Part 6

2.3K 130 2
                                    

"F A D I L ....."  Suara itu tepat berada d belakangku, dan tiba tiba ada tangan yang memegang pundaku. Aku langsung membalikan badanku Dengan cepat. Dan... Aku tak percaya dengan yang aku lihat saat ini. Ya.. Di depanku telah berdiri seseorang yang tak kuduga. Ayah..!! Ya.. Aku masih tak percaya jika ayah yang sekarang ada berdiri di hadapanku.Aku masih diam tanpa kata. Ayah mentap ku heran.

"Fadil......" kata ayah padaku.. Kemudian ia memeluku.. Dan menangis di pelukan ku....

"Maafin ayah nak.. Ayak banyak salah sama kamu selama ini...." Ayah melepaskan pelukanya itu. Sementara aku masih diam dan masih tak percaya dengan semua ini.Ayah mengajaku duduk di sebuah kursi di taman itu. Aku masih terdiam tanpa sepatah katapun, bagaimana mungkin Ayah yang selama ini berubah menjadi sosok menakutkan bagi aku dan ibu, kini menjadi seorang ayah yang lembut, ya inilah karakter ayah yang sudah lama hilang. Tapi benarkan ini DERMAWAN BRAMANTYO? Ayah kandungku.??

"Fadil..... Maafin ayah ya dil.. Ayah berdosa sama kamu dan ibumu dil.." Ya.. Ayah menangis dan terus menyesali atas kelakuanya selama ini.Setelah beberapa saat aku terdiam.. akhirnya aku memberanikan diri untuk bicara.

"Jujur... Saat ini fadil gak percaya. Dengan apa yang fadil lihat. Ayah hadir di hadapan fadil, begitu saja. Dan fadil seneng jika ayah mau berubah.Tapi tetep aja yah.. Luka ini masih ada dalam hati.... Tapi biar bagaimana pun.. Ayah tetep ayah fadil..." aku langsung memeluk ayahku itu.Tuhan.. Selama ini aku merindukan sosok seorang ayah.. Inilah sosok ayah yang tlah lama aku rindukan dari ayahku sendiri. Aku rindu akan pelukan Ayah. Karena selama ini ayah begitu kasar pada aku dan ibu..

"Makasih dil.... kamu anak ayah yang sangat baik, ayah bangga punya anak sepertimu Mkasih ya nak.." kata ayah padaku.

"Sama sama yah.... Sekarang kita lupaiin masa lalu... mulai sekrang kita jalani kehidupan yang baru.." kataku pada ayah.

"Ia dil... F A D I L. Ibumu dimana sekarang.. Dia Baik baik saja kan sekrang.. Apa dia tinggal sama kamu di rumah deni.???" Aku terdiam mendengar ucapan ayah yang menanyakan keadaan ibuku itu. Padahal ayah kenal dengan om deni.. Apa om deni tak memberitahu ayah tentang keadaan ibuku saat ini.

"Fadil.. Kenapa diam...?? Ibumu baik baik saja kan dil.??" ayah menanyakan kembali keadaan ibu.

"Ibu... Ibu baik baik aja yah... Tapi ibu pergi yah.... Dia kerja di quwait yah. Makanya aku dititipin di rumah om deni.."

"Apa...??? pergi..??? Kerja di quwait dil..??" kata ayah tak percaya...

"Ia yah..." kataku...

"Ya tuhan..... Maafkan kesalahan hambamu ini.. Yang telah berdosa kepada anak dan istriku.." Ayah kembali menitikan air matanya.

"Ayah... Ayah jangan sedih. Yang perlu ayah tau.. Ibu sayang sama ayah... tak ada sedikit pun dendam di hati ibu pada ayah. Ayah harus percaya itu, dan fadil mohon sama ayah, ayah jangan pernah tinggalin fadil lagi yah. Fadil gak punya siapa siapa lagi selain Ayah" kataku Pada ayah. Dan tak terasa pipi ini basah oleh tetesan tetesan air mataku.

"Makasih dil, ayah janji ayah gak akan ninggalin kamu lagi"

"Fadil sayang sama ayah, ya fadil boleh nanya sesuatu sama ayah.??"

"Apa dil.??"

"Ayah ada hubungan apa sama om deni...??" Tiba tiba ayah menitikan air matanya... Ia diam sejenak.Lalu mengatakan sesuatu..

"Ayah,, Ayah memang bukan ayah yang baik buat kamu dil. Bahkan ayah tak pantas jadi seorang ayah di dunia ini...."

"Ayah... Ayah gak boleh ngomong gitu.. Ayah adalah ayah terbaik buat fadil, Apapun kesalahan ayah.Apapun keadaan ayah. Fadil akan tetep terima ayah sebagai ayah fadil... Sebenarnya apa yang terjadi yah.??"

LOVE AND HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang