Newer Post Older Post Home
Home » Drama » Sinopsis She Was Pretty Episode 2
Part 2
Sinopsis She Was Pretty Episode 2 Part 2
FilmMania21 - Sinopsis She Was Pretty Episode 2
Part 2, Sung Joon yang sedang kelelahan menatap
jendela yang basah karena hujan turun.
Flash Back
Hye Jin mengantar Sung Joon sampai ke depan
rumah, ketika Sung Joon mengucapkan terimakasih
berteriak melihat rambut Hye Jin berubah menjadi
keriting. Hye Jin memegang rambutnya ikut berteriak
karena rambutnya keriting keluar karena basah.
Beberapa saat kemudian, Hye Jin sudah keluar dari
barbershop.
" Aku tidak mirip ayahku, kecuali soal rambut keriting
ini. Aku selalu datang ke tempat ini sebulan sekali
agar membuat rambutku lurus, tapi mereka
mengatakan krim lurus impor yang bisa aku gunakan
terlambat datang jadi aku hanya kering rambutku hari
ini dan sekarang setelah hujan, rambutku meledak
seperti sebuah bom" kata Hye Jin nyerocos dan
tersadar Sung Joon tak mengikutinya.
Sung Joon terlihat tak percaya diri dengan rambut
barunya, Hye Jin tersenyum mendatanginya sambil
memuji rambutnya itu terlihat bagus. Setelah itu
mengungkapkan hal yang paling dibenci adalah saat
hujan dan meminta Sung Joon untuk menyimpan
rahasia tentang rambutnya itu. Sung Joon
mengangguk.
Sung Joon yang mengingat kenanganya dengan Hye
jin tertawa karena temannya itu punya rahasia yang
tidak diketahui orang-orang, lalu menatap jendelanya
yang basah karena hujan.
Hye Jin berbaring dikolong meja, Ha Ra berteriak
melihat temannya yang masih saja berlebihan. Hye
Jin merasa harus mengikuti perkataan Kepala Boo
untuk menuliskan mengundurkan diri saja. Ha Ri
menarik temannya agar keluar dari kolong meja
"Kenapa mau keluar padahal kau baru masuk ?" keluh
Ha Ri
"Aku sudah bohong dan kalau ketahuan kalau aku
adalah Kim Hye Jin yang sesungguhnya, Aku harus
cari kerja baru !" kata Hye Jin berlari ke depan
laptopnya. Ha Ri merasa perlu minum bir dengan
semua cerita temannya.
Hye Jin berteriak memberitahu Sung Joon
mengirimaknya email, Ha Ri juga ikut kaget saat
mengambil bir dari lemari es. Keduanya membaca
email bersama-sama dengan wajah panik.
"Hye Jin, apa kabar? Lama tidak mendengar
kabarmu, aku penasaran. Disini sedang hujan. Di
London bagaimana ? Kau benci hujan, apa kau tidak
kesal kalau hujan terus ? Aku cuma penasaran.
Tolong kabari aku, Aku tunggu ... Aku merindukanmu
Hye Jin."
Sung Joon yang menuliskan email pada Hye Jin
tersenyum bahagia
Hye Jin yang membaca langsung panik, apa yang
harus dilakukanya apakah ia harus membalas atau
membiarkan saja. Ha Ri mendekatkan laptop
kearahnya, Hye Jin binggung apa yang akan
dilakukan temanya itu, Ha Ri meminta Hye Jin
menunggu saja.
"Sung Joon. Ini Hye Jin. Aku telat membalas ya ?
Maaf. Aku sibuk beradaptasi dan hampir gila. But
sangat sehat berada di London, Disini
menyenangkan, benarkan ? Coba Lihat fotoku, aku
senang,kan ?"
Ha Ri membalas email dengan mengirimkan gambar
fotonya saat ada di London, Sung Joon yang
membacanya tersenyum karena Hye Jin yang ada
dalam foto terlihat senang. Hye Jin yang melihat foto
Ha Ri yang dikirim malah panik, Ha Ri merasa
bangga karena foto liburanya diEropa itu bisa
berguna.
"Sekarang setelah ini, Ji Sung Joon cuma tahu kalau
Kim Hye Jin ada di Inggris. Meskipun dia bertemu
100 Kim Hye Jin, mereka hanyalah orang asing dan
Tak salah lagi. Permainan Tamat. Jadi berhenti
cemas soal Ji Seong Joon.Paham!!! Dan Jangan
berani-berani menulis surat pengunduran diri. Ok !!"
tegas Ha Ri
Hye Jin masuk kembali kerja, menyakinkan tak bolah
takut karena mustahil dirinya ketahuan bahwa ia
adalah Hye Jin yang dicari oleh Sung Joon, tiba-tiba
Sung Joon ada didepanya, Hye Jin memberikan
hormat dan ingin pergi tapi Sung Joon sengaja
menghalangi jalannya sampai ia harus menutup
wajahnya di dinding.
"Saat aku tahu sinterklas itu tidak nyata, aku tidak
sekaget ini. Kau kira kau bisa sembunyi selamanya ?
Kim Hye Jin.... Kau kira bisa sembunyi terus ?" ucap
Sung Joon, Hye Jin berjalan mundur panik Sung Joon
mengetahuinya. Sung Joon memegang lengan Hye
Jin dan mendorongnya ke dinding, setelah itu
melepaskanya sambil membersihkan tanganya.
"Maksudku, kalau begini kondisimu, harusnya jangan
sampai ketahuan. Harusnya kau sembunyi baik-baik,
kau Tidak punya etika" ucap Sung Joon melihat
rambut temanya, Hye Jin menatap Sung Joon
berkaca.
Hye Jin terbangun dari tidurnya dan tersadar kalau
itu hanya mimpi lalu mengatur nafasnya.
Ha Ri baru selesai olahraga tersadar Hye Jin yang
belum juga bangun, ketika masuk kedalam kamar.
Hye Jin sudah berpakaian sambil memasukan surat
pengunduran diri, Ha Ri berteriak dan langsung
mengambilnya, mengumpat temanya itu bodoh
padahal selama ini Hye Jin sudah gagal 100 ribu kali
dan baru bisa masuk perusahaan kali ini, sebelumnya
bermimpi berkerja sebagai pegawai kantoran dan
sangat marah hanya karena Sung Joon mau
mengundurkan diri.
"Ini bukan soal Sung Joon, Dia itu teman istimewa
mirip seperti kau padaku. Aku tidak tahu bagaimana
menjelaskannya. Ini ... hanya diantara kami, Ada hal
istimewa yang cuma kami yang mengerti, Aku tidak
ingin merusak hal itu, atau ketakutan karenanya."
jelas Hye Jin,
"Kau ini lucu.. Semua kenangan indah itu cuma
manipulasi otak. Bukannya kau bilang akan disana
selama 3 bulan, agar bisa kembali ke tim awal ? Tapi
kau, gara-gara dia ?" teriak Ha Ri kesal
"Bukan gara-gara dia. Ini karena aku !" teriak Hye Jin
"Kau tidak mau mengerti aku ? Kalau ini semua tidak
sudah biasa. Aku tahu ini bodoh, tapi tiap aku
dengannya, aku merasa seperti kaus kaki berlubang."
jelas Hye Jin teringat saat kejadian dikantor ketia
Sung Joon mengingat Hye Jin yang bertemu di lift,
"Bagaimana jika aku ketahuan, Pada akhirnya aku
selalu bersembunyi, seperti kaus kaki
berlubang.Sekarang Aku tidak mau jadi kaus kaki
berlubang lagi." ucap Hye Jin dengan mata berkaca-
kaca, Ha Ri hanya bisa diam seperi dan ikut sedih.
Seul Bi sibuk mengunakan mascara dikagetkan
dengan suara Hye Jin yang menanyakan keberadaan
Kepala Boo. Seul Bi dengan sinis memberitahu
Kepala Bo sedang keluar katanya jam 2 baru
kembali. Surat pengunduran diri ditaruh diatas
keyboard dengan note diatasnya.
"Maafkan aku Kepala Boo, Aku ingin mengundurkan
diri dari Tim Redaksi mulai hari ini, Maaf, aku karena
aku keluar tanpa membalas budimu.Terima kasih
banyak."
Shin Hyuk mengangetkan Hye Jin yang berjalan
dengan wajah lesu, dengan bangga merasa sangat
tepat melakukan karena bisa membuat Hye Jin
terbangun. Hye Jin melirik sinis mengumpat dalam
hati bahwa karena orang itu jadi harus pindah ke tim
redaksi. Shin Hyuk memberikan sosis, Hye Jin
langsung menolak dengan ketus.
"Aku meminta untuk kau membukanya, apa kau pikir
aku memberikan untukmu, makanan ini sangat
penting bagiku" tegas Shin Hyuk memasukan kembali
sosi kedalam saku celananya
"Tapi....Kenapa bicaramu tidak formal padaku ?" kata
Hye Jin kesal
"Setelah bertemu 3x, Aku bisa berbicara dengan
santai, ini adalah cara bisa akur dalam bergaul. Apa
kau belum pernah dengar soal ini ? Itu perkataan
Schopenhauer." jelas Shin Hyuk
Hye Jin melirik seperti tak mengerti, Shin Hyuk tak
percaya Hye Jin tak tahu, Hye Jin berpura-pura
mengetahui tentang itu. Shin Hyuk mengingat bahwa
itu bukan perkataan Schopenhauer yang bilang, tapi
ucapan seseorang. Hye Jn dengan serius
menanyakan siapa.
Shin Hyuk mengaku bahwa itu adalah ucapanya lalu
mengucapkan permintaan maafnya dengan nada
mengoda, dan memberikan kimbap ke tangan Hye Jin
sambil memberitahu makan itu lebih bagus dibanding
sosis. Setelah itu memberitahu baru kadaluarsa
sehari, tidak bakal masalah dan memberikan
semangat.
Hye Jin mengumpat kesal ingin melempar, Poong Ho
yang melihat menyuruhnya berhenti karena tak boleh
membuang makanan begitu saja, lalu meminta Hye
Jin memberinya saja kalau memang tak mau
dimakan. Hye Jin memberitahu makanan itu sudah
kadaluarsa satu hari. Poong Ho pikir lebih enak
apabila sudah kadaluarsa, lalu melihat tertera baru
kadaluarsa dua hari lagi. Hye Jin berteriak kesal
karena ternyata dikerjai oleh Shin Hyuk.
Poong Ho melihat Han Sul ternyata memakai pakaian
yang sama dengan Hye Jin, dengan bangga Hye Jin
memberitahu baju iu beli di Dongdaemun ya dan
harganya hanya 10 dolar. Han Sul tak terima bajunya
disamakan dengan Hye Jin menurutnya milikinya itu
bahan 100% kerseymere sementara baju Hye Jin
pasti serat acrylic.
Tapi Poong Ho masih tetap melihatnya sama karena
warnya mirip. Han Suk tak terima karena warna
bajunya merah dan meremehkan warna baju Hye Jin
yang sudah tak terlihat warna merahnya. Hye Jin
merasa pakaian masih nyaman dengan bahan yang
tak panas.
"Sepertinya begitu, Tapi punya Han Sul tidak."
komentar Poong Ho
"Apa seleraku parah? Beraninya membandingkan.
Kalau kau kurang kerjaan, potong rambut saja sana. "
umpat Han Sul dan berjanji akan membeli baju baru.
"Selamat pagi ! Seperti kataku kemarin, kita akan
rapat dalam 10 menit. Semuanya harus hadir dan
jangan ada yang hilang karena ini rapat pleno." kata
Sung Joon masuk ke dalam ruangan. Hye Jin
langsung menunduk menyembunyikan wajahnya.
Semua menjawab mengerti dan langsung berdandan
demi menarik perhatian Sung Joon.
Joo Young datang ke meja Hye Jin meyuruhnya
untuk menuliskan hasil rapat, Hye Jin panik karena
harus menghadiri rapat. Joo Young dengan helaan
nafas mengulangi perkataan Sung Joon bahwa
semua orang harus hadir. Hye Jin ingin memberitahu
tentang surat pengunduran dirinya, melihat wajah
Joo Young akhirnya bisa mengerti dengan perintah
atasanya.
"Baiklah... Aku akan bicara soal keluar kantor
setelah pulang kerja saja. Aku harus menahan diri
hari ini. Hari ini saja !" ucap Hye Jin meyakikan
dirinya.
Sung Joon memberitahu hari ini adalah rapat pleno
pertama dan ingin mendengar rencana untuk edisi
ulang tahun spesial ke 20, jadi tiap orang punya
3menit untuk menjelaskan, dengan begitu tidak akan
lebih dari 30 menit.
Hye Jin menatap Sung Joon yang terlihat percaya
diri didepan, Shin Hyuk memberikan tepuk tangan
melihat Sung Joon yang mengunakan gaya Amerika
yang memang berbeda. Sung Joon mengeluarkan
jam pasir untuk memulainya dari Tim kecantikan.
Semua terlihat kesima sampai tak mendengar
ucapan Sung Joon, sampai Sung Joon mengulang
perkataanya lagi.
"Ah, ya. Bagaimana jika menunjukkan kamar selebriti
bagi 20 pembaca yang penasaran ? Aku pikir bagian
yang sangat natural untuk mengekspos kecantikan
dan fashion bahkan gaya hidup." jelas Ah Reum
"Sulit untuk mewawancara selebritis dan
Mengungkap kamar mereka, bahkan untuk 20
orang,Ini benar-benar tampaknya seperti itu sangat
praktis .." kata Sung Joon lalu mengeluarkan ide
tersebut. Hye Jin sibuk mengetik semua ucapan.
Sung Joon lalu meminta ide dari fashion tim.
"Aku berencana mengeluarkan semua warna dari
setiap merek yang akan berguna untuk musim FW."
kata Yi Kung
Sung Joon tak setuju, Eun Yong juga memberikan
ide, Sung Joon langsung mengatakan "Out". Joo
Young membahas tentang London, Milano, Paris.
Sung Joon tetap mengatakan "Out" Poong Ho ingin
membahas tentang kemping, Sung Joon berkata
"out" Han Shul ingin membahas Eyeshadow yang
trendi di musim gugur, untuk kesekian kalinya Sung
Joon mengatakan "out" Joo Young ingin membahas
tentang reality Show, Sung Joon mengatakan "out".
Joon Wo baru ingin mengajukan pendapat tapi Sung
Joon sudah mengatakan "out"
"Mendadak aku jadi ingat perkataan itu. Om... In...
Sham.. Bless" ucap Sung Joon sambil mengetuk
kakinya sampai membuat Hye Jin kaget.
"Selanjutnya. Kau yang duduk di pojok" ucap Sung
Joon,
Hye Jin yang tertunduk seperti tak merasa dipanggil,
Ah Reum memberitahu Hye Jin untuk bicara, Sung
Joon mengejek Hye Jin itu sedang tidur. Hye Jin
mengeleng, Sung Joon langsung meminta Hye Jin
memberikan pendapat. Hye Jin melonggo lalu
berbicara dengan gugup.
Sung Joon mengejek dengan bertanya pada Sun Min
apakah mendengar suaranya, Joo Young
memberitahu bahwa karena Hye Jin dari Support
Management dan ditempat itu hanya membantunya.
Sung Joon seperti tak mengubris berbicara kembali
dengan Hye Jin.
"Apa Tidak bisa bicara Atau kau masih SD ? Atau,
kau punya gangguan mental? Aku penasaran kenapa
kau ijinkan orang yang bicara menggantikanmu."
ucap Sung Joon, Hye Jin ingin membela diri tapi rasa
gugupnya terlalu berlebihan.
"Kalau bukan begitu, baiklah... Aku kalau kau tidak
berkepentingan dalam rapat ini, jadi keluar.Jangan
merusak oksigen di ruangan ini." kata Sung Joon
mengusir
"Apa maksudmu ? Oksigennya banyak dan masih
segar. Mesin pemurni udaranya tidak rusak, bukan ?"
ucap Shin Hyuk membela, Poong Ho meminta Shin
Hyuk tak bicara.Hye Jin hanya menatap Sung Joon
dengan mata berkaca-kaca, Sung Joon menyindir
Hye Jin yang masih diam saja., Akhirnya Hye Jin pun
keluar dari ruangan.
Di depan pintu, Hye Jin baru menyadari Sung Joon
baru saja menendangnya dari ruang rapat.
Sementara didalam ruanga, Sung Joon merobek
bagian majalah karena mengambil Informasi yang
diperoleh dari internet. Ia juga melihat banyak artikel
yang membosankan, terlalu panjang dan membuat
orang-orang mengantuk membacanya.
Joo Young melihat Sung Joon merobek-robek
halaman hanya bisa melonggo, Sung Joon merobek
artikel yang sudah digunakan 2 tahun lalu tapi ditulis
kembali dan bagian tentang sesuatu yang terlihat
sangat kaya dibagian pengunaan kondom. Semua
hanya bisa melonggo dan Sung Joon melempar sisa
halaman majalah yang tersis.
"Hampir disemua negara manapun majalah "Most"
berada di peringkat tertinggi. Hanya di Korea, yang
mungkin punya pengertian lain soal "peringkat
tertinggi" ? Akhirnya aku paham hari ini." omel Sung
Joon, Shin Hyuk seperti memberikan pendapat tapi
bisa dibalas oleh Sung Joon.
"Ini bukti kalau kita punya masalah besar. Kalau kau
punya pendapat, masih ada ruang untuk mendengar
penjelasan atau alasan kalian." ungkap Sung Joon
"Dengar, wakil kepala redaksi. Aku tidak tahu soal
New York, artikel dengan informasi yang untuk
dibaca oleh pembaca Korea..." kata Joo Young yang
langsung disela oleh Sung Joon kembali.
Sung Joon mengartikan mereka semua membuat
artikel karena permintaan dari pembaca dan
hasilnya bisa dilihat. Shin Hyuk tersenyum
mendengar ucapan Sung Joon yang terlihat sangat
pantas. Sung Joon memutuskan supaya besok rapat
untuk mendiskusikan mengapa Most turun dari
peringkat teratas dan meminta mereka untuk
memikirka solusinya.
Hye Jin duduk dibangkunya sambil menatap sedih
pada Sung Joon yang berada di dalam ruangan,
"Apa aku diperlakukan seperti orang bodoh ?" gumam
Hye Jin teringat sebelumnya Sung Joon mengejeknya
yang tak bisa bicara seperti anak SD dan memiliki
gangguan mental.
Sung Joon sedang berbicara di dalam ruangan bisa
melhat Hye Jin yang menatapnya, langsungm
menutup jendelanya agar tak terlihat dari luar. Hye
Jin hanya bisa menghela nafas kalau dirinya tak
dianggap. Didalam ruangan, Sung Joon terus melihat
foto Hye Jin (Ha Ri ) yang ada dikirim lewat email.
Shin Hyuk dengan semua pegawai bermain ular
tangga sambil menjerit-jerit siapa yang akan
mendapatkan hadiah. Semua terlihat heboh dan
berisik, tiba-tiba Sung Joon datang sambil
memberikan kartu kreditnya, Shin Hyuk kaget melihat
Sung Joon sudah berdiri didekat mereka.
"Gunakan ini untuk makan siang. Saat rapat kalian
sepertinya tidak bisa bicara, tapi untuk hal tidak
berguna seperti ini, terlihat energi kalian banyak. Aku
beri ini agar kalian bisa cepat makan dan kembali
bekerja, bukannya main-main begini" kata Sung Joon
lalu keluar ruangan
Nyonya Kim berteriak masuk ke dalam toko lalu
memilih pakaian sembarang sambil menelp
keponakan agar mentraktirnya makan malam
bersama, lalu mengeluh mereka yang tinggal
bersama tapi pura-pura tidak mengenalnya di kantor.
Keponakanya seperti tak ingin bicara dan langsung
menutupnya. Nyonya Kim mengumpat karena hanya
satu-satu keponakanya tak menganggapnya, tapi
pelayan bisa membuat Nyonya Kim bahagia dengan
menunjukan produk baru
Dibalik belakang deretan baju-baju, Han Sul sudah
berganti baju dan mendengar pembicaran Nyonya
Kim yang memiliki keponakan dikantor. Pelayan
memberikan baju yang sebelumnya dipakai, Han Sul
menolak untuk membuangnya saja dan terlihat
sangat bersemangat mengetahui anak dari ketua Kim
Ji Sung berada dikantor.
Hye Jin menerima paket, lalu Joo Young menelp agar
segera membawanya ke ruangan. Tanpa melihat
langsung berlari tapi malah menabrak Sung Joon
yang berjalan didepanya, Sung Joon dengan sigap
menahanya agar tak jatuh, seperti adegan romantis.
Hye Jin gugup mengucapkan terimakasih tapi Sung
Joon melepaskan begitu saja, tergeletaknya ditanah.
"Kukira kau cuma tak bisa kerja, tapi matamu juga
bermasalah." ejek Sung Joon
"Ada apa ini ? Dia terus memborbardirku dengan
kalimat kasar ! Setelah kupikir-pikir, aku jadi kesal.
Dia kira karena aku tidak membantah aku ini
bodoh ?" umpat Hye Jin kesal sambil duduk diaspal.
Sung Joon berjalan lebih dulu masuk ke dalam
gedung, Hye Jin berteriak memanggil Sung Joon.
Tapi kejadian yang tak terduga terjadi, Sung Joon
yang sibuk dengan tabnya menabrak kaca dan jatuh
begitu saja dilantai. Tapi Sung Joon terlihat santai
lalu berdiri, Hye Jin yang melihatnya sangat heran
lalu berlari memanggil Sung Joon.
Tapi Sung Joon tetap berjalan sambil menatap
tabnya dan harus tertabrak dengan pintu masuk
untuk scan ID Card, Hye Jin melihat dahi Sung Joon
yang berdarah. Sung Joon hanya mengusap dengan
ibu jarinya lalu bertanya apa yang ingin dikatakanya.
Hye Jin menegaskan ada banyak yang harus
dikatakanya.
"Pertama, aku minta maaf sudah salah di studio.
Tapi, aku disini bukan karena aku mau, Ini Karena
Tim ini membutuhkan aku, maka aku datang tanpa
pilihan lain, dan tidak punya waktu mencari tahu
tugasku lalu aku harus ikut rapat.,Jadi, menurutku
aku tidak punya alasan menerima perkataan kasar
seperti ;Kau merusak oksigen, matamu rusak, dan
anak SD",dari seorang wakil kepala redaksi yang
tidak paham akan posisiku !" tegas Hye Jin kesal
Sung Joon malah bertanya apa sebenarnya yang
ingin dikatakan Hye Jin sebenarnya, Hye Jin yang
tadinya melotot kesal hanya bisa diam dengan wajah
binggung, Sung Joon pikir tak ada yang ingin
dikatakanya jadi lebih baik masuk ke dalam gedung.
Hye Jin sudah ada didalam lift tapi yang keluar dari
mulutnya diawali "mmmm....." karena gugup, sambil
meminta maaf dan merasa sepert orang bodoh
karena hanya diam saja lalu mencoba menjelaskan
setrta mengaku beberapa kesalahanya. Sung Joon
pikir Hye Jin itu baru datang dari luar negeri, Hye Jin
mengatakan "tidak"
"Kalau begitu , kau bisa tidak bicara tanpa pakai
"mmmmm" ...Apa kau susah bicara ? Dan Harusnya
kau datang setelah tahu mau bicara apa atau
selesaikan perkataanmu dalam 3 menit, karena Aku
tidak suka buang-buang waktu." kata Sung Joon
ketus
"Aku tahu anda tidak suka padaku karena kesalahan
di studio kemarin" kata Hye Jin, Sung Joon malah
memujinya karena Hye Jin menyadari hal itu
"kenapa anda benci sekali padaku ?" tanya Hye Jin
binggung
"Tidak mampu bekerja, tidak berkualitas, tidak
profesional, dan yang terpenting orang sepertimu
punya nama Kim Hye Jin. Rasanya kau tidak pantas
punya nama sebagus itu. Apapun alasannya
dimanapun kau berada tim itu adalah timmu. Kalau
kualitasmu tidak cukup untuk bekerja dan tidak
menyukainya maka keluar saja, Jadi aku mohon! Aku
bisa memecatmu kapan saja." tegas Sung Joon
mengancam lalu keluar dari lift, Hye Jin melonggo
mendengar Sung Joon yang benar-benar ketus
padanya.
Hye Jin membahasi wajahnya di wastafel, mengingat
kata-kata hinaan Sung Joon. "Kau kesulitan bicara ?
Aku kira kau cuma tak mampu bekerja, tapi
sepertinya matamu juga bermasalah. Keluar saja !
Jangan merusak oksigen di kantor."
"Bajingan itu bukan si lugu Ji Sung Joon yang
kukenal. Apa kenangan indahmu bisa bikin kenyang ?
Apa itu bisa menggajimu ? Cinta pertama pantatmu !
Mulai sekarang kau cuma orang asing dengan nama
yang sama!" jerit Hye Jin dalam hati lalu
mengeringkan wajahnya dengan tissue.
Pikirannya teringat saat Sung Joon mengancam akan
memecatnya, Hye Jin dengan penuh rasa dendam
menegaskan dirinya tak akan keluar sampai mati,
bahkan Sung Joon tak akan bisa memecatnya. Lalu
teringat sebelumnya sudah menaruh surat diatas
meja Kepala Bo.
Kepala Bo baru kembali binggung melihat surat
diatas mejanya, Hye Jin berteriak untuk
menghentikanya, Kepala Boo sampai melonggo,
semua pegawai ikut melonggo melihat Hye Jin berlari
seperti pelari yang akan mencapai garis finish. Hye
Jin mengambil surat pengunduran dirinya dan
langsung merobek-robeknya.
Han Sul masih memikirkan tentang ucapan di toko,
apabila Kim Ra Ra adalah adik bungsu Ketua,
berartinya putra dari Ketua Perusahaan Jin Sung,
Kim Tae Seop ada dalam tim redaksi. Setelah itu
melirik Poong Ho dengan dugaan kalau ia adalah dari
Ketua Kim Jin Sung, tapi menurutna itu mustahil.
Kim Joon Woo sedang membawa pakaian ke dalam
ruangan, Han Sul menduga kalau mungkin Joon Woo
karena selalu memakai pakaian bagus dan Auranya
juga mirip orang kaya. Tapi ia berpikir dari dua orang
itu yang memiliki nama keluarga Kim, tiba-tiba Shin
Hyuk sudah didepan wajahnya sambil meniupkan
balon dari permen karet.
"Wah, jadi kau keluar untuk beli baju baru.. Kau hebat
, Bravo" ucap Shin Hyuk lalu mengajak berhigh five,
Han Sul berpikir mungkin Shin Hyuk tapi menurutnya
pria itu tidak mirip orang kaya, lalu berhigh five
dengan Shin Hyuk.
"Oh, siapa orang itu? Aku harus menangkapnya
sebelum gadis lain tahu dan mengerubunginya." jerit
Han Shul dalam hati.
Nyonya Kim kembali datang dengan jeritan dan
membawa tas belanjanya dan menganggapnya
sebagai anak-anak kesayangnya. Joon Woo pun
membantu membawakanya.
"Semuanya, tolong sisihkan waktu malam ini, Karena
Wakil PemRed sudah datang kita harus buat pesta
penyambutan !" jerit Nyonya Kim, melihat Sung Joon
yang akan pergi keluar
"Aku tidak punya waktu, banyak kerja." tolak Sung
Joon
Nyonya Kim menyarankan esok, Sung Joon menolak
karena banyak urusan esok. Nyonya Kim kembali
mengusulkan lusa. Sung Joon menegaskan ia sedang
tak punya waktu . Nyonya Kim memohon untuk
memberikan waktu untuk membuat pesta
penyambutan. Sung Joon malah pamit pergi karena
ada rapat. Semua yang melihat tak percaya Sung
Joon bisa melawan perintah Nyonya Kim.
Eun Young langsung bergosip Sung Joon yang
arogan dan kasar pada PemRed, Yi Kyung
memberikan sebutan "si gila Joon". Hye Jin yang
mendengarnya ikut berteriak setuju kalau pria itu
memang gila.
"Sepertinya sudah begitu dari lahir, Kalian tadinya
bilang dia tampan dan menarik tapi sekarang tidak
lagi. Kepribadiannya juga aneh! Apakah dia tukang
cemooh atau dadaayam payudara? Mengapa orang
begitu kasar seperti itu?" umpat Hye Jin melupakan
semua amarahnya.
Tiga orang pegawai memberikan kode untuk tak
bicara lagi, tapi Hye Jin tetap saja mengumpat
dengan sangat kasar tentang Sung Joo, si cinta
pertamanya. Sung Joon berdiri dibelakang
mendengarnya semua umpatan.
Hye Jin langsung menjerit saat membalikan badanya,
ketiga pegawai berpura-pura sibuk sambil menelp
atau menatap komputer. Sung Joon berjalan
mendekat, Hye Jin ingin menjelaskan, Sung Joon
menatap sinis lalu menarik dengan kasar map yang
diduduki Hye Jin lalu mengipas-ngipa seperti
menghilangkan bau dari bokongnya. Shin Hyuk yang
melihatnya menutup mulut karena menahan tawanya.
Nyonya Kim menatap semua timnya yang sedang
berkerja lalu lalang di lantai bawah, teringat dengan
ucapan Sung Joon agar tak memberitahu
pegawainya tentang perkataanya ini.
Flash Back
Sung Joon membertahu bahwa dalam waktu 3 bulan,
Most Korea akan dihentikan. Nyonya Kim berteriak
mendengarkan Majalah Most harus berhenti. Sung
Joon menjelaskan bahwa Kantor pusat New York
sudah membuat keputusan dan 3 bulan dari
sekarang, majalah Most tidak akan diterbitkan di
Korea lalu dan tim redaksi Most akan dibubarkan.
"Tapi ada solusi untuk menghentikan ini, Jika kita
bisa mengembalikan posisinya ke rangking 1 dalam 3
bulan, maka keputusannya akan ditarik. Itu sebabnya
aku datang ke Korea." jelas Sung Joon.
Sung Joon menceritakan sebelum dirinya tiba sudah
mempelajari tim reporter, di ruanganya melihat
majalah Most korea dengan foto-foto reporter bagian
bawah artikel.
"Menurutku karena mereka unik dan berbakat dalam
editorial, maka ini bukan misi mustahil. Aku akan
lakukan apapun untuk mendorong potensi mereka.
Demi itu semua, kau harus percaya padaku." jelas
Sung Joon sambil melihat CV dari tiap-tiap anggota
tim Most
"Jika majalan berusia 20 tahun dihentikan, maka tim
yang akan dibubarkan, lalu mereka akan sulit diterima
dimanapun. Dan tentunya, ini berarti aku tidak punya
tujuan juga." ungkap Sung Joon.
Sung Joon sedang ada di hotel seperti membahas
tentang masalah majalah dengan seorang pria. Ha
Ri terlihat penasaran dengan keputusan Hye Jin
apakah ia ingin mengundurkan diri, saat itu keduanya
sempat berpapasan tapi anak buah Ha Ri
memanggilnya jadi wajah Ha Ri tak terlihat.
Ha Ri pun pergi ke bagian depan untuk memberitahu
penjaga pintu, Sung Joon baru saja masuk ke dalam
mobil lalu pergi melihat dari kaca spion, Hye Jin yang
dikenalnya terlihat disana.
Ha Ri kembali masuk ke dalam hotel dengan
menyapa semua tamu yang baru keluar, Sung Joon
tiba-tiba menarik tanganya dan memanggil nama Hye
Jin. Ha Ri benar-benar kaget melihat Sung Joon yang
bisa menemukanya didalam hotel, begitu juag Sung
Joon tak percaya melihat Hye Jin yang dikenalnya
ternyata ada dikorea bukan di london.

KAMU SEDANG MEMBACA
SHE WAS PRETTY
RomansaKetika Ji Sung Joon masih muda, dia jelek… Tetapi pada saat ia tumbuh dewasa, kini ia mulai memiliki tampilan yang menarik… Dan ketika Kim Hye Jin masih muda, dia cantik… Namun pada saat ia tumbuh dewasa, ia menjadi jelek kebalikan dari apa yang ter...