnya mengapa orang sebodoh dia mengemudi seperti orang tidak waras? Jangan berpikir ia bisa semena-mena dengan mobil sport mahal menjadi tontonan publik jika—
—SPLASH!
Prilly memejamkan matanyaerat, genangan air yang berada di trotar kini menghiasi wajahnya yang nampak mulai kesal, bajunya basah kuyup, rambutnya lepek.
Dilain itu, astaga kenapa Aliando belum juga membalas pesannya? Bilang saja pemuda jambulan itu malas mengantarnya pulang, menelantarkan Prilly sampai akhirnya bertemu preman mesum ditengah jalan. Terkutuk kau Syrief tunggal. Mungkin sekarang hari tersial Prilly.
Prilly menghirup baju yang ia pakai. Bau sekali.
Ting!
Ah, panjang umur.
Unicorn Galaku: Jangan cemberut terus, coba liat kedepan.
Dengan cepat Prilly mendongakkan dagunya, menatap pria bersetelan mahal melambai ke arah dirinya. Prilly berasa seperti upik abu dan Aliando adalah pangerannya.
"Kamu kenapa basah begini?" Aliando bertanya keheranan. Tentu saja, baru ditinggal sehari saja Prilly main basah-basahan.
Prilly menggulung rambutnya keatas, membentuk gaya bun, "Kecipratan mobil lewat tadi,"
Karna Aliando adalah pria sejati, dan sialnya Prilly memakai pakaian berbahan tipis, dengan segera pemuda itu membuka setelan jas hitam lalu memasangnya ke tubuh si gadis, "Kalau kamu kenapa-kenapa gimana? Aku juga yang repot,"
"Oh? Yaudah kalau ngerepotin begini gausah jemput aku aja dari tadi,"
Aliando hanya mendengus pelan, "Kamu sensitif banget, lagi bulanan ya?"
Baru saja Prilly ingin membalas ledekan Aliando, pemuda itu langsung menunjukkan jari telunjuknya seolah menunjukan 'hentikan ini' dalam bahasa sendiri. "Ayo pulang."
"Ck,"
****
Gadis dengan rambut brunette panjang itu menarik kecil ujung sweater yang terlihat besar untuk postur badannya. Sweater biru muda yang ia pakai sangat nyaman. Kelewat nyaman bahkan.
"Wangi Aliando," ucapnya sambil mengendus dalam-dalam menikmati wangi mint dicampur dengan harum tubuhnya.
Ah, baru kali ini Prilly menyadari wangi tubuh Aliando bisa membuatnya kelenger.
Kalau bisa, Prilly ingin membawa satu dari sekian banyak baju Aliando untuk jadi souvenir bawa pulang ke rumah. Jika Prilly berada di posisi galau memikirkan pria berjambul itu, hanya tinggal mencium aroma ini saja. Haha. Mesum sekali pikirannya.
Ia bisa sepuas hati berjingkrak-jingkrak di apartemen sahabatnya, Aliando sedang mandi, Prilly lega tak ada orang lain selain dirinya dan Aliando.
Eh?
Prilly akui Aliando tampan, sukses sampai kini, perhatian yang membuatnya luluh sekian detiknya, sorotan tajamnya yang membuat Prilly deg-deg-ser. Prilly suka semua yang ada didalam Aliando. Prilly suka saat Aliando memeluknya hangat, Prilly suka Aliando.
Entah sejak kapan atau memang dari dulu getaran ini membuatnya khawatir. Prilly takut Aliando tidak mempunyai pemikiran yang sama dengannya, Prilly takut Aliando menjauh darinya, yang lebih parah lagi, Prilly takut Aliando hanya menganggapnya sebagai adik.
Ouch.
Biarikanlah mengalir seperti ini saja. Prilly sudah cukup bersyukur Aliando berada disisinya. Lebih dari cukup.
*****
Kok galau ya kawan? Bffft, gue balik lagiii maap telat update! gue lagi ngincer nilai baguss wkwkwk
eh ngomong-ngomong temen muka dua enaknya diapain ya?
pingin gua jorokin ke got rasanya ahahhahahah. maaf sekali lagi gue baru update, ini gue ngetik sampe keriring begini jempolnya. gamau cerewet lagi, dadaaaah
woops jan lupa vomments (12+)! Kritik dan saran diterima lebar lebar.
sign,
SkycratchSaturday, 31 October 2015
![](https://img.wattpad.com/cover/51165489-288-k281778.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfekt Vard
RomanceAliando Syarief, akan berumur duapuluh enam tahun bulan depan, hidup sendiri di apartemen bersama satu kucing hitam yang selalu menemaninya. Kabar beredar bahwa CEO tampan ini masih saja berstatus sendiri hingga kini, hanya satu wanita yang terlihat...