♣️Picture: Alexa Louise (left) and Amber Louise (right).
Pagi ini kami masih tidur, akan terbangun saat matahari terbenam.
"Jean, bangun udah malam!" Marco membangunkan ku.
"Dimana Peter? Biasanya dia yang membangunkan aku"
"Dia pergi keluar."
"Keluar lagi?!"
"Iya, kenapa Jean?"
"Kalau begitu aku juga keluar!"
Aku langsung melempar selimutku dan memakai sepatu.TAP... TAP... TAP...
Sepertinya ada yang mengikuti ku dari belakang.
"JEAN!" Teriak kedua adik kembarku Luke dan Lucy.
"Hei! Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Lucy.
"Aku mau keluar"
"KAMI BOLEH IKUT?!" Mereka teriak bersamaan.
"Urrrgggh, baiklah"
"Yeyy, terimakasih Jean!" Lucy terlihat senang dan bersemangat, begitu juga dengan Luke."Hei! Marco aku pergi dengan Luke dan Lucy!" Teriakku dari bawah.
"Ya, baiklah. Akan ku sampaikan pada ayah dan ibu!" Marco membalasnya dari atas kastil. Lalu Luke dan Lucy melambaikan tangan dari bawah. Marco membalas lambaian tangan mereka.
"Hei Jean, saat kau melihat kembang api dari kota apakah tampak cantik?" Lucy bertanya.
"Menurutku begitu. Apa kau tidak melihatnya?"
"Ya, aku melihatnya. Tapikan jauh Jean."
"Hahaha... kau sangat kasihan" lalu Lucy menginjak kaki ku.
"Awww..."
"Itu tidak lucu!"
"Oke oke."
Kami ber-3 berjalan menyusuri hutan-hutan yang gelap dan tidak ada cahaya sedikitpun.
"Jean, di kota apakah banyak manusia." gantian Luke bertanya.
"Tentu saja banyak. Pertanyaan mu tidak logis Luke!"
"Karena aku sangat haus! Aku ingin 'minum' Jean!"
"Kau sama saja dengan Peter, Luke!"
"Hehehe!" Luke malah ketawa saat aku menjawab pertanyaannya. Lucy dan Luke berlari-larian di hutan, layaknya tarzan. Karena mereka masih kecil ku biarkan saja mereka bermain.
"Jean! Jean! Jean! Lihat aku menemukan sesuatu!" Lucy berteriak dan berlari menuju arahku sambil membawa sesuatu. Lalu Lucy membuka kepalan tangannya.
"Bukankah ini batu Emerald?"
"Iyakah? Cantik sekali warnanya, aku suka."
"Kau bisa menyimpannya jika kau mau."
"Wahhh." kurasa Lucy sangat senang saat ini, Luke pun juga begitu, yang dari tadi asyik mencari sesuatu di semak-semak."Jean apakah kita sudah sampai di kota?" Luke bertanya.
"Ya. Kurasa di depan kita sudah tampak lampu yang terang."
Luke dan Lucy bergandengan tangan sambil berlari menuju kota. Dan... mereka terpelongo saat melihat banyak manusia-manusia di kota. Mereka jarang keluar ataupun pergi kekota. Karena masih kecil.
"Luke, Lucy tunggu aku!"
Aku mengejar mereka, tapi mereka berlari-lari di kota. Urrrggh, sungguh menyebalkan.
"Jean ayo, cepat jalannya!" Luke menarik tangan kanan ku sadangkan Lucy menarik tangan kiri ku, mereka tersenyum dengan lebar, lalu aku membalas senyuman mereka dengan tipis.Mereka melepaskan tangan ku dan kedua Vampire itu menghilang sesaat.
"Luke? Lucy? Dimana kalian?"
Aku sungguh kesal dengan tingkah laku mereka yang tidak bisa diam sesaat saja. Aku menelusuri kerumunan orang banyak, dan tak kunjung melihat mereka. Ku lanjutkan mencari di lorong-lorong.
"Sialan! Ayah dan ibu lasti marah pada ku!"
Tak lama saat aku berbicara seperti itu, ku dengar teriakan yang samar-samar.
"Ean... Ean... Jean!!!"
Suara itu terdengar tidak samar-samar lagi, seperti makin mendekat, kulihat ada dua bocah sedang berlari kearah ku.
"JEAN!!!" Rupanya Lucy dan Luke. Mereka berdua langsung memelukku dengan kencang.
"Hei! Apa?"
"I... itu..." Lucy dan Luke bersembunyi di belakang ku dan memegang kuat rambut ku yang berwarna hitam. Ku lihat samar-samar ada dua gadis berambut oranye dikepang dua yang menuju ke arah kami ber-3.
"Siapa itu? Hei Lucy jawab aku!"
Lucy hanya menggelengkan kepalanya. Lucy dan Luke terlihat bergemetar."Hei!!!!" Gadis itu memanggilku. Tapi siapa mereka?
"JEAN!!!" gadis itu mengetahui nama ku.
Kulihat lagi dengan jelas, rupanya itu adalah Alexa Louise dan saudara kembarnya Amber Louise yang berambut pirang. Ya, mereka memang kembar umur mereka hampir sama dengan ku tapi dua tahun lebih muda, 104 tahun.
"Sudah lama aku tidak melihatmu Jean!" Amber menepuk pundakku.
"Aku baik-baik saja."
Alexa dan Amber terdiam, mereka melihat ada dua bocah kecil sembunyi di belakangku.
"Jean, mereka itu... adik mu?" Alexa bertanya.
"Iya, mereka kembar sama seperti kalian"
"Wah, mereka sangat menggemaskan."
Alexa melirik kebawah untuk melihat wajah Luke dan Lucy.
"Ngomong-ngomong namanya siapa?"
"Yang laki-laki ini bernama Luke Watson, perempuan yang satu ini bernama Lucy Watson"
"Hmmm, tapi tadi sewaktu mereka melihat wajah kami kenapa mereka takut?" Alexa bertanya.
"Hahaha, mereka jarang bertemu orang asing dan juga Vampire yang lain."
"Ooohhh." Alexa dan Amber berkata bersamaan. Aku sudah lama tidak bertemu dengan teman-temanku dari daerah lain.
"Hei, bagaimana keadaan Peter dan Marco?" Alexa bertanya.
"Mereka baik-baik saja"
"Peter di kastil?"
"Tidak. Peter keluar saat ini "
"Sungguh? Kenapa aku tidak melihat?"
"Dia lebih suka berjalan-jalan di tempat yang gelap, dan sepi."
"Ouhhh, bagaimaa kalo kita ketempat bermain? Hmmm... seperti Time Zone?"
Dengan semangat aku menjawab..."Wahhh, sepertinya asyik!"
"Luke dan Lucy juga ikut ya!" Sahut Alexa.
"Ummm, i... iya... kak"
"Hei, kalian, tidak usah malu-malu."
"Akan ku co... coba kak"
Alexa dan Amber mencubit pipi mereka dan berkata bersamaan.
"Uhhh manisnya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Story [Hiatus]
Ficção AdolescenteKisah tentang seorang gadis Vampire yang masih muda berusia 106 tahun, dan tinggal dengan ibu dan ayahnya, bersama kedua abang dan kedua adiknya. A/N: cerita dalam perbaikan. Kata maupun gambar. Akan saya update lagi kalau semua sudah benar dan ada...