Masa lalu. Aku terkadang heran dengan dua kata itu. Dua kata yang mengandung berjuta makna. Didalam masa lalu ada banyak kenangan. Ada kenangan indah dan pahit. Salahsatunya, kenangan kita berdua.
Aku berjalan dijalanan yang tampak sepi ini. Sesekali aku tersenyum tipis mengingat bahwa jalanan ini adalah tempat dimana kita berdua saling berbagi tawa dan tangis.
Mengapa aku tak bisa melupakanmu? Apakah aku telah dikutuk karena terlalu mencintaimu? Mengapa cinta sangat tak adil? Disaat kau sudah melupakanku, aku masih terdiam disini terjebak dengan masa lalu kita berdua.
Aku ingin kembali ke masa lalu dan ingin memperbaiki semuanya. Aku ingin memperbaiki hubunganku denganmu. Itu saja. Tak banyak.
Tiba-tiba, "Sarah!" Suara itu membuat ku menghentikan langkah. Jantungku berdegup kencang. Buket bunga yang kuterima saat upacara kelulusan tadi siang bergetar ditanganku, saat kutahu bahwa suara itu adalah suara orang yang sangat kukenal. Suara orang yang sangat kurindukan. Rayhan.
Aku perlahan menolehkan kepalaku kearah belakang dan melihat dirinya yang kini sudah berada tepat didepanku. Segera aku membalikkan badanku dan kami berdiri berhadapan. "Ada apa?"
Rayhan dengan cepat menggenggam tanganku yang membuatku tersentak kaget, "Aku ingin mengatakan sesuatu padamu."
Aku hanya diam dan tak sanggup berkata-kata. Fakta bahwa dia sedang menggenggam tanganku masih membius diriku untuk tetap diam.
"Aku ingin kita balikan." Ucap Rayhan yang membuatku menganga tak percaya. "Kau mau?"
Aku menelan ludahku. Ingin rasanya aku menangis sekarang juga. Bukan tangisan sedih, melainkan tangisan bahagia. Aku sangat ingin mendengar kalimat itu sejak dulu.
Rayhan yang melihat mataku yang berkaca-kaca tampak kecewa, "Jadi, kau tak ingin balikan denganku?" Tanyanya yang disambut dengan aku yang hanya diam. Perlahan, genggaman tangannya terlepas dari tanganku lalu membalikkan badannya dan berjalan pergi meninggalkanku.
Aku dengan cepat langsung memeluknya dari belakang, "Aku ingin mendengar satu kalimat lagi darimu." Ucapku. "Aku ingin kau mengatakan bahwa kau masih mencintaiku tulus dari hatimu."
"Aku mencintaimu, Sarah." Ucapnya sembari menggenggam tanganku yang masih melingkar ditubuhnya. "Selama ini hanya kau yang kucintai dengan tulus, tak ada yang lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
You and I (Event Drabble)
General FictionAntologi Drabble yang dibuat oleh member ReadersWritersClub selama satu minggu belakangan ini, kami kumpulkan menjadi satu di akun wattpad kami. semoga terhibur :) *didedikasikan untuk penulis Drabble*