Chapter III

959 105 1
                                    

Author POV
Tring!!! Suara bel pintu masuk sebuah café berbunyi jarring bertanda seorang pengunjung datang ke café tersebut. Seorang gadis dengan dress selutut polos berwarna salem Nampak mencari seseorang diantara pengunjung café yang sedang dia kunjungi. Senyumnya berkembang saat pandangannya bertemu dengan seseorang yang sedang melambaikan tangan ke arahnya, sahabatnya Kim Nayong. Gadis itu melangkahkan kakinya kea rah orang tersebut yang ternyata bersama orang lain. Gadis itu membungkukkan sedikit tubuhnya untuk member salam ke seorang pria yang bersama Nayoung tersebut.

"Hyejin-ah, apa kabar? Lama kita tidak bertemu". Sapa pria itu pada Hyejin yang memposisikan dirinya duduk di hadapan Nayoung dan juga pria tersebut.

"Baik, sunbae. Bagaimana dengan dirimu sendiri?" Tanya Hyejin pada pria tersebut.

Pria tersebut adalah kakak dari sahabatnya, Kim Jongin. Hyejin mengenal Jongin tentu dari Nayoung sendiri apalagi mereka pernah bersekolah di sekolah yang sama walaupun hanya setahun karena waktu itu Hyejin dan Nayoung kelas tingkat awal junior high school sedangkan Kim Jongin berada di tingkat akhir. Kim Jongin memandang Hyejin dnegan senyum manisnya.

"sudah berapa kali aku katakan, jangan memanggilku sunbae, panggil aku oppa. Kau sahabat Nayoung jadi kau juga adikku. Bagaimana?" jelas Jongin pada Hyejin.

Sudah dari dulu Jongin selalu meminta Hyejin memanggilnya oppa tapi Hyejin selalu menolak tapi sepertinya hari ini Hyejin tidak dapat menolak lagi. dengan ragu-ragu Hyejin menganggukkan kepalanya pelan berhasil membuat Jongin tersenyum kembali.

Merasa adiknya Nayong hanya terdiam sedari tadi dan sibuk dengan ponselnya membuat Jongin menghela nafas lalu memandang adiknya kesal lalu mengalihkan pandangannya pada Hyejin lagi.

"sedaritadi Nayoung sibuk dengan ponselnya. Sejak kami berangkat sampai sekarang. Kau tahu kenapa dia seperti itu?". Hyejin sekilas memandang Nayoung yang benar-benar tidak mempedulikan Jongin dan dirinya saat ini. Nayoung sedang sibuk dengan ponselnya. Entah siapa yang selalu mengirimi dia pesan karena sedaritadi ponsel Nayoung berbunyi terus menerus tanda pesan masuk. Belum sempat Hyejin menjawab seorang pria dengan postur tubuh yang tinggi sudah berada di meja mereka. Pria itu menyapa Nayoung, Hyejin kemudian memberi salam sambil membungkuk Pada Jongin. Kim Jongin memandang pria tersebut dan juga Nayoung dengan tatapan bingung dan juga rasa penasaran. Pasalnya saat ini Nayoung tersenyum lebar dan pria itu mengacak-acak rambut Nayoung dengan mesra. Nayoung mempersilahkan pria tersebut duduk di hadapannya di samping Hyejin membuat Jongin semakin penasaran.

"oppa, kenalkan dia kekasihku, Park Chanyeol". kata Nayoung membuat senyum Chanyeol semakin mengembang memperlihatkan gigi putihnya.
Jongin hanya menganggukan kepalanya mengerti sambil memandang Chanyeol dengan tatapan menilai. Merasakan di tatap oeh sang calon kakak ipar, Chanyeol secara perlahan memudarkan senyumnya. Jujur dia gugup karena harus bertemu dengan kakak kekasihnya untuk pertama kalinya.

"jadi dia kekasihmu. Terlihat biasa saja". kata Jongin dengan santai membuat Nayoung mendengus kesal lalu memandang kakaknya kesal. Chanyeol hanya tersenyum miris mendengarnya sedangkan Hyejin membulatkan matanya tidak percaya dengan apa yang Jongin katakan.

"oppa, bisakah kau tidak bersikap seperti itu? Sungguh menyebalkan". Nayoung menghela nafas kesal.

Chanyeol menenangkan Nayoung dengan cara mengenggam tangan Nayoung yang bebas di atas meja. Melihat itu Jongin Nampak sedikit kesal.

Jongin berpura-pura batuk sambil melirik tangan Chanyeol yang mengenggam tangan Nayoung. Melihat lirikan mata Jongin tersebut Chanyeol menarik tangannya dari tangan Nayoung lalu menggaruk tengkuknya.

"lebih baik kita pesan makanan saja. Nayoung-ah, kau mau memesan apa?" akhirnya Hyejin membuka suara juga mencoba mencairkan suasana. Chanyeol memanggil pelayan untuk mencatat pesanan mereka. Sambil menungu pesan mereka, Jongin sibuk mengitrogasi kekasih adiknya tersebut.

"jadi kita seumuran? Syukurlah jadi aku tidak perlu mendengar kau memanggilku Hyung". sekali lagi Jongin membuat Nayoung mendelik kesal tapi Chanyeol memberikannya senyuman yang seakan-akan berkata 'aku baik-baik saja' pada Nayoung membuat Nayoung bisa menahan rasa kesalnya.

"aku bilang kau mengambil jurusan bisnis manajemen berarti kita akan sekelas. Aku harap kau nanti tidak akan mendekatiku hanya karena aku kakak dari Nayoung. Aku tidak suka dengan orang-orang yang mendekatiku hanya karena ada maunya". Jujur ingin sekali Nayoung menjambak rambu kakaknya itu sekarang juga. Nayoung sudah bersiap berteriak kea rah kakaknya itu tapi pesanan mereka sudah datang dan mau tidak mau Nayoung menahannya. Mereka kembali dia dan menikmati makanan mereka masing-masing. Hyejin terlihat kewalahan dengan daging steaknya. Dalam diam, Jongin dan Chanyeol memerhatikan Hyejin yang entah mengapa sangat susah memotong-motong dagingnya. Jongin ingin membantu Hyejin memotongnya tapi Chanyeol sudah lebih dulu membantu Hyejin. Chanyeol mengambil pisau dan garpu dari tangan Hyejin lalu memotong daging steak Hyejin dengan tenang. Wajah Chanyeol terlihat dengan jelas di hadapan Hyejin membuat detak jantung Hyejin berdetak dua kali lipat dari sebelumnya dan membuat tubuhnya terasa kaku. Wajahnya sudah memerah sekarang. Tanpa Hyejin sadari Jongin sedaritadi memerhatikan Hyejin dan juga Chanyeol dihadapannya. Jongin mendengus kesal melihat pemandangan dihadapannya tersebut lalu kembali menikmati makanannya. Nayoung tidak terlalu tertarik dengan apa yang terjadi antara Hyejin dan Chanyeol karena dia sedang sibuk memakan makanan sambil meredakan rasa kesalnya pada sang kakak.

Selesai makan Hyejin berpamitan ke toilet dan Jongin juga izin ke toilet setelah kurang dari semenit Hyejin berjalan menuju toilet. Jongin dengan cepat mengejar Hyejin. Saat Hyejin ingin masuk ke toilet, tangan Jongin sudah menahannya membuat Hyejin tersentak sedikit ke belakang. Hyejin memandang jongin bingung saat mendapati pria itu menghentikan langkahnya.

"aku ingin bertanya sesuatu padamu?" kata Jongin sambil melepas genggamannya pada tanga Hyejin. Sekarang mereka saling berhadapan.

"tolong jawab aku jujur. Apakah kau menyukai Park Chanyeol?" Tanya Jongin sedikit ragu pada Hyejin. Mata Hyejin membulat mendengar pertanyaan Jongin yang ditujukan padanya. Kenapa Jongin bisa tahu tentang perasaannya? Apa tadi Jongin melihat perubahan sikapnya tadi tapi kenapa Jongin bisa menebaknya dengan benar?.

"a... apa yang oppa tanyakan? Aku tidak mengerti". Jawab Hyejin gugup. Perasaannya tidak boleh sampai diketahui oleh siapapun apalagi kakak dari sahabatnya itu, cukup dia yang tahu. Jongin tersenyum mengejek lalu memandang Hyejin dnegan tajam.

"jangan berbohong Hyejin. Aku tahu kau menyukai Chanyeol. aku sudah melihatnya tadi". Jelas Jongin lagi semakin membuat Hyejin kelabakan dan merasa tidak tenang sekarang.

"aku benar-benar tidak mengerti apa maksud oppa".

Hyejin mengurungkan niatnya masuk ke dalam toilet saat ini. dia memilih pergi dari hadapan Jongin sebelum semua rahasia terbongkar oleh seorang Kim Jongin kakak dari kekasih orang yang dia cintai. Rahasianya itu cukup dirinya dan Tuhan yang tahu. Jongin hanya memandang kepergian Hyejin dalam diam.

"suatu saat nanti kau akan mengakuinya di hadapanku Shin Hyejin tapi sebelum itu terjadi aku akan berusaha membuatmu melupakan rasa sukamu itu karena kau akan menjadi milikku".

TBC

Love and SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang