0.8

2.5K 402 184
                                    

Warning !!

Narasii nihhh... kalo bosen atau ngerasa kepanjangan ga usah dibaca gapapa wkwk tapii nanggung sendiri yaa kalo chap selanjutnya ga ngerti:3 soalnya sambung menyambung menjadi satu itulah indonesia._.

Bonus foto Louis on mulmed:*
***

07.45 am

Louis: Hai ele! Udah bangun belom? Temenin chat kuyy

'Tai lah, chat gue belom dibales-bales. Sekarang udah jam 10 bray!! Ga mungkin kan dia belom bangun?'

Kalian mungkin bisa menebak siapakah yang dimaksud dengan 'dia'. Ele. Cewe yang selalu ada di fikiran Louis akhir akhir ini, tanpa sebab. Gila aja, hoki ga sih ketemu cecan, ye gak, di Friendzoners? Applikasi aneh yang tadinya mau Louis uninstall karena dapet sodara zen di london.

Akhirnya karena Louis bingung mau ngapain lagi, Louis pun memutuskan untuk keluar. Mau membeli tahu jeletot di depan warteg budeh Muharom.

Dijalan, tiba-tiba bahu Louis ditepuk oleh seseorang. Louis relfeks menoleh, ada seorang gadis yang tersenyum kearahnya. Louis balik tersenyum

"Hi! Uhm, lo Louis ya?"

Louis mengerutkan kening. Namun sejurus kemudian, ada smirk di ekspresi wajahnya.

"Bukan. Gue tatank, gue lagi nyamar"

Wajah gadis itu yang semula sumringah malah mengerut kebingungan. Dia berfikir bahwa ucapan Louis itu serius, dan dia fikir dia memang salah orang. Namun kenapa mirip sekali?

Melihat ekspresi gadis itu, Louis sontak tertawa. Membuat gadis dengan rambut tergerai itu tambah bingung. Apa yang lucu?

"Iyalah gue Louis. Lu kenal gue emang? Dari mana?"

Terjadi perubahan air muka lagi setelah itu di wajah sang gadis. Ia kembali sumringah. Bahkan matanya seolah berbinar. Wah benar, dia tampan sekali.

Gadis itu dengan bersemangat mengulurkan tangannya, bermaksud agar dijabat oleh Louis. "Gue Briana."

Ia memberi jeda sebentar.

"Yang chatnya selalu dibales dengan dingin dan ga niat sama lo"

Hening. Louis mengangkat sebelah alisnya. Lantas melihat penampilan Briana dari atas ke bawah. Not bad.

Pada akhirnya Louis menerima jabatan tangan Briana, dan tersenyum lagi.

Mereka pun terlibat perbincangan dan sampai akhirnya Briana memutuskan untuk pergi karena dia sedang ada urusan. Louis pun sama. Ingat? Dia ingin membeli tahu jeletot didepan warteg budeh Muharom.

Disepanjang jalan, Louis kalut pada fikiriannya sendiri.

'Bri lumayan sih, tapi cantikan ele'

'Tapi gue takut deh.'

"jangan jangan foto ele boongan search gugel, ya mending briana-lah yang pasti" gumam Louis pada dirinya sendiri.

Namun, mengapa saat ini dia malah bimbang dengan pernyataannya tadi?

Louis labil guys, bantu dia ya mencari peta.

▪▪▪

"Wahh lo suka bola? Jujur sih gue ga suka, tapi its okay lah"

"Haha iya gue suka--"

'Tring'

"Eh lou bentar" potong Bri, dia hendak melihat pesan yang diterima ponselnya beberapa detik lalu.

One message unread

Eleanor: Anna pulang cepetan! Firasat gue ga enakk, gue takut.

Briana memutar bola matanya. Ngerusak ae ni anak batin briana.

Akhirnya Briana pun pamit pada Louis yang juga berkata dia ada urusan. Bri tak tau urusan apa itu, karna dia terburu buru. Takut malah Ele menghampirinya dan memergokinya yang sedang bersama Louis.

Tapi, dia buru-buru ke apartement nya juga ingin bercerita pada Ele. Lebih tepatnya, pamer. Pamer atas segala insiden beberapa menit lalu.

***

-Zura yang tadi dikamarnya ada kecoa terbang:")

Friendzoners /l.w.tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang