2nd

26 5 0
                                    

Tama??
Deg

Entah bagaimana perasaan Ku saat ini mendengar nama itu. Aku begitu terkejut.

"Di pertandingan kemarin, Ekskul karate kita menang! Ini semua berkat dikungan kalian. Thank you" ucap Tama yang memberitahukan informasi yang membahagiakan tersebut ke kami semua.

Ini dia!! Yang menolakku. Gumam Ku dalam hati dan tentunya sangat-sangat terkejut.

"Tama Julio, periang, selalu peringkat teratas. Dan pengurus kelas yang berkharisma dan populer" ujar sepupu Ku yang memperhatikan lagak cowok itu.

Nafa End POV ~

Tama Julio, versi 8 tahun kemudian!! Benar-benar berbeda dan jauh lebih ganteng dari versi 8 tahun yang lalu.

"Wahh"

"Hebatnya!!!"

"Gila lo hebat banget man!!"

"Yeayy Number one!"

"Traktir dong"

Begitulah kehebohan yang terjadi di kelas itu. Yang terus-menerus menyerukan kemenangan Ekskul kebanggaan SMA Duta Bangsa.

"Fu fu fu, target balas dendam sudah tumbuh dewasa rupanya.." Gumam Nafa dalam hati. "Tapi sekarang, kharisma itu.. Akan gue ubah menjadi raja yang ditolak!" Ucap Nafa dengan nada dan gaya bicara yang sangat licik. Sifa yang berada di samping Nafa hanya bergidik ngeri melihatnya.

-----------------------

Nafa kembali kerumahnya yang sangat megah bak istana. Hmm, tapi di rumah tersebut sangat sepi. Gak sepi-sepi amat sih. Karena di rumah itu masih banyak pelayan-pelayan Nafa yang selalu melayaninya.

Mama, papa, kk dan adik Nafa tidak berada di rumah. Papa Nafa sedang pergi keluar negeri untuk bertemu dan membahas perusahaannya dengan kolega-koleganya. Secara papa Nafa adalah pengusaha terkaya nomor 3 di Indonesia. Mama? Mama Nafa tentu ikut dengan Papa Nafa. Kenapa? Karena Papa Nafa tdk terbiasa jika harus diurus oleh orang lain. Makanya mama Nafa selalu ikut dengannya. Kakak Nafa sekolah dan hanya pulang jika hari sudah menunjukkan tengah malam. Adik Nafa? Dia diutus oleh Nafa ke London untuk mengurus beberapa permainan yang akan dirilis tahun ini.

Nafa ternyata salah besar. Jika sebelum pulang ia berkata akan bertemu dan berkumpul bersama malah terjadi kebalikannya. "Keseeeellll" teriak Nafa di dalam rumahnya.

"Ya udahlah mending cari taktik agar Tama luluh sma gue" ujarnya. "Tapi bagaimana yah?" Nafa bingung sendiri memikirkan taktik apa yang akan digunakannya. "Zenzo" Nafa memanggil seorang kepala pelayan. "Ada apa Nona Nafa?" Tanyanya bingung. "Tolong cariin buku-buku yang berisi taktik jitu meluluhkan hati seseorang" ucapnya. "Untuk apa nona?" Tanya Zenzo si kepala pelayan itu. "Ya udah sih cari aja gak usah banyak tanya." Ucap Nafa lagi dengan nada sedikit kesal. "Baik nona" ujar Zenzo bingung lalu keluar dari kamar Nafa.

-----------------------------

Keesokan harinya di sekolah: Taktik 1

"Waa cokelatnya lucu"

"Kelihatannya enak!"

"Wahh bagi dong"

"Wahh!!"

"Ini dari toko terkenal di London loh" ucap Nafa dengan sangat ramahnya pada teman-temannya. Terjadi kehebohan dari teman-teman sekelas Nafa. Ya, Nafa sedang membawa cokelat dan membagi-bagikan cokelat itu.

"Bagaimana teman-teman?" Tanya Nafa dengan sangat lembutnya. Nafa melihat Tama yang sedang lewat. Buru-buru Nafa menyodorkan cokelat itu pada Tama. "Ah, Tama juga." Ucapannya dengan sangat lembut dan sopan.

"Sorry yah, kalau kebanyakan makan makanan manis bisa diabetes, lagi pula, hari ini gue sudah bawa cemilan" ucap Tama menolak pemberian Nafa. Tama tidak tanggung-tanggung menolak cokelat Nafa yang seharga Rp.100.000 itu dan lebih memilih memakan cemilan yang seharga Rp. 1000.
TAKTIK MAKANAN MANIS GAGAL

"Ya udahlah, masih ada hari esok" ucapnya dengan sedikit tertawa sadis. Ya, Nafa memang masih punya taktik-taktik lain.

------------------------------

Di Sekolah: Taktik 2

Kalau cokelat high class nggak mempan bagaimana dengan ini? Nafa masih berusaha menjatuhkan hati Tama.

"Eeh... Pengurus kelas, Tama" panggil Nafa. Tama balik dengan tatapan sinis, dan melihat siapa yang memanggilnya itu.

"Mulai sekarang, mohon petunjuknya, ya..." Nafa mengatakan itu dengan raut wajah yang manis dan lembut. "Kalau tidak keberatan, terimalah ini. Silahkan dipakai" tambahnya lagi. Nafa menyodorkan kepada Tama sebuah Jam tangan yang mereknya sangat terkenal.

"Jam tangan? Sorry tapi gue udah punya." Jawabnya dengan santai sambil memperlihatkan jamnya yang sedang ia pakai. Nafa kesal mendengar perkataan itu. Jam tangan yang ditawarkan Nafa bahkan lebih mahal dari jam tangan Tama. Jam tangan yang Disodorkan oleh Nafa seharga Rp. 1.000.000 sedangkan jam tangan Tama seharga Rp. 100.000.
TAKTIK BARANG BERMERK GAGAL

--------------------------

Keesokan harinya di sekolah: Taktik 3

Heh, kalau ini gimana? Ucapnya dalam hati. Pertama, Nafa mencari lokasi yang bagus untuk memulai rencananya. Akhirnya Nafa menemukan tempat yang bagus yaitu  Di taman, ada air mancur dan bunga!! "Wah cocok!" Gumamnya.

Nafa mencoba menarik perhatian Tama agar pandangannya ke arah Nafa dengan cara melemparkan kerikil yang mengenai kepala Tama itu. Tama mencari dari mana asal batu itu.

"Ah... Tama" ucapnya dengan wajah yang sangat anggun. "Nah, lihatlah 'Best-Angel' Ku ini!" Gumamnya dalam hati. "Bunganya cantik sekali, sih... Tanpa sadar aku jadi..." Nafa mengucapkannya dengan memasang gaya gadis yang sedang bermimpi.

Tetapi tiba-tiba hal yang tak terduga terjadi. Angin yang tadinya bertiup lembut berubah menjadi ganas sehingga menerbangkan rok Nafa. "Huaaa tidaak rok gue" teriak Nafa kaget. Tama hanya memperhatikannya dengan cuek.

"Bunga yang disitu kan nggak boleh di petik". Ujar Tama memberitahukan itu kepada Nafa. Ya, Nafa memang berakting dengan menggunakan bunga.
TAKTIK VENUS FLYTRAP GAGAL TOTAL

"Gimana, nih? Dia sama sekali nggak terpengaruh" ucapnya lirih. Nafa hampir saja menyerah dia shock kejadian 8 tahun lalu kembali terulang.

Nafa pun berpikir dengan sangat keras. Dan akhirnya ia menyadari sesuatu "oh, iya! Tentu saja nggak akan bisa kalau sembarangan. Gue nggak tau apa-apa tentang dia, setelah kelas 3 SD itu." Ucap Nafa. "Untuk balas dendam pertama-tama gue harus mengumpulkan informasi tentang dirinya." Gumamnya dalam hati dengan menunjukkan ekspresi licik.

-----------------------------

Nafa memulai rencananya untuk mengumpulkan informasi. Nafa berjalan menuju loker. Nafa memperhatikan keadaan sekitar adakah yang sedang memperhatikannya. Setelah Nafa merasa aman berusaha membuka loker Tama untuk mendapatkan informasi.

Ketika Nafa membuka loker Nafa dia merasakan jantungnya berdegup kencang. "Pelan-pelan... Pelan" gumamnya memberikan sugesti kepada dirinya.

"Ehh... Lagi ngapain lo?" Ucap seseorang yang sontak membuat Nafa terkaget-kaget.

----------------------------------

Sorry for any typos. Gaje? Gpp deh. Ayooo yang baca tinggalkan jejak Vote and comment. Happy Reading ^_^

Guardian AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang