Kembalinya makanan Tradisional

28 1 0
                                    

Hari senin pun telah tiba lagi, hari yang buat sebagian orang adalah hari yang paling menyebalkan karena dihari itu semua aktivitas yang melelahkan akan kembali dijalani selama satu pekan lamanya, tetapi enggak buat Gua karena hari senin ini Gua ingin memulai sesuatu yang baru.

"heheheh" tawa Gua dalam hati

Ditengah perjalanan berangkat sekolah dengan senyuman lebar yang tertutupi helm full face dan dengan tunggangan motor matic yang Gua minta dibelikan waktu SMP susahnya setengah mampus. Sesampainya Gua diparkiran sekolah dengan wajah bersinar dan tersenyum berseri-seri, suasana pun berubah ditengah langkah kaki Gua meninggalkan motor diparkiran terlihat dari sudut lain pandangan sinis terhadap Gua enggak lain enggak bukan itu ada kakak kelas yang mukanya mirip tukang galon dirumah Gua, Gua yang enggak mau ada urusan yang lebih panjang pun, memalingkan muka dari pandangan sinis kakak kelas tadi.

Sesampainya Gua digerbang sekolah terdenger suara dari samping kiri telinga Gua, Gua yang punya trauma dengan suara yang terdenger dari kuping sebelah kiri Gua pun mulai merasa ketakutan.

"wooy" ujar orang tersebut.

*hening, Gua masih belum berani menengok ke arah panggilan itu.

"woy Den!" ujar orang tersebut lagi sambil menepuk bahu Gua, Gua yang penasaran pun akhirnya menengok kearah panggilan itu sambil bergetar karena ketakutan.

"eh ternyata lu bim" sahut Gua dengan muka memelas

"kenapa lu kaya orang ketakutan gitu! Khakhakhaka" sahut Bima dengan tertawa terbahak-bahak

"nanti aja ceritanya panjang! Oh iya, kemana aja lu? Baru kelihatan hari ini!" tanya Gua dengan muka ngotot

"biasa aja dong mukanya, kaya orang habis kalah poker aja! Khakhakha" jawab Bima

"kok muka lu sekarang kotoran enggak kaya dulu bersihan" tanya Gua

"enak yee kalau ngomong! Gua habis dari padang, makanya baru masuk hari ini!" jawab Bima

"pantesan habis dari kampung sih! Tuh muka udah kaya peternakan jerawat aja! Wkwkwk" ujar Gua dengan nada sedikit meledek

"kaya muka sendiri bagus aja! Huu" ujar Bima dengan muka sedikit ngambek

"yaudah yok enggak usah ngambek, masuk ke kelas aja!" ujar Gua sambil narik tas Bima

"eh tunggu-tunggu emang kelas kita sama?" tanya Bima

"yaudah kita liat di mading, mungkin aja masih ada daftar nama pembagian kelas!" jawab Gua sambil nyeret Bima ke mading


Kasihmu Prinsip HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang