Clyde : Hi
Clyde : Hi louisLouis : Sup?
Clyde : Nvm. Cuma pen chat lo aja
Louis : Lol, 'kay
Clyde : Lo lagi ngapain?
Louis : Nonton film
Clyde : Hmm, gitu ya. Well, gue ganggu dong wkwk
Louis : Ga kok, selo :)
Clyde : Okay then :)
Clyde : Btw besok gue udah gak di Mullingar heheLouis : Oya, ke London ya?
Clyde : Iya hehe, lo mungkin mau temuin gue di bandara?
30 minutes later...
Clyde : Cuma read?
Clyde : Sorry yampun sorry louis, gue gak maksud nyuruh lo buat ke bandara
Clyde : Gue cuma mau kasih salam perpisahan aja
Clyde : Tapi gak harus ketemu juga sih ya, wkwkwk bego ya gueLouis : It's okay, clyde
Clyde : Sumpah louis, jangan mikir yg macem-macem, gue bukan mau ngerusak hubungan lo sm Tere
Clyde : Gue cumaLouis : Cuma apa?
Clyde : Gak jadi heheheh lupain ya
Louis : Dih kok gitu? Cuma apaaa?
Clyde : Cuma kangen sama lo...
Clyde : Hahhaaha gue tau ini konyolLouis : Lo kira lo siapa hah?
Louis : Gue udah punya cewe woi
Louis : Ngaca lo tuh udah gak ada apa2 sama gueClyde : Uh
Clyde : Gue gak bermaksud kaya gitu
Clyde : Gue tau gue udah banyak salah sama lo
Clyde : Sekali lagi maafLouis : Jangan ganggu gue lagi!
Dengan sebal Tere melempar handphone milik cowoknya ke seberang tempat tidur. Dia tak habis pikir apa maksud dari Clyde menghubungi Louis lagi. Cewek itu sungguh tidak punya malu, batin Tere.
"Udah nemu filmnya?"
Louis masuk ke dalam kamarnya dengan semangkuk besar pop corn salty, favorit Tere. Yang ditanya masih bergeming, dengan muka ditekuk sedang tangannya mengganti-ganti channel tv.
"Kok gak jawab sih?" tanya Louis sekali lagi, lantas meraih tangan Tere supaya cewek itu menatapnya.
"Ada apa? Kok tiba-tiba jadi bad mood sih?"
Louis menyadari perubahan mood Tere, ia sangat mengenal sifat ceweknya itu. Tidak mungkin dalam waktu kurang dari tiga puluh menit sikap Tere berubah drastis. Padahal tadi ia sangat bersemangat untuk menonton koleksi film di kamar Louis.
"Kenapa, sayang?"
Louis harap panggilan itu bisa membuat hati Tere melunak dan mau mengatakan apa penyebab mood-nya berubah.
"Tanya sama mantan gebetan kamu itu."
"Siapa? Clyde?"
Dengan jantung berdegup kencang Louis meraih handphone miliknya, ia melihat chat antara dirinya dan Clyde. Dan boom!
"Kamu apa-apaan, Re? Gak seharusnya kamu bales chat di hp aku. Dan... Astaga! Kamu kasar banget sama dia, Re."
"Seriously Louis? Kamu lebih mikirin perasaan dia?" Tere mengangkat tangannya ke udara, ia sangat kecewa dengan Louis.
Bagaimana bisa Louis masih memikirkan perasaan cewek lain ketimbang perasaan Tere? Selama delapan bulan berpacaran, Louis tidak pernah marah karena masalah sepele seperti ini. Ia bahkan membiarkan ceweknya membalas beberapa chat dari temannya sekalipun chat itu bersifat pribadi.
Tere menahan air matanya yang sudah berdesakan ingin keluar, ia berusaha mengatur napasnya. Ia menatap Louis yang terlihat mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi. Cowok itu menunduk enggan menatap Tere.
"Kamu gak bisa jawab kan Louis? Aku rasa aku tau jawabannya."
Tere meraih tasnya yang tergeletak di lantai lantas berlari keluar dari kamar Louis dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.
+++
Louis kamu jahat :")
KAMU SEDANG MEMBACA
Unresponsive - Louis T.
Short Story"Emang dari awal seharusnya gue cuekin elo." -anon Copyright © by mycaptainpotato