part 11

25 0 0
                                    

Ferel's pov

Semenjak ketemu dia di salah satu mall, perasaan gue ada yang aneh.
Namun gue berusaha menepis perasaan itu dan mencoba menguatkan perasaan ke Nayla , usaha yang sia-sia.
Gue tetep gagal menepis perasaan itu.

Akhir2 ini , gue sering chat sama dia. Aneh gak sih? Gue nunggu balasan dari dia , dan gue membalasnya seketika itu juga. Gue ngerasa mulai ada yang aneh , apa gue suka sama dia ? Ah! Tidak.

Hari ini masih libur sekolah menjelang tahun baru , karna gue bosen cuma di kamar , akhirnya gue pergi ke tempat tongkrongan gue.

~~

"kemana aja lu bro?" kata Randy saat gue tiba di sana

"woy, Main yok! Ada yang bawa gitar gak?" kata gue dengan sedikit teriak.

Disaat lagi pada asyik memainkan gitar , tiba-tiba Nayla melintas di pikiran gue ,dan ada Nata sekarang di pikiran gue

"woy! Lu lagi kenapa sih ? Kesambet apaan lu?" kata Randy sambil menepuk gue

"gue bingung bro , gue udah usaha sampe detik ini , tapi tetep aja Nayla gabisa nerima gue. Gue ngerasa gagal Ran , apa gue pindah ke lain hati aja? Ke hati yang
Lebih baik" jelas gue

"gue kasih tau , berkali-kali kegagalan, Itulah yang membuat kita berhasil" kaya Fandy yang sok bijak

"sok bijak lo wkwk , tapi bener juga sih" kata gue sambil merenung kembali

"udah ah, nyanyi lagi yok" dan akhirnya suara nyanyian terdengar kembali

~~

Woohooo!! Malam tahun baru gaez! Keluarga gue ngumpul disini , dan gue ngerasa kalo keluarga gue balik lagi

Drtt..drrtt...

Hp gue yang ada di atas meja, tiba-tiba bergetar dengan gerakan cepat , gue ngambil hp itu dan berharap itu adalah Nata ehm maksud gue Nayla.

Tapi sial , yang gue dapet malah chat yang gak jelas , dan lebih baik gue keluar rumah untuk merayakan tahun baru ini.

Happy new year
Semoga gue bisa move on dari lo Nay.
Semoga Nata bisa jadi milik gue.
Semoga usaha gue gak sia-sia

~~~

Hari pertama masuk setelah liburan , huft cukup membosankan. Akhirnya gue memutuskan untuk ke kantin disaat jam pelajaran.

"woy" teriak Randy dari ujung kantin sambil membawa makanan sepertinya siomay dan berlari ke arah gue

"lo cabut bro? Parah lu" kata gue sambil memakan siomaynya

"anjir! Gua lagi laper , lo juga cabut bego" katanya sambil menatap sinis mengejek ke gue.

"ehehehe , gue bosen banget ini" kata gue sambil duduk di salah satu bangku kantin

"lo mah cowok tapi galau mulu , kalo capek tinggal move on aja..susah amat sih" ugh! Dia tidak tau bagaimana rasanya kehilangan orang yang kita sayang.

"menurut lo doang gampang , menurut gue ? Huft" sumpahh! Mending gue gausah ketemu dia tadi

"nih ya , orang yang lo sayang bakal tergantikan oleh orang yang selalu ada.. Bukannya Nata selalu ada buat lo?"

"sok bijak lo , tapi gue ga yakin.. Gue masih takut untuk menerima cinta yang baru , takut pada kenyataannya perasaan gue hanya gue yang merasakan" anjir , kenapa gue jadi melow.

"terserah lo dah" dan akhirnya dia pergi.

Gue pun balik ke kelas , dan gue liat Nayla dengan teman-temannya. Tapi tunggu , kenapa gue liat dia jadi biasa aja , Apa jangan-jangan....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LONG WAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang