epilogue

481 75 6
                                    

"ya, Bu akan ku bereskan." Teriakan Jesse yang lumayan keras membeherhentikan ketukan pada pintu kamarnya, gadis yang sekarang berambut pendek itu mendesah lalu bangun dari tidurnya. "harusnya hari ini aku bersantai-santai."

Jesse mulai membersihkan kamarnya, yah yang omong-omong sudah lama sekali tidak dibereskan. Berbagai macam kardus, bingkai foto, pakaian dalam berbagai warna berserakan tak tentu arah. Seperti perasaan saja, terombang-ambing tak ada tujuan.

"hmm?" sebuah kotak kecil berwarna putih yang sudah agak kusam menarik perhatian Jesse, ia bangkit dari tempat semula, meraih kotak putih kusam tersebut dan membukanya, terlihat kerutan pada dahinya menandakan ia bingung, sekaligus heran.

Sebuah bingkai foto berwarna biru laut polos membuatnya heran, di sana terlihat dirinya tengah tertawa tapi tak fokus akan kamera di depannya, di sampingnya ada lelaki berambut coklat tengah menatapnya dengan penuh sayang.

Tunggu, Jesse rasa ia kenal dengan lelaki ini.

"Zayn?" gumaman Jesse membuat dirinya terhenyak sendiri, Zayn adalah lelaki berwajah timur yang ia temui di bioskop beberapa bulan lalu, lelaki yang tiba-tiba menangis di sampingnya, lelaki yang mampu membuat Jesse tenggelam dalam bola mata coklatnya.

Zayn orang asing yang ia temui di bioskop, adalah orang yang kenal dengannya sedekat ini, tapi.. bagaimana bisa? seingat Jesse ia tidak pernah punya teman bernama—apalagi berwajah seperti Zayn. Sungguh.

"Jesse apakah kau su–oh Tuhan!" seruan Mrs. Thomas membuat Jesse menoleh, ia menatap ibunya dengan pandangan tak kalah heran, "kenapa Ibu tiba-tiba berteriak seperti itu sih!"

"kau belum membereskan kamarmu sedari tadi? astaga Jesse, apa saja yang kau lakukan hm? Ibu tidak mau tahu cepat selesaikan atau kau tidak dapat makan malam."

Jesse mendengus kesal sepeninggalan Ibu dari kamarnya, lalu kembali menatap bingkai foto dihadapannya, di mana ada dia dan Zayn. Jesse mengendikkan bahu, acuh. Lalu kembali meletakkan bingkai foto tersebut dan mulai membereskan kamarnya.

"lebih baik membersihkan dari pada tidak dapat makan malam." gumam Jesse.






-[]-

sooooo, here's the epilogue, sorry for v v v v late update.
hope you guys like it, i kno its little bit weird but, ok idk.
dont forget to click the vote's button. and hit the comments column!


i love every single one of ya !

zet[]

Late Midnight; completedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang