Part 5

1.9K 126 5
                                    

"Tomi. Sekarang berada di rumah sakit dil....!!"Bukan main betapa kagetnya aku mendengar ucapan ayah tomi..

"Apa... Rumah sakit om.?? Tomi kenapa..?"

"Ceritanya panjang dil... Tomi terus memanggil manggil nama kamu..."

"Di rumah sakit mana tomi di rawat om.??"

"Rumah sakit Mulia Alfattah dil"

#

"Siapa yang sakit dil...??" tiba tiba mas reza menanyakan siapa yang menelphoneku barusan. Setelah aku memasukan ponselku kedalam saku celanaku, Sepertinya mas reza mendengar percakapanku dengan ayah tomi barusan.

"Temanku masuk rumah sakit mas.. Dan sekarang juga aku harus kesana..."

"Yasudah mas antar kamu sekarang ya.. Di rumah sakit mana temanmu di rawat dil.??"

"Rs. Mulia Alfattah" Mas reza pun mengarahkan mobilnya kerumah sakit yang aku maksud.. Dan sepertinya hari ini aku izin sekolah.. Karena aku ingin mengetahui keadaan tomi..Pantas saja akhir akhir ini aku tak melihat tomi.

*Sesampai di rumah sakit*

"Dil.. Maaf ya. Mas reza gak bisa ikut masuk kedalam.. Soalnya harus segera ke kampus..." mas reza pamit padaku...

"Ia mas.. Gak papa.. mkasih ya mas.."

"Ia.. Salam ya dil sama temanmu yang sakit itu.."

"Ia mas.. Aku pasti salamin..."

"Mas reza.............!!!" tiba tiba aku memanggil lagi namanya ketika mas reza akan masuk ke dalam mobilnya.

"Ia dil.. Kenapa lagi...!!"

"Makasih ya mas..." mas reza pun tersenyum padaku lalu masuk kedalam mobil dan segera menuju kampusnya...

* * *

Aku langsung menelphone ayah tomi.. untuk menanyakan dimana tomi dirawat. Begitu ayah tomi memberitahuku aku langsung menuju ruangan itu... Aku kini berada tepat di depan ruangan tomi.. Pintu itu tertutup dengan rapat... Di depan ruangan itu, ada beberapa kursi.. Dan kulihat ayah dan ibu tomi sedang duduk disana dengan raut muka yang sangat sedih...

"Om.. Tante.. gimana keadaan tomi.??"

"Tadi keadaan tomi tiba tiba melemah dil.. Dokter sedang menangani tomi di dalam..." ibu tomi menjelaskan padaku...

"Semalam.. Ia memanggil manggil namamu dil..??" kata ayah tomi...

"Maaf om.. Tante.. fadil baru bisa datang.. fadil benar benar gak tau kalau tomi masuk rumah sakit.."

"Gak papa dil.. Om sama tante sudah sangat berterima kasih kamu mau datang.." kata ayah tomi...

"Om.. Tante sebenarnya tomi sakit apa..??" kataku pada mereka.. Tetapi ayah dan ibu tomi diam sejenak dan tak menjawab pertanyaanku itu...

"Duduk dil...." ibu tomi menyuruhku duduk disampingnya... Aku semakin heran.. apa yang sebenarnya terjadi pada tomi.....???

"Dil... Kamu tahu.. Bagi tomi kamu adalah kakak kelas sekaligus sahabat terbaiknya.... Bukan cuma itu tapi tomi sudah menganggap kamu sebagai bintang kehidupanya..." kata ayah tomi padaku.Aku diam. Dan belum mengerti apa maksud ayah tomi ini....?? Bintang kehidupan..?? Apa maksudnya...

"Bukan cuma dil... Bahkan ketika tomi. Mengetahui hal yang terburuk dalam hidupnya.. Ia tetap tersenyum dil.. Itu karena kamu. Bintang kehidupanya yang terus menyinari hidup tomi..."

kali ini ibu tomi yang berbicara. Dan ia pun meneteskan air matanya...

"hal terburuk dalam hidup tomi tente.??? Sebenarnya tomi,, Sebenarnya tomi kenapa tante.." kataku penasaran. Belum sempat ibu tomi menjawab pertanyaanku ini.. Tetapi ia menangis di pelukan suaminya...

"tomi.. Menderita kangker otak dil.. Dan kali ini sudah masuk stadium 3..." Kata ayah tomi padaku. Bagai tersambar petir disiang hari begitu mendengar kata kata itu.. Kangker otak..?? Stadium 3..?? Mana mungkin... selama ini tomi baik baik saja.. Aku masih tak percaya dengan yang di katakan ayah tomi..

"Tapi om.. Selama ini tomi baik baik aja.. Tidak ada tanda tanda jika tomi sakit parah om.. Yang terakhir fadil lihat dia hanya mimisan biasa om..." kataku pada ayah tomi....

"Selama ini dia tetap berusaha hidup seperti orang normal dil.. Meskipun ia tahu jika umurnya takan lama lagi. Dan mimisan itu dil.. Itu bukan sekedar mimisan biasa.... ia hampir tiap hari mengeluarkan darah dari hidungnya.. Bahkan tak sering ia mengeluarkan darah dari mulutnya..."

Tuhan.. Jujur walaupun ayah tomi sudah menjelaskan tentang keadaan tomi saat ini. Aku belum bisa mempercayai dengan kenyataan ini...


* * *

Aku keluar dalam ruangan tomi.. Ketika adzan magrib berkumandang.. Aku pun keluar mencari sebuah masjid yang barada di rumah sakit ini. Untuk bersujud kepada allah swt. Tuhan semesta alam.. Dan rencanya malam ini aku akan menginap di rumah sakit.. Aku ingin menemani tomi malam ini. Tak lupa aku memberi kabar pada bunda, dan mas reza jika aku akan menginap.. Dan tak lupa juga aku memberi kabar pada teman teman tomi, gio dan ka,farhan tentang keadaan tomi saat ini. Ketika aku akan berjalan keluar dan sedang melewati lorong rumah sakit. Satu persatu ruangan rumah sakit ini aku lewati.. Tapi langkahku terhenti disuatu ruangan.. Bukan ruangan itu yang membuat langkahku terhenti.Melainkan dengan dua orang lelaki yang duduk di depanya.. Dan baru aku tersadar orang yang memakai kacamata itu om deni.. Suami bunda. Yang saat ini aku tinggal dirumah mereka.. Dan satu orang lagi... Tak salah.Aku tak mungkin salah orang.. Ya.. Dia adalah ayahku. DERMAWAN BRAMANTYO. Dia duduk disebalah om deni... Mereka pun melihat ke arahku dengan tatapan heran.

"Fadil...?? Kamu ngapaiin disini..!!" tiba tiba om deni sudah menyapaku duluaan.. Tetapi ayah.. Ayah masih melihatku dengan tatapan yang begitu tajam tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"fadil......??? Fadil....???"

"Oh ia om...."

"Kenapa bengong... Kamu ngapaiin malam malam disini.???" kata om deni padaku...

"Aku lagi menjenguk temen aku yang lagi sakit om.. Om sendiri ngapaiin disini..??" kataku pada om deni.Sementara ayah masih terdiam. Ia seakan akan tak mengenali anaknya sendiri...apakah dia ayahku.?? Ya.. aku tak mungkin salah. Dia adalah ayahku.. Tapi kenapa dia seperti tak mengenaliku... fadil zacky dermawan yang tak lain adalah anaknya sendiri...

"Oh.. Om ada sedikit keperluaan... Di rumah sakit ini dil.." kata om deni.. Ia beda sekali tak seperti biasanya.. Jika dirumah ia bersikap dingin padaku.. Tapi kali ini ia sangat ramah padaku...

"Ohh ia wan.. Kenalin ini fadil.. anak temen istri ku.. Dia tinggal dirumahku.??" tiba tiba om deni mengenalkan aku kepada ayah. Wan...??? Tak salah lagi ia adalah Dermawan Bramantyo yang tak lain adalah ayahku sendiri... Ayah tersenyum padaku.. Mungkin karena terpaksa.Ya Tuhan. sudah lama aku tak melihat senyuman dari ayahku sendiri... Karena selama ayah dirumah.. Ayah hanya marah dan marah pada ibu dan aku.. Tapi baru saja aku akan menyapa ayah tiba tiba om deni di panggil oleh salah satu seorang dokter untuk masuk ke dalam ruangan..

"Ayo masuk mas..." kata ayah pada om deni..

Mas...???? Ayah memanggil om deni dengan sebutan mas Gak salah... bukanya ayah dan om deni itu seumuran... Aku makin tak mengerti.. Apa yang sebenarnya apa yang terjadi.....

"Fadil.. Om masuk dulu ya... Kamu nanti pulangnya bareng aja sam om deni dan temen om..."

"ohh enggak om. Makasih.. Aku nginep.. Aku juga udah bilang ko sama bunda.."

"ohh yaudah hati hati..."

#

Aku melanjutkan kembali langkahku untuk menuju ke masjid yang sempat tertunda itu.. Dalam perjalan menuju masjid.. Aku terus bertanya tanya dalam hati... Ada hubungan apa antara ayah dan om deni. Kenapa ayah seperti tak mengenaliku....???

* * *
Dalam sujudku kepada allah swt. Aku memohon ampun atas semua dosa dosaku yang kuperbuat selama ini.. Aku memohon ampun Tentang jalan hidupku yang selama ini aku jalani... Aku beroda kepada allah swt. Agar ia selalu senantiasa menjaga ibuku yang sedang berada di quwait.... tak lupa aku mendoakan Tomi agar ia tersadar dan disembuhkan dalam sakitnya.. Dan tak lupa aku berdoa untuk ayahku sendiri.. Ya Allah.. Jika memang dia adalah ayahku.sadarkanlah dia ya allah dan jaga selalu ia dari mara bahaya.. Dan segera ungkaplah tabir apa yang sebenarnya yang selama ini ayah jalani..

* * *
Aku masih duduk di samping tomi.. Ayah dan ibu tomi tertidur pulas di sofa.. Kasihan mereka mungkin kecapekaan... Kulihat jam dinding di atas sofa itu.. Pkl 21:30 sudah cukup larut malam.Dan tomi, ia masih belum sadarkan diri juga matanya masih tertutup rapat... Tiba tiba hp ku berbunyi.. Ya ada pesan masuk dari no baru yang aku sendiri tak tahu nomor siapa itu. Aku langsung membaca pesan itu.

"Saya tunggu kamu di samping rumah sakit. Disitu ada taman, saya tunggu kamu disitu. Sekarang..."

Aku kaget begitu membaca pesan itu... Apalagi dari nomor baru.. Untuk apa orang itu menyuruhku bertemu di taman malam malam begini.. Sebenarnya siapa orang itu. Dan tau dari mana aku sekarang dirumah sakit.. Aku langsung menghubungi no itu.. Tetapi tak di angkat.... Baru aku mau telephone untuk yang ke dua kalinya. Tiba tiba no baru itu mengirim pesan kembali...

"Keluar sekrang..!!"

Aku semakin penasaran siapa orang itu.. Kulihat keadaan tomi. Ia masih belum sadarkan diri. Semoga tak terjadi apa apa ketika aku tinggalkan sebentar.. Ya.. Aku memberanikan diri keluar dan menuju taman yang di maksud orang dengan no baru itu. Sebenarnya ada rasa takut.. Tapi semoga allah swt melindungi setiap langkahku... aku keluar dari kamar.. Dan kututup pintu ruangan tomi dengan sangat pelan agar ayah dan ibu tomi tak terbangun.Lalu aku langkahkan kaki ink untuk berjalan menuju taman di samping rumah sakit ini.Ya, Lorong rumah sakit ini sangat sepi.. yang terdengar hanyalah suara langkah kaki ku saja... Kini aku sudah berada di taman yang dimaksud nomor baru itu.. Keadaan taman sangat sepi.. Dan aku tak melihat orang lain disini selain aku.. Aku terus berjalan mencari orang itu.. Dan aku penasaran siapa orang itu sebenarnya.

"Fadil........." ya tiba tiba ada suara seseorang memanggilku...


LOVE AND HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang