She Was Pretty

1.7K 25 0
                                    

Judul Drama: She Was Pretty
Revised romanization: Geunyeoneun
Yeppeodda
BerGenre: Romance, Comedy
Stasiun Tayang: MBC
Banyak Episode: 16 Episode
Tanggal Rilis: 16 September 2015
Waktu Tayang: Rabu & Kamis Pkl.21:55
KST






Sinopsis She Was Pretty Episode 1 Part 1

Disebuah apartement mewah, Seorang pria membua toples
berisi potongan puzzel lalu disusun satu persatu sampai
terbentuk sebuah gambar seorang pria dan wanita yang
sedang berdansa tapi satu sisi puzzel itu hilang. Jari jemari si
pria mencari nama "Kim Hye Jin" tapi seperti tak menemukan
di social media. Akhirnya ia melihat kembali surat-surat yang
bertuliskan alamat Kim Hye Jin Seocho-gu, Ban Po 4 Dong,
Korea Selatan yang dikirimkan ke Manhattan , New York.

Sebuah pesawat mengudara lalu mendarat dengan mulus di
landasan udara. Di pinggir kolam sedang diadakan pesta, Min
Ha Ri wanita dengan rambut pendek menari-nari mengikuti
irama musik DJ. Seorang wanita dengan rambut keriting
dalam kegelapan membawakan bir untuk pelangga.
Ha Ri yang sedang berpesta meniupakan lilin ulang tahunya
dengan teriakan dan tepuk tangan tamu yang datang. Si
wanita berambut keriting sibuk membereskan meja restoran
dan ponselnya berdering bertuliskan nama [Suami Bos] dan
memberitahu bahwa sedang ada di jembatan Hannam dan
seolah-olah terpana melihat pemandangan dari atas
jembatan.
"Pemandangan? Seperti pembohong. Kau bilang berada di
jembatan 30 menit yang lalu. Apakah itu masuk akal bahwa
kau tidak di sini saat ulang tahunku?" terik Ha Ri kesal
Wanita itu pun mengakui kalau itu bohong, terdengar teriakan
pelanggan yang ingin memesan dan terlihat wajah dari wanita
dengan memiliki kemerahan dibawa matanya, tana
mengunakan blush on, ia adalah Kim Hye Jin.
Hye Jin membawakan bir dengan popcorn sebagai cemilan,
lalu salah satu pelangan mengomentari bahwa pelayan dimeja
sebelah itu lebih cantik, Hye Jin melihatnya lalu dengan
tertawa mengakui tidak punya penampilan yang menarik
untuk menyajikan menu makanan, jadi akan meminta wanita
itu untuk membawakan makanan pembuka untuk mereka
Ha Ri duduk dengan dikeliling pria-pria berteriak gembira saat
melihat Hye Jin dengan memanggilnya "istriku" sambil
mengangkat tangannya memberitahu keberadannya. Hye Jin
bisa melihat Ha Ri yang melambaikan tanganya, sebuah
bando menyala ada ditanganya.
Teman pria tak percaya Ha Ri bisa memiliki teman seperti Ha
Ri yang rambutnya seperti sarang burung, Ha Ri langsung
mengijak sepatu si pria dengan ujung high heelsnya yang
runcing. Pria itu menjerit kesakitan padahal sengaja datang
memberikan hadiah kalung dari paris.
"Kalung itu, kenapa bukan kau yang memakainya dan Mulai
sekarang, jangan pernah lagi muncul dihadapanku." kata Ha
Ri mengancam sambil merangkul dengan wajah sinis lalu
menghampiri Hye Jin.
Hye Jin memeluk Ha Ri sambil meminta maaf datang
terlambat dengan memberikan hadiah bando menyala dengan
gambar ratu pada temanya. Lalu ia merasa tempat itu
kelihatan aneh dan Tak seharusnya ia berada ditempat itu.
Tapi Ha Ri merasa tak masalah karena senang temanya
datang dan mengajaknya mengambil makan.
"Hei... mana ada pahlawan mencoba untuk pergi? Aku mau
pergi untuk mencari sesuatu yang bisa kumakan sendiri.Kau
pergi saja dan bermain-main" ucap Hye Jin
Beberapa saat kemudian, Hye Jin sudah membawa dua piring
makanan penuh lalu pesan masuk ke dalam ponselnya,

"Pemberitahuan pinjaman : Pembayaran pinjaman pendidikan
218.540 Won adalah karena oleh 5 orang, Pembayaran awal
tersedia."
Ia menatap semua orang yang ada disekitar cantik dan
tersenyum sambil bercengkram, dalam pikiranya Semua orang
terlihat seperti tidak punya rasa kekhawatiran. Setelah
melamun ia kembali menyadarkan diri bahwa lebih baik
makan dalam keadaan situasi apapun jadi ia harus kuat untuk
terus menghasilkan uang.
Ha Ri yang sedang berjalan dipinggir Kolam renang,
terselengkat sepatunya sendiri dan jatuh ke kolam. Beberapa
pria langsung menyebur ke dalam kolam untuk
menyelamatkanya. Hye Jin melihat temannya jatuh berlari
dengan mulut yang penuh makanan sialnya, seorang pria
malah mendorongnya sampai ikut jatuh masuk ke dalam
kolam. Tubuhnya melayang saat tenggelam di kolam renang.
"Suatu hari aku punya pikiran, Heroines tidak hanya ada di
film dan drama. Itulah yang aku pikir." gumam Hye Jin dan
kakinya menyentuh dasar kolam matanya pun terbuka.
Ha Ri dibawa dengan beberapa pria ke tepi kolam, sementara
Hye Jin sudah bisa keluar dari kolam renang melihat Ha Ri
dengan dikeliling pria yang menyelamatkanya sementara ia
hanya sendirian.
"Seperti berondong jagung, seperti pengiring pengantin
sebagai hidangan pembuka dan pahlawan wanita, dalam
kehidupan nyata sebagian orang menjadi pemeran utama dan
beberapa sebagai pemeran pembantu. Itu adalah bagaimana
hidup. Itulah yang aku pikir." Hye Jin keluar sendiri dari
kolam renang dan berjalan pulang dengan baju basah dan
sepatu basah
"Lalu, dibandingkan dengan Temanku mungkin aku urutan
Nomor 3 menjadi pemeran pendukung dan mungkin aku
bahkan tidak perlu dan tidak cocok untuk berada di depan
kamera. Aku mungkin hanya pemearan figuran yang tak
berarti apa-apa." gumam Hye Jin dan Tiba-tiba terdengar
bunyi suara dari sepatunya yang basah, seperti kentut.
Sepasang kekasih yang sedang berjalan mengejeknya karena
Hye Jin kentut.
Pagi hari
Hye Jin di atas kamarnya ada tumpukan buku dan terbangun
dengan buku diatas badannya, seperti ketiduran karena
kelelehan belajar. Di Kamar Ha Ri, tertata banyak sekali make
up dengan berbagai warna diatas meja rias dan pakaian
berbagai macam tergantung, sepatu dan tas yang berjejer.
Ha Ri bangun dengan menyeprotkan penyegar wajah
sementara, Hye Jin menguap apa-apanya terlihat sangat
kelelahan. Keduanya keluar bersama lalu saling berebut
masuk ke dalam kamar mandi lebih dulu.
Keduanya sudah mengosong gigi bersama, Ha Ri mengeluh
Hye Jin yang pulang tanpa memberitahunya. Hye Jin beralasn
tempat kerjanya menelp untuk meminta bantuan, Ha Ri pun
bertanya kenapa tak mengangkat telpnya. Hye Jin mengingat
kemarin ponselnya basah karena menyebur ke dalam kolam
renang. Ia pun memberitahu alasanya kalau telpnya
tenggelam dan akan diperbaiki, Ha Ri tak percaya Hye Jin
menjatuhkan kembali ponselnya di toilet.
Satu buah apel diatas piring, Ha Ri kaget melihat mangkuk
Hye Jin yang penuh nasi seperti menara. Hye Jin
menceritakan hari ini ada wawancara jadi harus makan yang
banyak agar tak gugup. Ha Ri menanyakan dengan
wawancara temannya yang terakhir sambil membersihkan
kulit apel.
"Aku berharap aku bisa mendapatkan mimisan dari bekerja
sepanjang malam. Mengapa mereka tidak akan
mempekerjakan aku? tidak mempekerjakan aku, aku berharap
mereka bangkrut." teriak Hye Jin tapi membatalkan
ucapanya.
"Kau membuat semua pidato sendiri." komentar Ha Ri
Hye Rin memulai wawancaranya dengan dua orang lain yang
satu ruangan dengannya, seorang wanita dengan fasih
mengunakan bahasa inggris memperkenalkan dirinya dari
Universitas Merseyside lokal dengan nilai yang sangat baik.
Salah satu petinggi menanyakan pada Hye Rin dimana letak
Universitas Yeongmin. Hye Jin dengan penuh percaya diri
memberitahu letaknya berada sedikit diluar Seoul. Dari CV
terlihat durasi pengalaman kerja Hye Jin hanya tiga bulan,
Hye Jin menceritakan salah satu perusahaan bangkrut dan
Presdirnya ditangkap. Semua yang ada diruangan sempat
tertawa.
"Jika kau memberikukesempatan, aku siap. Aku ingin menjadi
karyawan tetap Majalah Musik Jin." ucap Hye Jin penuh
semangat.
Hye Jin pulang dari wawancara kehujanan dan rambutnya
akan besar seperti sarang tawon apabila basah. Lalu
terkaget-kaget melihat Ha Ri yang berciuman sangat hot
didalam mobil didepan rumah mereka. Setelah melihat Ha Ri
turun, ia langsung memukul punggung temanya sangat keras.
"Tidakkah kau punya rasa malu sedikitpun? Apa yang kau
lakukan di depan umum? Siapa orang itu? Apakah dia
pacarmu?" teriak Hye Jin kesal
"Aku belum memutuskan apakah aku ingin berkencan
dengannya atau tidak." kata Ha Ri santai
"Kalian tidak pacaran tapi sudah berciuman? Berciuman
pertama kalinya?" ungkap Hye Jin tak percaya
"Aku harus melihat apakah dia adalah pencium yang baik
atau tidak,untuk memutuskan apakah aku ingin berkencan
dengannya atau tidak." kata Ha Ri lalu berjalan pergi untuk
pergi ke supermarket karena tissue toilet sudah habis.
Hye Jin mendorong trolly sambil berharap bisa meminjam
wajah dan tubuh Ha Ri untuk wawancara sehingga bisa
langsung dikontrak, Ha Ri pikir kalau bisa melakukan bahkan
sampai 100 kali.
"Hei, tapi ketika kau mulai melihat seorang pria, Apakah
jantungmu berdebar dengan banyaknya laki-laki?" tanya Hye
Jin
"Buat apa berdebar ? Kalau orangnya oke, ya langsung saja."
komentar Ha Ri
"Hal ini sangat mudah bagimu. Lalu, dengan begitu banyak
laki-laki, apakah kau benar-benar mencintai salah satu dari
mereka?" ucap Hye Jin
Ha Ri seperti tak mengerti dengan cinta setaji, Hye Jin
mengartikan cinta sejati adalah saat merindukan seorang
pria dan bahagia ketika bersama mereka, Ha Ri merasa
bahwa cinta sejati itu seperti sampah, sambil membungkuk
mengambil barang dari rak bawah.
Di belakang terlihat pegawai pria sengaja berdiri dibelakang
Ha Ri untuk mengintip. Hye Jin yang melihatnya langsung
berteriak menutupi paha temanya lalu memarahi si pegawai
itu karena berbuat senonoh.
Ha Ri memakai masker menyuruh temannya untuk
menghilangkan pola pikir jaman dulu dan harus berkencan
juga. Hye Jin merasa bahwa Kencan adalah sebuah
kemewahan dan Sepertinya tak ada orang yang menyukainya.
Lalu ingin menghilangkan spam dari emailnya, tapi ada
sesuatu email yang dikenalnya dari Ji Sung Joon.
"Aku telah bertanya-tanya tentangmu. Aku akan datang ke
Korea. Jika kau punya waktu, kau bisa bertemu denganku?"
Hye Jin tak percaya Ji Sung Joon mengirimnya email, Ha Ri
bertanya siapa itu Ji Sung Joon yang dimaksud. Hye Jin
menceritakan Sung Joon itu Orang yang pindah ke rumahnya
ketika Ha Ri berangkat ke Jepang. Ha Ri ingat Sung Joon itu
si gendut.
Flash Back
Ha Ri melihat Sung Joon yang gemuk sedang ada di taman
memanggilnya gemuk, sambil bertanya apa yang dilakukanya.
Sung Joon terlihat gugup berteriak masuk memanggil
ayahnya.
Ha Ri teringat saat Sung Joon datang kerumahnya, tak
percaya ada seorang pecundang seperti itu, bahkan hampir
pingsan karena mengetahui Hye Jin berteman baik, lalu
bertanya-tanya kenapa Sung Joon menghubunginya. Hye Jin
menceritakan Sung Joon yang ingin bertemu dengannya.
Pagi harinya, Ha Ri tak sengaja bertemu Hye Jin dipinggir
jalan lalu mengajakanya naik mobil bersama. Hye Jin terlihat
sangat bahagia akan bertemu dengan Sung Joon, Ha Ri
bertanya apakah mereka saling menelp, Hye Jin pikir belum
pernah mereka hanya mengirim surat dan email saja dan
berpikir didekat sana ada telp umum.
Ha Ri mersa kasihan dengan memberikan ponselnya saja,
tapi Hye Jin tahu pasti tak menyaman apabila temanya tak
membawa ponsel. Ha Ri merasa tak peduli karena Semua
telp yang masuk itu dari orang-orang yang sekarat untuk
berkencan dengannya dan sangat menganggu.
"Tapi kenapa kau bertemu dengan si gendut itu? Ini adalah
tidak ada gunanya untuk bertemu dengannya." ungkap Ha Ri
"Kami dulu benar-benar dekat. Dan dalam perjalanan hidupku
sendiri, dia adalah cinta pertamaku." akui Hye Jin
Ha Ri mengumpat mata temanya sudah rusak, Hye Jin tak
peduli karena menurutnya mereka memiliki hubugan spesial
lalu menjerit histeris karena akan bertemu kembali dengan
cinta pertamanya.
Disebuah galeri
Seorang pegawai yang memceritakan lukisan yang ada
didepannya, adalah Karya seni Dance Renoir dalam Negara
(Danse a la campagne). Dengan Karakter utama dari
pekerjaan adalah teman Renoir Paul Lhote dan seorang
wanita yang menjadi istrinya.
"Mereka mungkin tidak menjadi pemeran utama. Yah, aku
hanya berpikir bahwa pemeran utama mungkin berubah
tergantung pada sudut pandang." kata Pria yang bernama Ji
Sung Joon berdiri depan anak-anak.
Anak-anak murid hanya melonggo, Sung Joon pun meminta
maaf karena tak masuk bermaksud menganggu kelas lalu
pergi, ketika itu saling berpapasan dengan pria yang
bernama Kim Shin Hyuk. Shin Hyuk memberikan kartu nama
dengan memberitahu jabatanya sebagai editor yang tampan.
Sung Jung berjalan pulang lalu menerima pesan dari Hye Jin
bahwa sudah sampai dan meminta menghubungi ke nomor
itu, terlihat senyuman Sung Joon menerima pesan dari Hye
Jin.
Hye Jin tak sabar menunggu ditaman, lalu melihat salah
seorang pria gemuk yang memasukan roti ke dalam mulutnya,
dengan percaya diri menempuk punggung si pria dengan
menduga itu Sung Joon sambil memegang tanganya seperti
teman lama. Pria itu binggung, bertanya siapa wanita
didepanya. Hye Jin pun meminta maaf karena ternyata pria
itu bukan Sung Joon.
Sung Joon menelp menanyakan keberadaanya, Hye Jin
memberitahu dekat air mancur. Sung Joon mengatakan juga
didekat itu dan bisa melihat Hye Jin didepanya, tapi Hye Jin
tak bisa melihatnya. Sung Joon pun melambaikan tangan
sambil berjalan mendekat.
Hye Jin melonggo melihat Sung Joon yang gemuk berubah
menjadi tinggi dan sangat tampan, berbeda dengan
bayanganya. Tapi Sung Joon melewatinya dan menyapa
seorang wanita yang sedang menelp dengan memanggil
nama Hye Jin. Wanita itu binggung melihat Sung Joon yang
tiba-tiba menyapanya.
"Pada saat itu, aku ingat sebuah fakta yang sangat penting,
aku telah melupakan kehidupan yang keras ini. Setidaknya
penampilan Kim Hye Jin yang diingat oleh Ji Sung Joon
terakhir kalinya" gumam Hye Jin panik
Flash Back
Saat sekolah dasar, Hye Jin yang cantik diperebutkan oleh
pria yang ingin duduk satu bangku dengannya. Lalu ia
menerima penghargaan dari kepala sekolah dan semua pria
berteriak mengelu-ngelukan namanya. Tapi Sung Joon, selalu
di ejek seperti babi yang gemuk dan Hye Jin yang cantik
membelanya agar tak menganggunya.
Sung Joon berusaha kembali berbicara dengan Hye Jin di telp
karena ternyata wanita tadi salah orang, tapi ponselnya
langsung dimatikan dan Hye Jin bersembunyi di balik papan
reklame.
Ia menatap bayangan dirinya di air, mengingat keluhan
pelanggan yang menginginkan pelayan yang cantik, lalu
pernyataan didiskualifikasi dan tak ada yang mengenali
kampusnya.
Flash Back
Hye Jin kaget saat pulang kerumah beberapa orang
mengambil barang dirumahnya, dulu keluarga kaya raya dan
punya banyak uang tapi setelah Sung Joon pindah,
keluarganya bangkrut.
"Dan wajah cantikku mirip dengan ibuku, sementara DNA tak
tampan dari Ayahku, yang tadinya tersembunyi di suatu
tempat, lalu keluar dari tubuhku selama masa pubertas"
cerita Hye Jin yang sudah pindah dari rumah dan akhirnya
menjadi wajahnya mirip dengan ayahnya.
Ha Ri baru keluar gedung kaget melihat Hye Jin sudah pulang
dan berpikir tak bertemu si gendut. Hye Jin dengan berkaca-
kaca ingin menceritakan masalahnya, tapi ia memilih untuk
mengajak temannya pulang saja.
Keduanya duduk ditaman, Ha Ri heran menurutnya apabila
Sung Joon tampan maka tak perlu Hye Jin lari. Hye Jin
merasa Sung Joon itu tak bisa membayangkan wajah dirinya
yang sekarang jadi benar-benar tak mengenalinya padahal
mereka berpapasan.
"Sekarang Kim Hye Jin dalam kenangannya sudah tidak ada.
Kalau aku muncul seperti ini, pasti aku akan makin menderita.
Mendadak aku ketakutan, jadi aku lari. Awalnya aku senang
mau bertemu dia, tapi ...ternyata aku naif." cerita Hye Jin
sedih
"Hei! Apa yang salah denganmu? Kau ini lemah, sekarang
Hanya bertemu." ujar Ha Ri
"Jika dia bertanya apa yang aku lakukan, aku harus
mengatakan bahwa aku pengangguran berusia 30 tahun? lalu
Jika ia mengatakan hampir tidak bisa mengenaliku, Maka Aku
mengatakan bahwa aku minta maaf karna aku tumbuh
menjadi pecundang seperti itu?" keluh Hye Jin, Ha Ri
berteriak menyadarkan temanya yang rendah diri
"Kim Hye Jin.... Berhentilah berbicara omong kosong dan
sana pergi! Pergi dan bertemu dengannya!" ucap temanya
Hye Jin sadar Sung Joon sangat baik ingin bertemu denganya
tapi menurutnya pasti binggung dengan keadannya dan
sekarang cintanya itu seperti sudah menghilang dengan
sekejap. Ha Ri terlihat tak mengerti dengan ucapan temanya
itu. Hye Jin berandai-andai apabila ia bisa meminjam tubuh
dan wajah Ha Ri untuk hari ini.
Ha Ri datang memanggil Sung Joon yang menunggu ditaman,
Sung Joon pun menduga bahwa wanita didepannya itu Hye
Jin teman SDnya dulu. Ha Ri yang berpura-pura jadi Hye Jin
meminta maaf karena datang terlambat, sambil melambaikan
tangan menanyakan kabarnya.
Hye Jin melihat keduanya yang sedang bertemu, Sung Joon
tersenyum lalu memeluk Ha Ri, air mancur disekeliling taman
pun menyala seperti membuat suasana romantis. Hye Jin
hanya bisa menatap sedih dan Sung Joon membisikan sangat
merindukan Hye Jin selama ini.
Flash Back
Sung Joon sedang makan di taman sambil mengambar, Hye
Jin memanjat pohon di rumah melihat Sung Joon dengan
panggilan "Si anak kecil" yang baru pindah dan menceritakan
dulu adalah rumah temannya Ha Ri. Tapi Sung Joon yang
rendah diri memilih untuk kabur masuk ke dalam rumah.
Pagi harinya, ibu guru memperkenalkan murid baru bernama
Sung Joon. Hye Jin yang melihatnya memanggilnya "anak
kecil" yang tinggal disebelahnya. Teman-teman satu kelasnya
langsung mengejek bahwa Sung Joon bukan anak kecil tapi si
gendut,
Sung Joon makan banyak roti sambil duduk ditaman, Hye Jin
datang membawakan makanan buatan ibunya, sambil
meminta maaf karena berpikir Sung Joon itu adik kelasnya
tapi ternyata mereka seumur. Sung Joon tetap saja diam,
Hye Jin melihat Sung Joon yang bermain puzzel.
"Ini adalah gambar dari sebuah buku seni dan Ada orang di
pojok?" ucap Hye Jin menunjuk orang yang ada dibagian
bawah,
"Kau menemukannya.Itu adalah gadis mengintip." kata Sung
Joon tertunduk gugup.
Hye Jin mengerti gadis itu sedang mengintip tapi bertanya-
tanya kenapa ia hanya mengintip apakah ingin menari diatas
panggung juga. Sung Joon menjelaskan bahwa wanita itu
melihat si pria karena menyukainya. Hye Jin mengartikan si
Gadis mengintip ini terlihat seperti gambar tersembunyi.
"Aku tidak ingin membuat cinta pertama yang rusak, .Aku
tidak cukup percaya diri untuk menjadi pecundang di depan
cinta pertamaku. Jadi, hari ini, di depan cinta pertamaku, Aku
hanya menjadi gambar tersembunyi." gumam Hye Jin sedih
melihat Sung Joon yang bertemu dengan Ha Ri untuk
mengantikanya.

....to be continue



SHE WAS PRETTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang