pizza&promise.

2.8K 434 62
                                    

"Oh jadi ini yang bikin lo batalin acara main ps bareng kemarin?" Seru Liam dengan nyaring yang kini menghampiri Louis dan Clyde yang tengah menyantap pizza-nya.
Louis sengaja memesan pizza untuk dia makan bersama Clyde saat jam istirahat. Satu hal baru yang Louis tahu, Clyde menyukai pizza pepperoni dengan ekstra keju.

Liam menarik satu kursi dan ikut bergabung mengambil satu slice pizza dari box.

"Anjir ih Liam sapa yang ngebolehin minta," Gerutu Louis saat melihat Liam mulai menggigit potongan pizza-nya.

"Pelit banget najis, bodo amat gue laper ini." Ujar Liam sambil berlalu meninggalkan Louis dan Clyde yang kini saling menatap heran.

"Jangan kaget, sahabat gue kayak makhluk astral emang." Celetuk Louis yang kemudian disambut oleh tawa keras dari Clyde.

Mereka berdua benar-benar menghabiskan jam istirahat berdua, menghabiskan 6 slice pizza yang tersisa. Louis bercerita panjang lebar tentang hobinya bermain sepak bola sejak kecil, tentang klub sepak bola favoritnya, hingga burung merpati peliharaannya yang bernama kevin. Ups.

Louis juga meminta Clyde untuk menceritakan beberapa hal tentang dirinya atau kehidupan gadis itu. Awalnya ia memang tidak begitu terbuka, tapi akhirnya ia mau berbagi pengalamannya saat pertama kali belajar bermain skateboard. Kemudian alasan mengapa Clyde tidak mempunyai sahabat perempuan--kecuali Aubree pada masa kecil, hingga lagu favoritnya sepanjang masa.

"Gue bentar lagi ada kelas Sosiologi, lo kelas apa?" Tanya Clyde sambil membersihkan tangannya menggunakan hand-sinitizer.

"Praktik biologi mungkin, eh tau deh." Jawab Louis asal, sambil berdiri dan menyampirkan tas ranselnya di bahu.

Louis dan Clyde berjalan beriringan keluar dari area kantin, tiba-tiba cewek itu memberikan tasnya pada Louis. "Gue kebelet pipis nih, pegangin bentar ya ya ya?"

Tanpa mendengar jawaban Louis lebih dulu, Clyde sudah berlari menuju toilet dekat kantin. Louis menahan senyumnya lantas menunggu Clyde tepat di depan pintu toilet cewek.

"Ngapain lo disini? Astaga Louis, masi doyan ngintipin cewe pipis kan lo? Ngaku." Seru Zayn tiba-tiba saat ia keluar dari toilet cowok. Cowok itu tertawa puas setelahnya.

"Heh diem lo kampret! Hus, pergi sana. Lagi nungguin cewe gue juga."

"Tai hahaha gaya lo selangit, yawes lah gue duluan. Lo cepetan jing, bentar lagi praktik." Zayn pun berlari kecil meninggalkan Louis sendirian.

Tak lama setelah kepergian Zayn, Clyde keluar dari toilet. Ia meraih tasnya dari tangan Louis. "Thanks pizza-nya, gue mau ambil buku dulu nih." Menunjukkan senyum lebarnya, Clyde meraih tangan Louis dan meremasnya sebentar.

"Oke dah, bye say- anjir keceplosan maksud gue Clyde."

"Bisa aja lu, haha bye!"

Louis dan Clyde pun berpisah dari kantin, Louis menuju laboratorium biologi sedangkan Clyde menuju koridor utama kimia untuk mengambil buku di lokernya. Di sepanjang perjalanan Clyde tidak bisa menyembunyikan senyuman yang menempel di bibirnya.

Baru kali ini Clyde dekat dengan cowok--selain Aaron yang notabenenya sebagai sahabatnya. Entah kenapa Clyde merasakan hal yang berbeda jika berdekatan dengan Louis. Cowok itu bisa membuatnya salah tingkah dengan semua sikap dan perkataannya yang di luar dugaan.

Sampai di depan lokernya, Clyde cepat-cepat mengambil buku materi yang diperlukan lalu menutupnya kembali. Berjalan menjauh dari lokernya, Clyde merasakan sebuah lengan merangkul pundaknya.

"Duh yang makin deket sama gebetan."

"Paansih, Ron? Biasa aja ish." Clyde terkekeh geli lantas mencubit pinggang Aaron, sahabatnya.

"Yang abis ditraktir pizza nih, yang semalem abis movie marathon...yang apalagi ya?"

"Norak lu." Cibir Clyde sambil menjulurkan lidahnya, ia menepis tangan Aaron yang ada dibahunya. Tapi tenaga cowok itu terlalu kuat membuat Clyde akhirnya menyerah saat rambutnya di acak-acak Aaron.

"Asal lo gak lupa aja sama janji lo, atau jangan-jangan lo lupa lagi?"

Clyde menatap Aaron tajam, sebelum akhirnya ia menelan air ludahnya dengan susah payah. Karena sejujurnya, Clyde melupakan janji yang ia buat dengan Aaron.



+++

Ada Zayn sama Liam yeayyy bisa dibilang filler chapter sih, tapi ada spoilernya wkwk failed abis njie :")

Btw sophiam beneran putus? Kalo iya bener, gimana nasib gue sebagai anaknya :"(

Funfact : Padahal next project gue mau bikin ff sophiam lo, ffs :(

Unresponsive - Louis T.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang