Bella berlari kecil menuju ruang loker bersama rekan - rekan wanita di kampusnya yang tergabung dalam komunitas seni di kampus itu. Sesi latihan dance sore itu memakan waktu nyaris dua jam karena mereka harus melakukan briefing bersama dosen yang melatih mereka.Tak lama lagi kampus mereka akan menggelar event tahunan dengan berbagai performance yang di ikuti oleh seluruh fakultas di kampus itu.
Setelah selesai membersihkan diri Bella dan berganti pakaian, Bella berjalan menelusuri koridor kampus yang sore itu masih terlihat ramai karena banyak kelas yang baru saja selesai. Sambil berjalan menunduk, Bella menekan tombol powor pada ponsel yang sengaja ia matikan dan ditinggalnya dalam loker saat sesi latihan dance tadi. Tak berapa lama kemudian ponsel Bella bergetar menandakan menampakkan nama ibunya di layar ponselnya.
"Hallo mom..........."sapa Bella dengan halus dan sopan.
"Bella sayang, kamu nanti langsung ke restaurant Napolina bersama driver ya" jawab Anna.
Bella segera membalas ucapan ibunya "ok mom, apa mommy sudah disana sekarang?" sahut Bella kemudian.
"Mommy masih di kantor daddy kamu, 30 menit lagi kami berangkat. I'll see you there princess" jawab Anna, kemudia wanit itu mengakhiri panggilan pada ponselnya. Mereka malam ini akan berkumpul untuk merayakan anniversary pernikahan kedua orang tua Bella yang ke 20 tahun. Bella sangat memuja kedua orangtuanya yang sangat menyayangi Bella. Menjadi anak tunggal dalam keluarga Wesley memang membuat Bella mendapatkan limpahan kasih sayang dari kedua orangtuanya.
Bella menghempaskan diri di kursi penumpang ketika Herman driver pribadinya membukakan pintu untuknya, setelah Herman duduk dibalik kemudi Bella memberikan instruksi pada pria itu"Pak Herman, kita langsung ke kemang ya pak, kami akan pergi makan malam".
Herman mengangguk "siap non Bella............" jawab pria yang sudah menjadi supir sekaligus pengawal Bella sejak Bella masih balita. Tak lama kemudian mobil yang di tumpangi Bella membelah jalanan ibukota.
Bella baru hendak membuka pintu mobil ketika ponselnya berdering, sederet nomor tak dikenalnya terpampang di layar ponselnya "Hallo............" sapa Bella setengah meragu.
"Apakah saya berbicara dengan Issabella Wesley" sapa suara tak dikenal di seberang sana.
"Iya saya Bella, maksudnya saya Issabella Wesley" sahut Bella mengeryitkan dahi.
Selanjutnya seseorang yang menelepon Bella menerangkan bahwa dirinya adalah pihak kepolisian dan menerangkan pada Bella bahwa telah terjadi kecelakaan yang menimpa mobil yang di tumpangi kedua orang tua Bella, dan saat ini kedua orangtua Bella sudah dibawa kerumah sakit di daerah Darmawangsa. Bella memekik histeris mendengarkan serentetan kabar yang baru saja di dengarnya kemudian ia memerintahkan kepada Herman untuk segera menuju kerumah sakit tempat dimana kedua orangtuanya berada.
'Mommy......... daddy, God................. semoga mereka baik-baik saja, Tuhan tolong jaga kedua orangtuaku' Bella merapalkan doá sepanjang jalan dengan airmata yang tak henti membanjiri kedua pipi putihnya yang terlihat pucat pasi saat ini. Herman memarkirkan mobil di depan lobby rumah sakit yang berada di bilangan Darmawangsa, kemudian menopang tubuh Bella dan membawa gadis muda itu menuju meja resepsionis di tempat itu.
"Mbak, dimana ruang perawatan keluarga Wesley " tanya Bella dengan suara bergetar. "Mereka baru saja mengalami kecelakaan " lanjut Herman meneruskan ucapan Bella yang tercekat oleh tangisnya. Sebelum resepsionis itu menjawab pertanyaan Bella dan Herman seseorang yang berpakain seragam polisi menedekati Bella lalu pria berumur empat puluhan tahun itu mengajak Bella dan Herman menuju keruang dokter di area IGD.
Selanjutnya dokter dan polisi itu memberikan kabar bahwa kedua orangtua Bella telah meninggal dunia saat mereka dalam perjalanan menuju ruamah sakit itu. Bella meresakan nyawanya telah ikut terlepas dari raganya ketika mendengar kabar mengenai kedua orangtuanya. "Tidak mungkin mom dan dad meninggalkanku, tolong katakan kalau semua yang dokter katakan ini tidak benar" Bella berteriak histeris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfection with Perfection
General FictionElyas Weiland Ganteng, sukses memimpin perusahaan miliknya dikelilingi banyak perempuan cantik tapi tak satupun dari sekian banyak wanita itu yang di cintainya. Isabella Angel Wesley Gadis cantik umur 18 tahun, sangat patuh dan masih sangat po...