Chapter 3

231 17 2
                                    

"Fin, tadi gue liat si Erlan kayak ngelabrak anak baru itu lho." Ucap Devita pada Alfina yang sedang sibuk dengan laptopnya.
Alfina melirik Devita yang sedang memakan keripik kentang pedasnya, kemudian kembali beralih pada laptopnya. "Anak baru siapa sih?" Tanya Alfina. Jari-jarinya masih sibuk di atas keyboard laptop.
"Itu lho Fin, cowok nerd itu. Padahal menurut gue dia ngga nerd banget sih." Ucap Dhea yang baru saja muncul dari kamar mandi di dalam kamar Alfina.
"Iya, gue setuju tuh sama Dhea. Menurut gue sih si Andre ngga nerd-nerd banget. Cuma..."
"Cuma dia ngga laki!" Sambung Devita, memotong ucapan Tia. Semua memandang Devita heran. Merasa diperhatikan, Devita hanya nyengir.
"Ngapain sih ngomongin Andre? Ya udahlah, itu kan urusan dia bukan urusan kita." Ucap Alfina sambil menutup laptopnya.
"Gue ngga ikutan ya?" Ujar Dhea sambil mengangkat kedua tangannya.
"Gue juga ya. Bukan gue lho yang mulai." Tia ikut-ikutan Dhea. Devita yang merasa tersudutkan, hanya berdecak kesal.
"Ya niat gue baik sih. Tadinya gue cuma mau ngasih tahu aja kalau cowok lo habis ngelabrak si Andre. Lo kan kenal tuh sama si Andre, siapa tahu aja si Erlan ngelabrak Andre karena ada hubungannya sama lo!" Jelas Devita.

"Nah iya gue setuju!" Tia mengiyakan jawaban Devita.
"Apa sih lo? Nah iya nah iya aja. Bilangnya aja ngga ikut campur, nimbrung juga gue ngomong." Seru Devita galak. Tia hanya mencibir kesal pada Devita. Devita memang anak yang terkenal ceplas-ceplos. Dia akan bicara apapun asal dia puas.
"Malah berantem?" Sindir Dhea.
"Si Devita tuh!" Tuduh Tia.
"Apaan sih kalian, ngga penting banget debatin hal kayak gini!" Seru Alfina menengahi.
"Eh tapi Fin, menurut gue ucapan Devita ada benernya juga. Setahu gue kan Kak Erlan itu cemburuan banget. Jadi wajarlah kalau dia ngelabrak si Andre." Kata Dhea.

Alfina tertawa kecil, "lho? Emangnya gue sama Andre ngapain? Kita kenal aja karena Bu Wida yang nyuruh."
"Bukan gitu Fin. Apa yang dilihat orang sama apa kenyataan yang terjadi sebenernya itu kadang berbanding terbalik. Kita ngga bisa nebak pikiran setiap orang kan? Bisa aja Erlan bilang dia ngga cemburu tapi dibelakangnya dia malah ngancem-ngancem Andre. Inget Fin, close your friend so close your enemy. Orang munafik di dunia ini udah merajalela!" Ucap Devita panjang lebar.

Alfina terdiam sesaat, berusaha mencerna setiap kata yang keluar dari mulut Devita. Meski dalam hati dirinya membenarkan ucapan Devita, tapi sejauh yang bisa ia yakini ia merasa masalah ini bukan sesuatu yang perlu diperpanjang. Lagipula, ia tidak mengkhianati Erlan. Lalu apa yang perlu dikhawatirkan?

***

Angel sekawan segera membuat formasi dance untuk latihan Pensi nanti. Mereka begitu semangat menyambut Pensi di tahun terakhir mereka sekolah di 39 ini. Meski awalnya mereka tidak masuk dalam list pengisi acara, berkat kekuasaan dan senioritas yang dimilikinya. Akhirnya mereka berhasil juga merubah schedulle acara dalam waktu satu hari.

"Gila! Capek banget!" Seru Vero sembari mengelap peluh yang jatuh di sekitar dahinya.
"Iya nih, capek banget. Habisnya parah, kita baru tahu ada Pensi beberapa hari lagi. Mana awalnya kita ngga masuk daftar pengisi acara. Ya kali kita ngga tampil!" Ucap Mela mulai duduk disamping Vero.
"Udahlah girls, sekarang kan kita udah pasti tampil. Yang sekarang kita perlu lakukan itu cuma berusaha tampilkan yang terbaik."
"Biar Erlan kepincut sama lo kan?" Ceplos Lena memotong ucapan Angel. Angel menatap kesal pada Lena.

"Udahlah Ngel, dari awal kita masuk 39 cuma kata itu yang lo bilang. Nah, buktinya sampai sekarang belum kesampaian juga kan?" Ucap Lena tenang.
"Heh!" Seru Angela mulai marah. "Berani-beraninya lo ngomong gitu sama gue?! Siapa bilang gue ngga bisa buktiin kalau Erlan ngga bisa ngelirik gue? Gue bisa kok!" Seru Angel percaya diri.
"Oh ya?" Sindir Vero.
Angel merenggut kesal, "tunggu aja! Mungkin Erlan matanya lagi rabun. Ngga lihat apa siapa yang lebih cantik, lebih eksis dari si Alfina itu?!" Gumam Angel pada dirinya sendiri.

ObsessedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang