[ ! ] Beware, 18+ content.
---
"Kau putri seorang konglomerat, bukan? Apa yang dilakukan perempuan kalangan atas sepertimu di tempat seperti ini? Lupakan si cantik Bradshaw. Aku tahu jelas reputasimu berbeda dengannya. Dan menurut ku, kau cukup menarik untuk ditiduri sesekali."
Tyler mengatakan itu tepat sebelum membalikkan tubuhnya dan berusaha menciumi bahu serta leher Florette. Terdengar sorakan membahana yang menyebabkan air mata Flo merebak ketika jemari Tyler sudah menjamah paha dalam di balik rok si gadis. Tangan perempuan itu berusaha melepaskan kungkungan Tyler saat dirasakannya tangan pria itu sudah menangkup daerah kewanitaan nya.
Sayang sekali hal itu tidak berlangsung lama. Karena tanpa dapat diperkirakan Florette maupun Tyler, tubuh mereka berdua dipisahkan secara paksa.
Sebuah tangan mendorong Tyler untuk melepaskan sentuhannya dari Florette hingga gadis itu sedikit terhuyung ke depan. Dan ketika ia menoleh, dilihatnya sebuah pergulatan di lantai. Seorang pria lain memukuli wajah Tyler sehingga hampir seluruh perhatian hadirin tersita pada keributan itu.
"Jace?" bisik Florette lirih begitu mengenali sosok yang bangkit dari tubuh Tyler yang menggelepar di lantai akibat beberapa pukulan dilayangkan padanya.
"Sekali lagi aku lihat kau menyentuhnya, aku akan membunuhmu." Ikrar itu diucapkan dengan cukup keras dan jelas didengar oleh sebagian besar orang di sekitar mereka.
"Sekalipun kau temanku, Tyler Grant."
Jace menegakkan tubuh sembari mengatur napasnya yang memburu. Ia pun menyadari bahwa aksi impulsif barusan telah menarik perhatian, tapi ia tidak peduli. Satu-satunya hal yang menyita pikirannya adalah Florette. Pada menit berikutnya, Jace membalikkan badan untuk melangkah ke arah Flo dan memakaikan jas nya untuk membungkus tubuh gadis mungil itu. Tatapan Jace sama sekali tidak bersahabat dan jelas tubuhnya masih gemetar karena emosi. Flo pun tidak banyak memberikan reaksi karena masih di bayang ketakutan.
'Berani-berani-nya kau terlihat seksi seperti ini?' Jace menutup rapat tubuh gadis itu agar tidak melihat tanda kemerahan yang ditinggalkan Tyler pada lehernya.
Hanya dalam hitungan detik, tubuh Flo yang semula menapak pada lantai sudah berpindah ke gendongan raja jalanan tersebut. Jace meninggalkan tempat itu dengan wajah Flo yang tersembunyi di dadanya kemudian membawa gadis menyebalkan itu ke suite tempatnya menginap. Dari semula Jace Rush yang menggendong Florette dengan gaya bridal, sesampainya di kamar pria itu justru melemparkan tubuh kecil Flo ke atas ranjang berukuran king size di tengah ruangan.
Terdengar suara gadis itu tengah mengaduh karena tubuhnya yang dihempaskan begitu saja. Meski di atas kasur yang empuk, tapi tetap membuat punggungnya sedikit kesakitan.
Setelah peristiwa di pesta tadi semua orang akan tahu, Jace menyelamatkan seorang gadis dari pelecehan yang dilakukan temannya sendiri. Tindakan heroik ini sudah pasti bukan tanpa sebab. Semua orang berpikir kalau Flo bersama Jace.
Bagai daun yang dilalap api, Jace yakin jika di bawah sana banyak terjadi percakapan tentang mereka. Termasuk musuh Jace, bukan tidak mungkin mereka sudah mengenali wajah dan figur Florette yang cukup mencolok dibanding perempuan-perempuan yang ada di pesta ini.
"Aku rasa kau tidak punya otak!"
Refleks, Jace mengatakan apa yang ada dalam pikirannya. Ditatapnya Flo yang tengah duduk di tepi ranjang dengan tajam. Kilat-kilat kemarahan jelas terlihat dari tempat gadis itu duduk. Nyali gadis itu menciut dimarahi sedemikian rupa.
"A-aku..." Flo tergagap, pandangannya jatuh ke bawah. Tiada berdaya untuk menatap pria itu.
"Kau apa? Kebodohan apa lagi yang akan kau perbuat di tempat ini? Bisa kah kau gunakan akalmu sekali-sekali?" Volume suara Jace yang meninggi menandakan bahwa kemarahan pria itu tidak main-main.
KAMU SEDANG MEMBACA
Against the Universe [ Slow Update ]
Romansa( 18 + ) Keduanya ditakdirkan begitu berbeda. Florette, gadis rapuh yang hidup bergelimang harta dengan masa depan menjanjikan. Namun belum merasa cukup bahagia atas kehidupannya. Jace, pemuda sebatang kara pencinta hidup yang rela mempertaruhkan...