1.8

1.9K 374 41
                                    

"Lea, sini deh"panggil Ana

Tumben, pasti mau mamer deh.

"Waktu itu gue ketemu Harry, tapi dia langsung blokir gue, salah gue apa ya?"tanyanya dengan tampang tololnya itu.

"I don't know, Louis maybe?"kata gue

"Hffttt, yaudahlah ya, oh gue ketemu sama cowo lagi di eFZet dia beda banget sama yang lain, lebih mysterious gitu. Demi Tuhan diatuh beda, cara dia ngetik, cara dia nulis wkwk itu beda bgt"jelas Ana dengan mata berbinar-binar

Mulai deh sisi cabenya—Oops?

"Na, please. ga lagi-lagi ya?"kata gue

"Ih tenang aja Le, gue tobat sumpah."kata Ana

Gue mendesah—maksud gue menghela napas.

"Ihh leeee tenang ajaaaa"katanya mencoba ngeyakinin gue.

"Okay"

Keesokan harinya, pas gue bangun tidur.

Gue ga nemuin Ana dimana-mana, dapur, kamar, halaman belakang, ruang makan, semuanya udah gue cek.

Gue coba ke kamar Ana lagi, dan gue nemuin kertas di madingnya dia.

Dear, Lea.

Sahabat yang paling sabar sedunia ini.

Pertama-tama, gue mau minta maaf atas perlakuan gue ke elo waktu itu, kalo perlu gue minta maaf atas perlakuan gue selama ini.

Gue berasa kaya orang terberuntung buat dapetin lo sebagai sahabat gue karena lo itu one of a kind banget, dan gue gak worth it buat punya sahabat kayak lo.

Gue pergi Le, jauh kesana. mungkin nanti gue akan balik lagi, tapi itu entah kapan dan sama siapa.

mungkin lo bakalan seneng—secarakan gue jahat bgt sama lo

Satu lagi, Maafin gue ya.

Oh, terakhir; Gue mau berubah, makanya gue pergi merantau, dan mungkin lo ga bisa hubungin gue lagi Le

Terima Kasih ya Le buat selama ini,

Love, Briana Jungwirth.

Ana...pergi?

Kemana?

Anjing.

"Anaaa!! Ana galucu sumpah!"teriak gue

Ya Allah, Ana. Sahabat gue masa ninggalin gue gitu aja sih?

Anjinglah, hidup gue gimana nih tanpa Ana?

---

Huii, sorry ngaret gue ga ada ide lagi wkwk.

btw Bri udah pergi tuh, kemana ya kira" wkwk

-Dr-Flukey

Friendzoners /l.w.tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang