She Was Pretty

584 12 2
                                    

Judul Drama: She Was Pretty
Revised romanization: Geunyeoneun
Yeppeodda
BerGenre: Romance, Comedy
Stasiun Tayang: MBC
Banyak Episode: 16 Episode
Tanggal Rilis: 16 September 2015
Waktu Tayang: Rabu & Kamis Pkl.21:55
KST






Sinopsis She Was Pretty Episode 1 Part 2,
Keduanya duduk cafe dan Hye Jin hanya bisa mengintip
dengan wajahnya yang ditutup oleh buku menu. Sung Joon
memesakan steak untuk Ha Ri yang dianggapnya sebagai
Hye Jin, lalu mengaku banyak pertanyaan yang ingin
ditayangkan lalu memulai dengan pekerjanya lebih dulu, Hye
Jin sudah memberitahu jawaban apabila Sung Joon
menanyakan hal itu.
"Aku masih kuliah dan lebih mementingkan belajar." ucap Ha
Ri lalu bertanya balik
"Aku... bekerja di Art Directing." kata Sung Joon lalu Ha Ri
bergumam dengan bertanya-tanya apakah pria itu tahu
sedang berbicara dengan siapa.
"Apa orang tuamu sehat dan dimana orang tuamu bekerja,?"
tanya Sung Joon
Ha Ri ingin keceplosan menceritakan yang sebenarnya tapi
Hye Jin yang mendengar langsung mengelengkan kepalanya.
Ha Ri sedikit menjerit memberitahu bahwa orang tuanya
sehat lalu terbatuk-batuk. Sung Joon terlihat khawatir, Ha Ri
pun meminum untuk membasahi tenggorakanya karena
sedikit berteriak.
Hye Jin menyuruh Ha Ri menatap Sung Joon takut ketakutan
ketahuan ada ia dibelakangnya. Ha Ri kembali menanyakan
tentang orang tua Sung Joon sekarang. Sung Joon bercerita
ayahnya berada di Seattle dan ia berada di New York karena
suatu pekerjaan. Walaupun tak pernah berkunjung tapi
keadaan ayahnya baik-baik saja.
"Bagaimana dengan ibumu?" tanya Ha Ri santai, Sung Joon
terdiam dengan pertanyaan Hye Rin, sementara Hye Rin
dengan gaya heboh tertidur lalu naik keangkasa, yang berarti
ibu Sung Joon sudah meninggal dengan
"Ayahmu, maksudku... Aku bertanya-tanya apakah dia telah
menikah lagi." ucap Ha Ri
"Ah.... Sekitar 7 tahun yang lalu." ucap Sung Joon, Ha Ri bisa
bernafas lega karena ternyata pertanyaan tak menyinggung.
Ia bertanya alasan Sung Joon tiba-tiba menghubunginya.
Sung Joon menceritakan saat akan pulang ke korea dan
membereskan semua barangnya dan menemukan sebuah
kotak, terdapat surat yang dulu mereka sering kirimkan jadi
mengingatkanya pada masa kecilnya dulu dan sangat ingin
bertemu dengannya. Hye Jin menguping cerita Sung Joon
dengan sedikit mendekat.
Sung Joon lalu bertanya alasan Hye Rin yang tiba-tiba
memutuskan kontak mereka, Hye Rin diawal sudah
memberitahu jawaban apabila Sung Joon menanyakan itu. Ha
Ri berbohong menceritakan setelah Sung Joon pindah, ia juga
pindah ke Jepanga jadi kehilangan alamatnya.
"Aku juga penasaran ingin tahu tentangmu, tapi Karena kita
bertemu lagi seperti ini, hal ini sangat baik." ungkap Ha Ri,
Hye Jin yang mendengarnya mengangguk-angguk setuju.
"Ah, sekarang misteri itu sudah dipecahkan. Aku benar-benar
penasaran karena surat itu terus datang kembali dan tidak
terkirim.Lalu Apakah kau ingat puzzle? Itu di dalam kotak
juga." kata Sung Joon.
Ha Ri panik dan berpura-pura sakit memegang perutanya
sambil mengulang kata Puzzle. Sung Joon pikir Hye Jin sakit,
Hye Jin cepat menuliskan diatas kertas sebagai jawaban. Ha
Ri pun berteriak mengatakan itu tentang "gadis pengintip"
Sung Joon tersenyum Hye Jin bisa mengingatnya.
"Aku bertanya-tanya mengapa aku terus memainkanya dan
saat memainkan puzzle, aku ingat pernah melakukannya
denganmu sepanjang waktu. Aku merasa berterima kasih
kepadamu dan Sebelum aku bertemu denganmu, aku selalu
berpikir sangat masuk akal bagiku untuk selalu menyendiri
Tapi setelah aku menjadi temanmu, aku mulai menyadari
bahwa dengan memiliki satu teman yang tinggal di sisimu,
dan dunia ini tidak merasa sepi." cerita Sung Joon
Hye Jin membayangkan dirinya ada didepan Sung Joon
mendengar cerita itu dengan senyumanya. Sung Joon merasa
dunianya sangat menyenangkan ketika ada seorang sahabt
disisinya dan orang yang menganggumkan itu adalah Hye Jin,
jadi menurutnya itu sebuah anugerah.
"Setelah berpikir seperti itu, Aku bersyukur, ingin melihatmu
dan ingin mencarimu, lalu aku melakukannya. Dengan
Pertemuan seperti ini, aku pikir mencarimu adalah hal baik
untuk dilakukan." ungkap Sung Joon, Ha Ri yang
mendengarnya hanya bisa tersenyum. Hye Jin duduk
dibelakang menahan rasa sedihnya sambil menutup wajahnya
menurutnya pilihanya untuk bersembunyi itu adalah yang
paling benar.
Sung Joon pun ingin mengantarkan Hye Jin pulang, Ha Ri
mencari alasan kalau membawa mobil sendiri, Sung Joon
bisa mengerti lalu mengungkapkan rasa puasnya karena bisa
bertemu. Ha Ri mengingat ucapan Hye Jin sebelum bertemu
dengan Sung Joon kembali, "Jauhkan fantasi cinta pertama,
akhir dengan satu kali pertemuan saja dengan mengatakan
mereka harus berpisah"
"Sung Joon.... Aku akan belajar ke luar negeri. Maksudku,
aku tahu itu adalah sedikit mendadak... setelah bertemu
ketika sekian lama berlalu,tapi aku telah mempersiapkan diri
untuk belajar di luar negeri." cerita Ha Ri
"Ah, kau punya rencana seperti itu? Kau Kemana?" tanya
Sung Joon, Ha Ri sempat panik lalu matanya melihat poster
bertuliskan Seorang penyihir lampu dari Inggris]
Ha Ri memberitahu harus pergi esok ke Inggris, Sung Joon
sempat sedikit kecewa tapi Ha Ri mencoba membuat senang
karena mereka bisa saling berhubungan. Sung Joon lalu
meminta waktu 5 menit untuk pergi ke sebuah toko dan
kembali dengan memberikan kotak itu pada Hye Jin karena
pasti akan berguna saat ada di London. Ha Ri langsung
mengucapkan terimakasih.
Sung Joon mengulurkan tangan Ha Ri dengan mengucapkan
semoga sukses dengan kuliahnya dan meminta untuk
menghubunginya. Ha Ri pun menjabat tangan Sung Joon tapi
saat ingin melepaskanya Sung Joon tak ingin melepaskanya.
Sung Joon memeluknya sebagai salam perpisahan. Hye Jin
hanya bisa menatap sedih.
Di rumah
Ha Ri tak percaya Sung Joon bisa berubah seperti layaknya
Film Transformers lalu memberikan kotak hadiah yang
diberikan Sung Joon pada Hye Jin, dengan pesan agar
digunakan untuk menghindari apa yang tidak di sukai. Hye Jin
melihat isinya adalah payung, Ha Ri berkomentar benda yang
kurang spesial lalu mengajak temanya minum bir.
Hye Jin dengan senang hati akan mengambil bir dan juga
cemilan, tapi saat kembali Ha Ri malah tertidur pulas dikursi
padahal belum mencuci wajahnya. Ia akhirnya membantu Ha
Ri membersihkan wajahnya perlahan-lahan walaupun
temannya itu sudah tertidur pulas. Terlihat foto mereka dari
kecil sampai dewasa terpasang di dinding.
Hye Jin duduk didepan laptop ingin menghapus semua email
yang masuk padanya, tapi terlihat ragu.
Flash Back
Bis sekolah melaju dengan cepat saat hujan turun, tiba-tiba
Sung Joon berteriak meminta supaya sopir membuka pintu
karena ingin turun. Hye Jin binggung melihat Sung Joon
terlihat panik.
Sung Joon akhirnya turun dari mobil dengan menutup
telinganya, memanggil ibunya karena ketakutan. Hye Jin
mendatangi Sung Joon, lalu dengan jas hujan menutupi
mereka berdua dan duduk di pinggir jembatan. Sung Joon
masih saja terus panik memanggil ibunya karena ketakutan.
Hye Jin masangkan earphone ke telinga Sung Joon dan lagu
dengan lirik "Why do birds suddenly appear, Every time you
are near? Just like me, they long to be close to you" Sung
Joon mulai tenang lalu membersihkan lensa kacamatanya dan
menatap Hye Jin ang ada disampingnya.
"Mulai sekarang, aku akan disisimu, Aku akan jadi payung
bagimu" ucap Hye Jin, Sung Joon tersenyum melihat
senyuman Hye Jin yang terlihat tulus.
Sebelum pergi, Sung Joon sengaja memberikan bagian puzzle
dari gadis pengintip pada Hye Jin yang mengantarnya, dan
puzzle itu tak selesai apabila tak bertemu dengan bagian
puzzle itu, jadi meminta bertemu kembali dan menyelesaikan
puzzle itu bersama-sama.
Hye Jin mengangguk mengerti lalu menjabat tangan Sung
Joon sebelum pergi, Sung Joon akan pergi tapi berlari
kembali dan memberikan ciuman pada Hye Jin dan kembali
berlari masuk ke dalam imigrasi.
Sung Joon menatap puzzle yang masih hilag didalam
apartmentnya, sementara Hye Jin mengingat kenangan itu
seperti ingin menghapusnya dan akhirnya menghapus semua
email yang masuk ke dalam Inbox sambil bergumam untuk
menjaga diri untuk cinta pertamanya.
Ha Ri dikejutakan teriakan dipagi hari, dengan raket nyamuk
keluar dari kamar dan penutup mata yang masih menempel.
Hye Jin merasa suatu hari, kenyataan mereka jauh dari
harapan tanpa peringatan, wajahnya sudah melonggo
menanyakan apa yang dilakukanya. Ha Ri bertanya-tanya apa
yang sebenarnya yang terjadi.
"Jadi di kali, sesuatu tidak berubah seperti yang kau akan
berharap" gumam Hye Jin
Dilayar komputer terlihat tulisan "Selamat.! Anda telah
diterima sebagai karyawan magang untuk bekerja dalam tim
Manajemen Jin Sung Magazine" Hye Jin bergumam bahwa
kadang-kadang sesuatu akan jauh lebih baik dari yang
diharapkan lalu keduanya menjerit bahagia.
Dua sahabat pun mulai minum bir dengan lakukan love shot,
setelah itu menari-nari dengan lagu Sugar- Maroon 5, Hye
Jin berteriak gembira karena akhirnya bisa diterima berkerja
kantoran. Keduanya pun sampai tertidur karena mabuk.
Sebelum masuk ke dalam gedung Hye Jin menaruh tanganya
dipundak menyakinkan bahwa akan terjadi yang baik dan
mengingatkan bahwa penuh perjuangan untuk masuk kantor
itu. Tapi seseorang malah mendorongnya sampai tasnya
terjatuh, dan saat membungkuk jahitan celanan dibagian
pinggir robek.
Hye Jin kembali menyakini bahwa yang buruk memang pasti
terjadi tapi melupakan masa lalu dan melanjutkan kehidupan
yang kedua itu lebih penting sekarang. Tak jauh dari sana,
Shin Hyuk mencoba melempar permen karet dan
menangkapnya dengan mulut tapi permenya itu malah jatuh.
Saat ia membungkuk, Hye Jin yang sedang berlari tak bisa
menghindarinya akhirnya terjun bebas dengan wajah
menghantam aspal. Shin Hyuk mendekatinya, berpikir dirinya
bisa bantu membangunkanya tapi apabila Hye Jin malu lebih
baik bangun sendiri lalu pergi.
Hye Jin melihat ada sebuah benda putih yang tergeletak
ditanah, dalam pikiran giginya yang copot dan berbicara pada
Shin Hyuk dengan menutup mulutnya seperti nenek-nenek
yang ompong, karena giginya depannya lepas. Shin Hyuk
mengambil benda yang ditunjuk Hye Jin itu permen karet.
Hye Jin mengecek giginya sendiri apakah masih sama seperti
yang dulu dan tak ada yang bolong lalu mencoba berpura-
pura mengigit, setelah itu mengatakan ia baik-baik saja dan
menjerit karena sudah terlambat.
Shin Hyuk melihat Hye Jin wanita yang aneh lalu memasukan
permen yang sudah jatuh ke dalam mulut. Terlihat Hye Jin
yang mengunakan celana mengantung dengan kaos kaki putih
yang terlihat. Dalam pikiranya Hye Jin seperti Michael
Jackson dengan santainya menyanyi dan menari didepan
gedung.
Departemen Manajemen Pembantu]
Kepala Boo Jong Man meminta dua pegawai baru
memperkenalkan diri, Lee Seul Bi yang terlihat cantik dan
angkuh memperkenalkan diri. Kwang Hee dan pegawai
lainnya terlihat terkesima dengan kecantikanya. Ketika Hye
Jin memperkenalkan diri dengan penuh semangat Kepala Boo
malah menyuruhnya untuk tak perlu berteriak-teriak.
"Sedikit penjelasan mengenai departemen ini, kami membantu
untuk memastikan bahwa perusahaan berjalan lancar dan
seperti namanya Department Manajemen pembantu, sebagai
intinya kami mendukung dan mengelola inti dari perusahaan."
jelas Kepala Boo dan memberitahu akan dijadikan pegawai
tetap setelah 3 bulan magang.
Hye Jin juga mendapatkan ID Card perusahaan, dengan
bangga menatapnya karena akhirknya menjadi seorang
pegawai kantoran. Lalu Kepala Boo berteriak memanggilnya,
dengan cepat Hye Jin datang ke tempat Kepala Boo.
"Ini tentang misi pertamamu, Nona. Kim Hye Jin adan ini
adalah pekerjaan penting dari departemen kita untuk
diselesaikan. Apakah kau bisa melakukannya dengan baik,
jadi aku tidak tahu." ucap Kepala Boo
Kepala Boo memberitahu apabila ada yang berulang tahun di
masing-masing departement makan mereka mempersiapkan
pesta dan makanan ringan sederhana, jadi memerintahkan
Hye Jin pergi ke "Woori Supermarket" membeli semua
barang, Hye Jin dengan berlari sangat cepat bolak-balik dari
kantor ke minimarket.
Setelah itu pergi ke kantor pos untuk membeli sebuah hadiah
dan dengan sengaja meminta tolong agar membayarkan
tagihan rumahnya juga. Kepala Boo menyuruhnya untuk
menempel poster ditiap lantai, dan meminta untuk tak naik
lift supaya menghemat energi, Hye Jin pun mengunakan
tangga darurat untuk memasang poster.
Hye Jin kembali keruangan dengan nafas terengah-engah
merasa departement itu membutuhkan kerjaan fisik,
Sementara Seul Bi duduk dengan santai dengan Kwang Hee
yang terus mengodanya. Kepala melihat Hye Jin yang
terengah-engah masih tetap menyuruhnya untuk
mengambilkan air minum.
Hye Jin dengan bangga memakai ID Card dirumah, Ha Ri
yang melihat sambil berolahraga menyuruh untuk melepaskan
karena sudah ada dirumah. Hye Jin malah merasa ingin
memakianya sampai tidur pula
"Ahh yah... Karena sekarang aku sudah punya gaji, jadi aku
akan membantu biaya sewa dari sekarang." kata Hye Jin
memberikan amplop pada Ha Ri
"Unni Yoo Gwan Soon (aktivis kemerdekaan Korea yang
terkenal). Aku bilang kau berada di tingkat yang sama
sebagai pejuang kemerdekaan. Jika bukan karnamu, ayahku
tidak akan membiarkanku hidup mandiri. Jadi dimasukkan
kembali ini" kata Ha Ri menolaknya.
Hye Jin merasa tak enak hati jadi meminta Ha Ri untuk
mengambilnya tapi Ha Ri tetap menolak menerimanya dan
melupakan semuanya. Hye Jin pun akhirnya mengambil uang
yang dibayarkan sebagai uang sewa.
Esoknya, Hye Jin berteriak memberitahu sudah memindahkan
data ke Excel, Kepala Boo memujinya karena tak salah
memilih Hye Jin agar bisa magang di departementnya. Hye
Jin tak percaya Kepala Boo memilihnya untuk magang
ditempat itu, Saat interview, Hye Jin terlihat paling buruk
penampilanya.
"Saat ini, jika kita memilih karyawan magang perempuan
mereka biasanya hanya menghabiskan waktu kerja hanya
SMS-an dengan laki-laki, dan ketika mereka pergi keluar
untuk menelepon pasti perlu satu jam dan Ketika mereka
harus lembur, mereka mengeluh tentang tidak mampu
memenuhi pacar-pacar mereka, dan dalam waktu satu tahun
bergabung dengan perusahaan, mereka berhenti untuk
menikah." cerita Kepala Boo
Ia mengungkapkan sangat menyukai Hye Jin karena tak
pernah mendapatkan panggilan telp dan bisa diminta lembur
karena tak memiliki seorang pria yang ditemuinya dengan CV
yang kurang berbobot sudah pasti Hye Jin tak akan keluar
dari kantor.
Hye Jin berusaha ikut tertawa lalu menanyakan kembali apa
tugasnya, Kepala Boo memberitahu sudah jam pulang kantor
tapi tetap menyuruhnya untuk membawakan bekas ke bagian
Editor Majalah Most sebelum pulang.
Hye Jin sempat terpana melihat kantor majalah Most yang
terlihat super sibuk dan bentuknya bukan seperti kantor, ia
pun mendatangi seorang wanita menanyakan dimana kardus
itu harus ditaruh. Seorang wanita melihat Hye Jin
menyuruhnya untuk mengirimkan paket setelah itu
menerjemahakan file yang diberikanya.
"Password pintu 4444 jadi jangan mencoba menekan
sembarangan. Dan jika kau akan bekerja denganku, Kau harus
melakukan sesuatu tentang dirimu dimulai dengan rambut"
ucap si wanita, Hye Jin binggung dan ingin protes tapi
wanita itu dengan cepat melesat pergi.
Ketika sampai dibawah, melihat pria dengan helm
menanyakan apakah ia pegawai dari editor majalah. Shin
Hyuk yang belum membuka helm membenarkan, Hye Jin
langsung memberikan paket itu dan berlari masuk. Shin Hyuk
heran karena tak mendengar sama seali yang Hye Jin
katakan.
Hye Jin kembali untuk menaruh berkas tapi Kim Poong Ho
malah memberikan berkas agar Hye Jin memberi tanda pada
tulisan yang salah ketik. Hye Jin ingin protes tapi Poong Ho
sudah berbaring diatas kasur dan akhirnya ia dengan cepat
mengkoreksi tulisan yang salah ketik.
Shin Hyunk baru datang menanyakan siapa duduk didepannya,
temannya memberitahu kalau wanita itu pegawai bari
dibagian editing dan koreksi tulisan
"Diberkas ini hampir tidak ada kesalahan ketik dan tulisan
yang menakjubkan, sehingga kau bisa melakukan dalam
waktu singkat." ucap Shin Hyuk menumpuk berkas, Hye Jin
terlihat binggung
"Tapi apa kita pernah bertemu sebelumnya? Apakah kau
yakin ini pertama kalinya kita bertemu? Apakah kita pernah
bertemu di sebuah klub?" ucap Shin Hyuk mengingat-ingat
wajah Hye Jin
"ini adalah pertama kalinya.Tapi, mengapa aku harus
melakukan ini?" tanya Hye Jin
Wanita sebelumnya datang menanyakan terjemahan yan
diminta, Hye Jin memberikanya dan Shin Hyuk pun
memberikan pekerjaan itu pada Hye Jin dengan dua acungan
jempolnya. Hye Jin ingin bertanya pada si wanita tapi, wanita
itu malah menyuruhnya untuk membeli kopi dan
mengantarkanya ke studio.
Hye Jin dengan membawa kopi dan Snack kembali terpana
dengan studio foto cover majalah sangat luas dan terlihat
profesional, matanya melotot melihat pria-pria yang
bertelanjang dada berjalan didepanya. Seorang wanita
meminta untuk istirahat dan meminta kopi, Hye Jin dengan
sigap mengantarnya.
Di ruang editor, seorang wanita masuk dengan terburu-buru
meminta maaf karena datang terlambat. Shin Hyuk
menanyakan siapa wanita itu. Si wanita memberitahu bahwa
ia adalah freelance untuk mengedit dan merevisi artikel.
"Lalu siapa wanita kribo tadi?? Dia menyelesaikan semua
terjemahan dan sangat jelas."ucap Si wanita binggung
"Dia juga mengedit dan merevisi semua naskahku." kata
Poong Ho, semua bertanya-tanya siapa Hye Jin yang datang
ke ruangan mereka. Sementara Hye Jin yang kelelahan
sedang tertidur di halte sampai akhirnya harus mengejar bus
yang terlewat.
Esok hari, Hye Jin kaget karena harus dipindah tugas pada
tim Editor Majalah Most. Kepala Boo memberitahu Pihak
majalah Most meminta agar anak magang membantu
pekerjaan disana dan harus berkerja disana selama 3 bulan.
"Tapi, aku ingin tetap di Tim Editorial seperti sekarang" ucap
Hye Jin,
"Kau bisa berkerja disini lagi setelah kau kembali dari sana.
Jadi Silahkan, pergi. Tidak ada yang bisa melawan kekuatan
Tim Editing. Kita harus melakukan apa yang mereka inginkan.
Jika kau bisa bertahan di sana, itu akan membantumu untuk
menjadi karyawan tetap." tegas Kepala Boo, Hye Jin ingin
protes tapi Kepala Boo malah memelototinya
Hye Jin membawa barang-barangnya, Kim Joon Woo
memberitahuan tempat duduk Hye Jin. Shin Hyuk yang baru
datang melihat Hye Jin sangat yakin pernah melihat wanita
itu sebelumnya. Ponsel Hye Jin berdering, Ha Ri sedang ada
dikantor heran dengan pesan temanya yang mengatakan
harus pindah tim, Hye Jin juga tak tahu kenapa harus pindah.
Terdengar teriakan Kim Ra Ra "Buongiorno!" semua langsung
berdiri, Hye Jin kaget melihat seorang Ahjumma dengan
dandanan yang sangat nyentrik.
"Kenyataan tanpa pemberitahuan, bisa saja melampaui
harapanmu."
Sepatu seorang pria masuk ke dalam gedung dan wanita
yang bernama Han Sul terlihat kesal melihat pria yang
berjalan didepanya. Nyonya Kim mencari-cari seseorang yang
seharusnya sudah datang. Seorang pria masuk kedalam
ruangan dan Nyonya Kim menyambutnya dengan membuka
kacamatanya.
"Semua! Mari aku perkenalkan Dia dari Majalah "Most" New
York dan dipindahkan ke tim kita, sebagai kepala Editor" ucap
Nyonya Kim, Hye Jin yang melihatnya langsung terkejut,
Ha Ri memanggilnya karena Hye Jin menjerit, Shin Hyuk
melihat celana mengantung dan kaos kaki putih akhirnya
mengingat bahwa wanita itu yang mirip seperti gaya Michael
Jackson
"Senang bertemu dengan kalian, Aku Ji Sung Joon, kepala
Editor yang akan berkerja sama dengan kalian" sapa Sung
Joon. Hye Jin tak bisa menutupi rasa terkejutnya karena
harus bertemu dengan Sung Joon di tempat kerjanya.
"Tak satu pun dari kita mengharapkan ini." gumam Hye Jin.
"Kalau ini adalah awal dari ditemukannya gambar
tersembunyi." gumam keduanya bersaman.

...to be continued

SHE WAS PRETTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang