Chapter XII (END)

1.3K 111 4
                                    

Hyejin POV

Ting!!!

Aku mengecek ponselku karena ada pesan masuk. Dari nomor yang tidak aku kenal. Kira-kira apa isinya. Aku membuka ponselku dan membaca isi pesannya.

'aku menunggumu di taman dekat rumahmu. Sekarang'.

Kata pesan itu. Kira-kira siapa yang mengirimiku pesan seperti ini. aku tidak mengenal nomornya. Sebaiknya aku turuti saja, siapa tahu itu Nayoung karena hanya dia yang tahu kalau aku kembali ke kota ini. aku memakai jaketku lalu melangkah ke taman dekat rumahku.

Sesampainya di taman aku tidak menemukan siapapun. Aku hanya sendiri di sini. siapa sih yang mengirimiku pesan datang ke sini tapi nyatanya si pengirim saja tidak ada. Buang-buang waktu saja.

"aitss... sebaiknya aku kembali ke rumah saja". aku berbalik arah kembali ke rumahku namun ada sebuah cengraman menahan lenganku. Aku berbalik melihat siapa yang menahan langkahku. Mataku membulat melihat siapa yang berada di belakangku.

"annyeong Hyejin-ah... sudah lama kita tidak bertemu". Sapa orang itu membuat tubuhku menengang.

"Jo... Jongin oppa?" Jongin oppa tersenyum ke arahku lalu menarikku masuk ke dalam pelukkannya. Tubuhku hanya diam tidak membelas pelukkannya. Aku masih shock melihatnya di hadapanku tadi.

"sepertinya aku tidak senang bertemu denganku?". Aku menggelengkan kepalaku di dalam pelukkannya.

"ani oppa. Aku hanya kaget tadi. Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu. Pasti ini Nayoung yang mengatakan kalau aku sudah kembalikan?". Jongin oppa tertawa dan melepaskan pelukkannya. Dia menganggukkan kepalanya.

"kau benar. Jika Nayoung tidak keceplosan mengatakannya tadi mungkin aku tidak akan pernah bertemu denganmu". Katanya membuatku tersenyum. Sifat Nayoung masih saja tidak berubah.

"jadi bagaiman kabarmu?". Tanyanya padaku saat kami sudah duduk di kursi taman tempat kami berdua memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih 2 tahun yang lalu.

"aku baik-baik saja oppa. Kalau oppa bagaimana?". Jongin oppa tidak menatapku sama seklai. Dia hanya menatap ke arah depan.

"aku tidak baik-baik saja Hyejin-ah. Bagaiman aku bisa baik-baik saja jika wanita yang sangat aku cintai meninggalkanku tanpa kabar sama sekali". dia tersenyum namun aku tahu senyuman itu tidak setulus senyuman yang selalu aku lihat sejak mengenalnya. Ada rasa kecewa di dalamnya.

"mianhe oppa. Harusnya aku tidak melakukan itu tapi bagaimana lagi, itu adalah yang terbaik untuk kita semua". Aku sungguh menyesal sudah melukai pria sebaik dirinya.

"arraso... aku tahu, ini semua untuk kebaikan kita tapi setidaknya kau harus memberitahuku. Aku adalah kekasihmu waktu itu tapi malah aku tidak mengetahuinya sama sekali. aku merasa sungguh terkhianati". Nada suara Jongin oppa merendah. Aku tahu dia pasti sangat kecewa padaku karena sudah meninggalkannya begitu saja.

"mianhe oppa. Joengmal mianhe". Kataku lagi. aku sudah tahu harus berkata apa untuk menebus kesalahanku padanya.

"sudahlah. Kita lupakan saja yang dulu. Yang lalu biarlah berlalu dan kita akan memulia dengan lembar baru". Jongin oppa tersenyum manis padaku membuatku semakin merasa bersalah padanya. Sungguh dia pria yang baik tapi hatiku sama sekali tidak pernah memilihnya. Sekali lagi maafkan aku Kim Jongin.

"hyejin-ah, jadi bagaimana hubungan kita? 2 tahun yang lalu kita tidak pernah putus, jadi kau masih kekasihku kan?". Aku membulatkan mataku tidak percaya. Jongin oppa benar, kita tidak pernah memutuskan hubungan kami itu artinya aku masih kekasihnya tapi jika aku masih menjadi kekasihnya aku takut semakin melukainya. Jongin oppa tertawa di hadapanku membuatku bingung.

Love and SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang