Evelyn baru sadar jika bel masuk telah berbunyi saat ia berjalan pelan di lorong sekolah.
Kenapa sepi? . Batinya.
Dan saat Evelyn melihat jam di tangan nya,
"Ya ampun! Udah telat lima belas menit!" pekik Evelyn kaget.
Evelyn lalu berlari ke kelasnya dengan cepat. 11-D.
~~~
"Nama saya Adrian Adhyastha. Saya murid pindahan dari Ing-"
"Permisi Pak, maaf saya terlambat."
Tiba-tiba, perkenalan murid baru itu terpotong oleh seseorang yang sedang berdiri dengan terengah-engah di depan pintu kelas.
"Kemana saja kamu?! Sudah telat dua puluh menit, habis pacaran?!" tanya Pak Egdar, guru Matematika ter- killer seantero sekolahan dan anak-anak kelas 11-D tertawa meledek.
"E-enggak Pak, saya tad-"
"Saya tidak ingin mendengar alasan apapun darimu. Kamu harus beruntung tidak saya keluarkan dari jam pelajaran saya, karena kamu murid cerdas dan baru kali ini terlambat. Cepat duduk!" bentak Pak Egdar dengan tegas.
"Te-terima kasih, Pak."
Mata murid baru itu melihat Evelyn yang berjalan pelan ke sebuah meja yang hanya di isi satu orang dan duduk dengan tenang.
"Silahkan kamu memperkenalkan dirimu kembali," sahut Pak Egdar.
"Baik Pak, saya Adrian Adhyastha. Saya pindahan dari Inggris. Senang bisa berkenalan dengan kalian dan semoga kita bisa berteman dengan baik."
Siswa dan siswi saling berbisik tentang Adrian yang merupakan murid pindahan dari Inggris. Hanya Evelyn yang biasa-biasa saja dan tetap mencoret-coretkan tinta hitam di buku nya.
"Silahkan kamu duduk di bangku yang kosong," perintah Pak Egdar dan Adrian hanya mengangguk.
Dia pun melihat sekeliling dan hanya kursi kosong yang berada di samping gadis yang menurut nya lucu.
Adrian pun berjalan dengan santai yang menurut para murid sangat cool .
"Gue boleh duduk di sini?" tanya Adrian.
Suara maskulin itu mampu membuat Evelyn kaget.
"Hah?" bingung Evelyn yang mengisyaratkan agar lelaki tampan itu mengulang perkataan nya.
"Gue boleh duduk di sini?" ulang Adrian lagi.
"Oh, bo-boleh." jawab Evelyn sedikit gugup.
Setelah mengatakan itu, Evelyn merasa banyak pasang mata yang menatap nya tajam namun dia tidak menghiraukan nya. Karena dia sudah terbiasa dengan tatapan tajam seluruh siswi di sekolah.
"Lo udah tau nama gue?" tanya lelaki itu lagi.
"Em, belom." kata Evelyn malu, karena sedari tadi ia hanya menulis sesuatu di buku nya.
"Gue Adrian Adhyastha, seneng bisa kenal sama lo." ujar Adrian sambil mengulurkan tangan nya.
"Evelyn Edline, aku juga." balas Evelyn sambil menjabat tangan Adrian dan tersenyum.
"Lo bisa panggil gue Adrian," ucap Adrian lagi.
"Emm, panggil Evelyn aja." lanjut Evelyn.
Tanpa mereka sadari, hampir seluruh murid di dalam kelas menatap mereka dengan tatapan tidak suka. Bahkan ketika tangan Adrian dan Evelyn masih menempel.
"Lo lucu," ujar Adrian sambil tersenyum manis dan kontan, semua nya terpekik.
Sedangkan Evelyn yang sadar tangan nya masih berada di genggaman Adrian, langsung melepaskan nya dan menunduk. Malu.
"Tolong semua nya diam! Kelas ini bukan pasar!" bentak Pak Egdar yang mampu membuat seluruh murid langsung menghadap papan tulis.
*****
Yeay, part 2 akhirnya bisa di lanjutin!!!
Thanks buat yang udah baca, vomment nya di harapin banget.
Jadi 9!3 itu ONE.
Coba liat deh sandi yang aku share dan perhatikan dengan teliti, pasti ngerti.
Sekian dan terima kasih.
Assalamualaikum!!! ^^
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
BLANK
Novela JuvenilHal yang tidak pernah aku lupakan adalah ketika kamu tersenyum untuk pertama kali nya -Evelyn- Hanya satu hal yang aku sesali di hidup ini yaitu ketika kau hilang dari hidup ku -David- Oktober 2015 - .....