New York, Summer 2015.
Jace keluar dari kediaman Arceneaux dengan pandangan redup, kedua tangannya dengan erat berpegangan pada setir mobil kesayangannya. Matahari merayap dengan lamban dari ufuk. Perlahan-lahan menyilaukan pandangan matanya. Dihirupnya udara pagi ini dalam-dalam. Berusaha menghilangkan harum yang memenuhi paru-parunya. Aroma yang berasal dari seorang gadis belia ranum yang semalaman berada di pelukannya. Florette.
***
Flo meraba sisi ranjangnya yang hampa berkali-kali sampai gadis itu benar-benar sadar bahwa laki-laki itu telah menghilang. Sementara dirinya masih berada di bawah selimut tanpa busana, masih sama seperti saat ia terlelap. Mentari sudah meninggi, cahayanya pun memaksa menerobos masuk ke celah kelopak matanya yang sempat sedikit terbuka hingga kini sepenuhnya terbuka. Ia menjatuhkan kepala pada sisi ranjang yang lain. Aroma Jace masih tertinggal di sana.
======
Jace 'Jace Rush' Russell. Pria dengan masa lalu yang kelam dan kehidupan yang serba carut marut. Jangan lupakan kecintaannya pada jalanan, mobil mewah, dunia balap, obat-obatan, minuman keras, hingar bingar pesta dan tentu saja, wanita. Pria brengsek berkelas yang sejatinya tertutup dan tidak suka jika kehidupan pribadinya dicampuri. Tak banyak yang paham tentang latar belakang seorang Jace Rush.
Florette 'Flo' Arceneaux. Gadis kecil dengan kehidupan sempurna; kekayaan melimpah, masa depan cerah dan kecantikan elegan dengan sedikit sentuhan kepolosan pada dirinya. Putri tunggal keluarga pemilik Arceneaux Communication Group yang bergerak pada penyedia layanan informasi dan komunikasi di Amerika Serikat. Berkat kecemerlangannya, Flo dianggap pantas untuk meneruskan usaha yang telah dirintis leluhurnya dalam beberapa generasi.
======
New York, Winter 2013
Suasana reuni yang terselenggara di ballrom The Plaza memang masih terkendali. Beratus manusia dengan pakaian indah dan sampanye ditangan tak hentinya berbicara serta bergerak hilir mudik. Menyapa satu sama lain. Semakin banyak yang mereka sapa semakin mengindikasikan jika mereka adalah sosok yang terkenal semasa di sekolah. Sebut saja acara malam hari ini adalah acara reuni yang diselenggarakan alumnus salah satu sekolah terkemuka di New York.
Jace Rush. Yang menyesap sampanye berkali-kali tak hentinya mengedarkan pandangan ke sekitarnya, berburu dengan mata jikalau jika ada sosok gadis yang menarik perhatiannya dan bisa diajak berkencan dalam semalam. Namun di lengannya sudah terdapat sosok gadis yang sedang sibuk berbincang sambil sesekali membenturkan bibir gelas sampanye ke milik orang lain lalu meminumnya. Nampak asyik dengan obrolan dengan para teman lama, gadis itu Pearlita Bradshaw, seorang perempuan populer lantaran kecantikan dan kekayaannya, juga betapa mudah mengajaknya berbagi ranjang.
Laki-laki itu sendiri sebenarnya sudah dikelilingi teman-temannya jadi tidak ada alasan untuk merasa bosan. Apalagi si Pearl yang cantik senatiasa menemaninya ke mana pun atas dasar kedekatan.
"Oh, hai, Flo!" seru Pearl begitu melihat sesosok gadis mungil dengan potongan gaun yang tidak begitu mencolok namun pas dalam menampilkan aura polos dan murni gadis yang disapa Flo itu.
"Pearl!" dengan sumringah, Flo menghampiri Pearl lalu memeluk kawan lamanya itu. Memberi jarak bagi Pearl dengan Jace.
"Flo, kau masih tidak berubah. Kau masih sangat kecil dulu dan sekarang kau nampak sama saja," cerocos Pearl membuat Flo tersenyum canggung.
Jace mendengus mendengar kata 'kecil' dan tanpa sengaja dengusan itu terdengar oleh Flo. Perempuan itu menoleh ke arah Jace. Pearl yang menyadari situasi segera menyikut Jace.
"Aku Florette Arceneaux, senang berkenalan denganmu," Flo mengulurkan tangannya dibarengi dengan sebuah senyuman yang pasti akan membuat laki-laki manapun leleh dibuatnya.
"Jace Russell," Jace melirik sekilas ke arah Flo, mendapati pandangan kagum yang biasa ia terima, namun mata itu terlihat murni seperti rusa. Tanpa respon apapun, Jace tetap meletakkan tangan di dalam saku sambil memalingkan wajahnya.
Gadis itu mengulum senyumannya, menyadari teman-teman Pearl dan Jace menertawakannya, Flo menarik tangannya lagi lalu bergegas pamit dari hadapan mereka.
"Sampai jumpa, Flo!"
Florette melangkah keluar dari ballroom dengan wajah merah padam sementara hentakan sepatu hak tingginya masih menggema di telinga Jace Rush.
- to be continued.
Hello, this is my debut at wattpad~ hopefully you'll give a good response about this story. Enjoy!
KAMU SEDANG MEMBACA
Against the Universe [ Slow Update ]
Romance( 18 + ) Keduanya ditakdirkan begitu berbeda. Florette, gadis rapuh yang hidup bergelimang harta dengan masa depan menjanjikan. Namun belum merasa cukup bahagia atas kehidupannya. Jace, pemuda sebatang kara pencinta hidup yang rela mempertaruhkan...