Six

70 8 3
                                    

"And every time u ask. I'll pretend I'm okay"
-Matthew Lee E.

(Shawn Mendes - The Weight)



**

I miss ya.

"Mm, Matt?" Panggilku ragu.

Tidak ada jawaban.

Ofc

Dia pakai headphone Shail-__-

Mungkin akan kuhampiri dia nanti.

Aku berjalan menuju ke yang lainnya. Oh ya, kami di pantai ****** sekarang.

..

"R u okay?" Tanya seseorang dari belakangku. Kutengok

Shawn.

"Hm?"

"Kau kenapa? Kenapa tidak bergabung dengan kami?" Tanyanya lalu duduk disebelahku

"Hm? Tidak. Disini lebih damai. Disana rusuh. Ada Cam. :)" omongku. Ini ngawur. Sebenarnya aku tengah memikirkan Matt. Dia kenapa? Tidak biasanya.

"Yeah. Disini sangat damai." Ucapnya sembari memperhatikan gulungan ombak-ombak. Menikmati suasana. Sama sepertiku.

Hey! Jangan berpikiran kalau disini ramai. You know laaa. Sepi. Kalau ingin tahu. Ibaratkan dengan vc Taylor Swift - 22.

"Aku mengetahuinya. Kau sedang memikirkan sesuatu."

"Ah? Sesuatu apa?"

"Im not sure with that. Masalah hatimu bukan?"

"Hahaha. Kau sok tahu. :D"

"Aku juga sering mengalaminya Shay. Menyendiri untuk melamunkan masalah percintaan adalah hal yang pas. Dan pasti kau sedang bingung dengan masalah hatimu." Eh sorry. Gue ngga bisa bikin kata kata puitis kaya gitu-__- jadinya ngaco

"Baiklah. Aku menyerah. Ya. Aku akui itu."

"Wait! :D. Akui yang mana?"

"Aku tidak akan mengulanginya. Kau harus mencerna kata katamu sendiri. Dan kau sudah tahu jawabanku."

"Wait.... . Oh ya. Haha, benarkan. Jadi., siapa dia? Apakah teman sekolahmu? Atau., aku?"

"What? :D."

"Hahaha."

"Bukan. Semuanya salah."

"Termasuk aku?"

"Yea hahaha."

"Baiklah. Aku tersakiti. Siapa lelaki beruntung itu."

"Maaf aku tidak bisa memberitahumu tentang hal itu. Kata kuncinya ialah, kau mengenalnya."

"Tapi aku mengenal diriku sendiri."

Apa sih Shawn?

"Nooooo. Bukaan."

"Hehe. Aku bercanda :D"

"Baiklah. Lupakan saja."

"Apa itu tandanya kau akan melupakannya?"

"Tidak. Tidak akan pernah."

"Move on?"

"I., won't."

...

Di mobil lagi-lagi aku se-mobil dengannya.

Dia diam. Bicara seperlunya. Sementara kami gila gilaan didalam sini. Dia?

No! Kami tidak duduk berjauhan. Dia tepat duduk disebelahku.

Heeeyyy!! Padahal tadi pagi dia masih jadi Matt yang sesungguhnya.

Keep Me Warm With Ur Love ( m.e )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang