IwP 5 : Fallin for you

353 8 1
                                    

Mulmed : Bella dan Om Ely

"Kak aku....." Bella masih mencoba menerangkan apa yang terjadi dengan dirinya dan Ely di depan Ann, namun gadis itu kehilangan kata - kata karena ia sangat malu kepergok sedang bermesraan dengan Ely yang notabene bukan siapa-siapanya.

"Hey ........... no need to explain Bella" ucap Ann menenangkan Bella, baginya apa yang dilihatnya bukan sesuatu yang tidak wajar, Ann dikelilingi oleh tiga orang kakak laki-laki dan mereka semua selalu memperlihatkan kemesraan di depan pasangan. " Aku senang kalian berpacaran"

"NO NO kami tidak, maksudnya ini tidak seperti yang kau lihat" Bella kehabisan kosa kata untuk menerangkan apa yang  yang baru saja dilakukanya bersama Ely.

"Bella, look ............. I don't mind. And you big brother hari ini giliran kamu mengantarku ke kampus. Ahhhhh akhirnya sebentar lagi aku akan di wisuda, yeeeeeeyyyyyyy" Ann bersorak ceria dihadapan Ely dan Bella.

Ann menghambur kepelukan Ely dan pria itu menyambut adeknya dengan penuh bahagia, Ely mengacak rambut Ann dan memberikan beberapakali ciuman dipuncak kepala gadis itu. Bella diam-diam mengagumi keakraban antara Ann dan Ely, pria itu terlihat jelas sangat menyayangi adik perempuannya. Dan Bella tidak bisa menyembunyikan gurat senyum kekagumannya pada Ely.

"Emmm aku harus pulang sekarang" Bella mengucapkan kalimatnya sambil menyambar tas ranselnya, ia harus mengambil beberapa keperluan dari rumahnya lalu segera ke kampus agar tak tertinggal untuk mengikuti test.

"Abang kita antar Bella dulu, setelah itu abang antar kami ke kampus" titah Ann pada Ely. 

"Oh sekarang abang jadi driver kalian?" Ely mengangkat sebelah alisnya. Sepuluh menit kemudian Ely sudah nampak rapi menggunakan setelan kerja."Ayo kita jalan sekarang " Ely berjalan lebih dulu untuk membuka pintu apartemenya dan mempersilahkan Ann dan Bella keluar sebelum akirnya pria itu menutup rapat pintu di belakangnya.

Perjalanan ke tempat tinggal Bella memakan waktu lebih dari tigapuluh menit. "Terimakasih sudah mengantarku, emmm aku bisa berangkat sendiri ke kampus, kalian tidak usah menungguku" ucap Bella sebelum turun dari kursi penumpang.

"No....... that's not the deal, kita berangkat sama-sama ke kampus. Abang nggak buru-buru kok" seketika Ely mendelik pura-pura kesal kearah Ann.

"Enak aja.........memangnya abang tidak ada kerjaan selaian antar kamu" sergah Ely.

"See........... om kan buru-buru mau kerja, sebaiknya aku berangkat sendiri saja ke kampus" Bella membuka pintu mobil dan hendak turun, tapi sebelum gadis itu sempat keluar dari mobil lenganya di cekal oleh Ely. 

"Aku ikut ketempat kamu" Ely tidak memperdulikan tatapan Bella yang mendelik horor. "Princess, kamu disini sebentar ya" kemudian Ely mengekori Bella yang lebih dulu melangkah kearah tangga menuju lantai dua.

"Om kenapa harus ikut keatas sih?" Bella tak suka diikuti oleh pria yang mengganggu kerja jantungnya. Setiap kali pria itu didekatnya rasanya detak jantungnya lebih cepat dari biasanya.

"Biar kamu nggak lelet" balas Ely dengan wajah datar. Bella mendengus kesal, ia pasrah karena meskipun dilarang pasti Ely akan tetap membuntutinya. Bella menrogoh tas ranselnya kemudian menarik kunci lalu membuka tepat di depan pintu nomor 217 ia berhenti dan membuka pintu tempat tinggalnya.

Bella membuka lebar pintu rumahnya dan Bella menepi untuk memberi jalan pada Ely agar pria itu masuk kedalam rumahnya. "Tidak mewah seperti apartemenmu, so please make yourself comfortable" Bella mempersilahkan Ely duduk tetapi pria itu justru merengkuh pinggang ramping Bella hingga tanpa ada celah diantara tubuh mereka, dengan gerakan cepat Ely mencium lembut bibir Bella, tanpa sadar Bella menutup kedua matanya menikmati ciuman lembut Ely.

Ely menggigit kecil bibir bawah Bella dan hal itu membuat Bella sontak membuka mata dan bibir Bella terbuka, Ely menggunakan kesempatan itu untuk melesakkan lidahnya kedalam mulut Bella hingga lidah mereka bertautan, Ely mengeratkan rengkuhan tanganya diantara punggung Bella dan gadis itu semakin mengeratkan rengkuhan dibelakang leher Ely. Ketika Ely menarik lumatanya dari Bibir Bella, gadis itu mengernyit merasa tak rela pria itu mengakiri sesi ciuman mereka. Ely mengecup ringan bibir dan ujung hidung Bella bergantian "Buruan gih ganti baju, nanti kamu terlambat" ucap Ely tersenyum.

Bella tak terima pria itu seenaknya mencuri kecupan dari bibirnya. "Om please ya jangan se enaknya cium aku, i am not your girlfriend and we better keep a distance from now on" Bella memperingatkan Ely dengan mengangkat jari telunjuknya agar pria itu benar - benar menjaga jarak darinya.

"Aku akan menjaga jarak darimu" Dalam hati Ely mengancam Bella 'i mean jarak dekat'. Pria itu terlihat mengangkat sebelah alisnya menganggap ancaman Bella tanpa arti baginya.

Bella merutuki dirinya yang sekali lagi terjerat oleh ciuman pria itu, ia merasa gugup dan malu mendapati dirinya terperangkap nyaman dalam pelukan hangat tubuh besar pria itu. Bella bersungut - sungut sambil masuk kekamarnya "bodoh bodoh bodoh, dasar pria mesum.......... aku nggak akan mau lagi dekat-dekat dengan om om mesum itu" racau Bella sambil mengganti bajunya. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Imperfection with PerfectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang