part six

32 6 0
                                    


Author's pov

Hari ini adalah hari minggu , Nata mengajak sahabat-sahabatnya untuk main ke rumahnya.
General discussion (cbf)
Nata : "gaiz , kerumah aku yukk"
Kiara : "ngapain Nat?"
Nata : " ngumpul aja, main.. Ajak ortu jugaa boleh"
Yovi : "seriusan boleh ? Ntar gue ajak adek gue nih wkwkwk"
Nata : "ajak aja, tapi jangan rusakin barang-barang bunda gue yang pecah belah"
Vani : " otw Nat"
Nata : "lah, Van wkwkkw tiba-tiba otw, yaudah ditunggu"
Muthi : "gue gabisa nih , mama gue ga ngasih izin"
Nata : "seriusan mut? Yaudah gapapaa.. Mungkin kamu lain waktu ajaa"
Muthi : "maaf ya Nat , hohoho"
Nata : "yaudah gapapa , santaii ajaa"
Lexa : "Nataa, aku lupa rumah kamu alamatnyaa apa?"
Ita : "iyaa, aku aja gatau alamat rumah kamu dimana? Nih aku lagi sama lexa mau otw"
Nata : " Galaxy Citrus no.37 , kalo dari pintu masuk komplek, belok kanan terus luruss sampe gang ke 3 terus belok deh.. Lurus terus sampe ketemu rumah warna putih"
Vani : " Nat , sekeluarga lo udahh pada bangun belum sih? Ini gue ada di depan pintu rumah lo, tapi masih di kunci wkwk"
Kiara : " keluarga lo kebo semuaa Nat ? Wkwkwk"
Nata : "aih, adek gue kebiasaan, bentar gue buka dulu pintunya"
Akhirnya pintu terbuka dan Nata mempersilahkan mereka masuk untuk kedalam rumahnya.

Rosa atau bundanya Nata memang sangat ramah,dia mempersilahkan tamunya untuk sarapan bersama, tetapi mereka masih menunggu yang lainnya.

Tak lama Yovi datang dengan keluarganya, sama seperti Kiara dan Vani , Nata pun mempersilahkan mereka masuk.
Tinggal menunggu Lexa dan Muthi, tetapi tadi Muthi bilang bahwa dia tidak bisa ikut ke rumah Nata, sambil menunggu Lexa, mereka pun bercanda-canda ria dan sangat terlihat jelas betapa tulusnya rasa bahagia mereka.

Tak lama, bel pintu berbunyi, Nata langsung menuju asal suara dan membukakannya, dia melihat ada Lexa, Kiara dan keluarganya dan Muthi dengan mamanya
"loh Muth , kamu jadi ikut?" tanyaku heran
"iya jadi, mama aku gamau ditinggal sendiri jadinya ikut deh..gapapa kan?" katanya sambil memasang wajah yang menurut Nata itu adalah ekspresi yang susah di ungkapkan
"oh yaudah gapapa, lagian kan aku bilangnya juga gapapa kalo bawa keluarga, yaudah yuk masuk.. Yang lain udah pada nunggu tuh" kataku sambil mempersilahkan mereka masuk.
Makanan sudah di siapkan oleh bibi, dan kami memakannya hingga habis dengan suasana yang hening, setelah makan, aku membantu bibi mengelap piring basah yang sudah dicuci. Walau dirumah memang ada pembantu, tapi bunda Nata ga mau ngebiarin anak gadisnya ga bisa mengerjakan pekerjaan rumahnya . Bunda Nata juga tidak terlalu bergantung pada pembantu.

Rumah Nata ini cukup dikatakan sangat luas , rumah Nata memiliki 3 lantai dan 3 bagian utama , yaitu sayap kiri, ruang tengah dan sayap kanan.
Sayap kiri terdiri dari kamar tidur orang tua Nata dan Nabila , ruang kerja Ayah Nata, mushola dan ruang fitness serta dapur dan mini bar, namun tidak ada minuman alkohol sama sekali kok.

Ruang tengah terdiri dari ruang tamu dan ruang keluarga yang di batasi oleh lemari kaca yang berisi penghargaan, piagam dan piala serta topi baret milik ayah Nata dan keluarga Nata. Dulu ayah Nata adalah seorang Maritim angkatan laut. Di belakang ruang tengah juga terdapat pintu menuju halaman belakang, di antara halaman belakang dan ruang tengah terdapat kamar untuk pembantu. Halaman belakang Nata terdapat kolam renang beserta ruang ganti dan tempat bilas, juga terdapat taman yang terdapat bunga-bunga cantik milik bunda Nata.

Sayap kanan terdiri dari kamar Nata, kamar Fauzan *adeknya Nata* , ruang bermain Nabila dan Fauzan yang disekat oleh papan yang dibentuk sedemikian rupa hingga terlihat unik, ruang main Fauzan di cat warna biru dan merah serta terdapat tempelan sticker film cars , film favourite Fauzan dan terdapat gambar hasil dirinya sendiri yang di gantung di tembok.
Sedangkan ruang main Nabila di cat warna merah muda cerah dan putih serta ditempelkan sticker tinkerbell , doraemon dan hello kitty. Karna umur Nabila baru 3 tahun, mainan dia juga masih anak-anak dan mainan yang mengasah kecerdasaan otak.
Selain itu , ada ruang baca milik Nata yang bukunya tersusun rapi di rak-rak sesuai jenisnya. Ada buku pengetahuan umum, ada buku agama , novel , pelajaran dan biografi. Di tengah-tengah ruangan terdapat piano milik Nata. Nata mahir bermain piano sejak umur 8 tahun, dia terinspirasi dari kakak sepupunya yang sangat mahir memainkan piano hingga dia bisa ke mancanegara karna bakat bermain pianonya. Ayah Nata pun memasukkan Nata ke tempat les piano hingga saat ini, Nata sudah menghasilkan banyak prestasi dalam bidang ini, dan prestasinya di letakkan di lemari ruang tengah.
Dekat ruang baca, terdapat toilet, sama seperti di dekat dapur.
Ada juga kamar tamu yang luas dan dapat memuat hingga 10 orang dewasa , dan terdapat kamar mandi di dalamnya. Memang di setiap kamar di rumah Nata terdapat kamar mandi di dalamnya , kecuali kamar di lantai atas.

Di lantai atas , terdapat kurang lebih 6 kamar tidur dan 3 kamar mandi. Rumah Nata memang memiliki kamar yang banyak dan luas , serta 2 meja makan yang luas. Karna , jika ada acara kumpul keluarga atau kumpul sahabat seperti saat ini, rumah Nata adalah tempat berkumpulnya.

Setelah selesai membantu bibi, orang tua Nata dan orang tua sahabatnya berkumpul di ruang keluarga, Nata pun meminta izin ke ayahnya untuk mengajak teman-temannya ke kamarnya dan ayahnya pun mengizinkannya.

~~~

Nata's pov

Gue pun mengajak teman-teman gue untuk ke kamar gue dan kita gila-gilaan di kamar serta berfoto-foto layaknya model hijab.. Wkwkw emang sahabat gue gesrek semua otaknya, gue jugaa siih wkwk.
Karna bosan , gue ajak mereka ke ruang baca untuk baca buku yang ada di ruang itu, tapi dengan syarat meletakkan buku itu di tempat semula ,karna gue males rapihin buku yang berantakan.
Gue rasa mereka lagi asyik sama dunianya sendiri dan berfantasi dengan buku yang mereka baca , ada yang menyender di rak buku , ada yang tiduran , ada yang sambil mendengarkan musik dengan earphone nya dan ada juga yang baca di tempat duduk yang sudah di sediakan di ruang baca.
Seketika ruangan terasa dingin, 'ugh! Kenapa ruangannya jadi dingin ginii?!!' Gerutu gue dalam hati.

Dan seketika piano yang ada di tengah ruangan ini berbunyi dengan mahirnya , gue aja belum bisa secepat itu dan gue juga gatau itu melodi karya siapa?! Sial , ruangan ini udah terkutuk.
Gue dan sahabat gue mematung di tempat dan hanya bisa cengo ngeliat piano yang bermain sendiri.. Saat kita udah sadar, akhirnya kita langsung lari lalu berkumpul di satu tempat dan berpelukan, 'udah kaya film teletubies' benak gue.

Gue emang punya indra ke-enam , tapi gue ga tau siapa yang mainin piano dan gue sadar kalo yang mainin itu anggun dan cantik, tapi tetep aja itu bikin hororr duhh!!

Tempo suara piano perlahan pelan dan Sial! Kenapa buku-buku gue terbang sendirinya dan bikin ruangan ini jadi bener-bener berantakan, Kiara dan Vani pun menangis liat kejadian ini, kalo gue sih kesel karna bikin ruangan ini menjadi ruangan terkutuk dan berantakan,ugh! Keluh gue.
Akhirnya suara piano itu berhenti begitu juga dengan terbangnya buku.
Lalu, kita semua menuju satu-satunya pintu yang ada disini, namun ruang terkutuk ini lagi-lagi memberikan kesialan-.- pintu terkunci.

30 menit akhirnya pintu bisa dibuka , ayah gue ga sengaja lewat situ dan liat keadaan ruang baca ini , ayah gue marah dan gue disuruh buat rapihin lagi seperti sebelumnya , ini semua gara-gara setann!! Gue dan sahabat gue akhirnya rapihin ruangan ini hingga seperti sebelumnya.

1 jam lebih kita rapihin ruangan ini, setelah selesai, kita keluar dan menuju kamar gue
Dan, Wow! Ada ice cream banyak diatas meja belajar gue , siapapun yang ngasih, gue berterima kasih bangett
Akhirnya gue dan sahabat gue memakan ice cream itu sambil tertawa-tawa dan menceritakan kejadian yang tadi di ruang baca gue.

~~~

Ok , ini tijel wkwk. Sorry ya kalo gue jarang update, karna gue ga boleh main hp lama-lama. Padahal ide udah numpuk banget di kepala gue.. Maaf kalo ada typo atau salah kata ya
Happy reading guys!

LONG WAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang