*Sulli POV*
Hari ini, langit hari ini,angin hari ini, mengingatkanku kepada seseorang yang sangat kusayang. Ia sangat berarti dalam hidupku, tapi karena hal bodoh, karena ku, sekarang ia berada disana.
[Flashback]
DDRRTTT..... KKKKRRINGG
Handphone ku membangunkanku dari tidur mlamku,sepertinya handphoneku ini sangat tak mengerti bagaimana memanjakan pemiliknya.
Dengan langkah yang pelan aku masuk kekamar mandi.
Setelah 10 menit dikamar mandi wajahku kini kembali segar, aku siap untuk pergi ke sekolah, pergi menemui sahabat dan pujaan hatiku. Suzy dan Sehun. Ya kedua nama itu sangat berarti dihidupku.
Suzy. Sahabat yang kukenal sejak kecil, ia sangat manis dan baik hati. Selama ini segala keluh kesah kubagi dengannya, ia menemaniku dimanapun roda kehidupanku berjalan.
Sehun. Entah kenapa aku menyukainya, mungkin dia juga menyukaiku, atau entah. Tapi kurasa hal yang paling pantas dengannya adalah suzy. Tidak tidak, kurasa suzy mau memberikannya kepadaku.
Aku tersenyum memandang diriku di depan cermin.
{Di Sekolah}
“Suzy-a!” Panggilku dari kejauhan.
“ne sulli? Apa kau sudah belajar? Ini tahun terakih kita,kurasa kita harus lebih giat lagi^^”
“ya, kurasa begitu. Kajja kita belajar!”
Senyuman kami mengembang,akan tetapi entah mengapa seperti ada sesuatu dibalik senyum suzy.
Kami sampai dikelas dan membuka halaman demi halaman buku.
“Sulli, aku takut kau marah mendengar hal ini... tapi,”
“kenapa?”
Suzy terlihat berfikir sejenak. Lalu ia membuka mulutnya lagi.
“Kenapa kau tak berpacaran saja dengan Sehun? Aku sudah menyuruhnya, ta..ta..tadi pagi ketika kau belum datang,”
“Suzy-a?! Sungguh??!!”
Suzy menganggukan kepalannya.
“kamsha suzy-a! Kau memang sahabat yang baik sekali!!”
Suzy hanya tersenyum dan membalikan badan.
“o, itu sehun!SEHUN-A!” teriak suzy
Nampaknya Sehun benar-benar menghampiri kami berdua >< aku sangat gugup, bagaimana ini?.
“Sehun-a, seperti yang sudah kubilang, kalian berpacaran ya?” pinta suzy. Namun ada sedikit tatapan aneh dari sehun untuk suzy, akan tetapi sehun langsung memandangku lembut.
“Sulli, kau mau?” Tanya Sehun. Nada bicaranya selalu saja datar.
Aku menganggukan kepalaku sambil tertunduk malu. Tiba-tiba Suzy menarik tanganku dan Sehun.
“Cepatlah kalian pergi berdua,ne?” Suzy mendorong badanku.
Aku dan Sehun pergi keluar kelas. Dan berjalan dilorong sambil bergandengan tangan. Apakah ini berlebihan untuk orang yang berpacaran?
“Sejak kapan?” tanya Sehun
“Apa?”
“sejak kapan kau menyukai ku?”
“Semenjak Suzy memperkenalkanmu kepadaku.”
Sehun tak membalas perkataanku.
“apa kau benar benar menyukaiku?”
“kalau tidak, untuk apa kita disini?” ia balik bertanya padaku.
“aku anggap itu jawaban iya.”
“iya,”
Iya? Iya apannya? ‘Iya aku mencintaimu sungguhan’ atau ‘iya terserahlah kau mau berkata apa’ kenapa ia sulit dimengerti?
“kau sangat dekat dengan Suzy ya?”
“iya,”
Kenapa selalu iya dan iya. Apa tak ada kata lain?
[Flashback End]