Dibaca lagi, dan komen rame-rame
***
Biarkan aku bermimpi disisa hidupku, hingga akhirnya aku kan terjaga sebelum waktuku habis..
Aditya
Jas di tangan kiri ✔
Dasi yang melingkar di leher ✔
Sepatu di tangan kanan ✔
Dompet di kantong ✔
Kunci mobil ✔
Oke, aku rasa semua sudah beres. Dan aku yakin tidak ada yang ketinggalan. Takut-takut aku melirik jam di pergelangan tangan. AHHH ... masih aman. Baru jam 8, sedangkan waktu dari apartemen ke kantor hanya butuh setengah jam.
Bismillah ...
Mulai aku menyalakan mesin mobil dan menjalankannya keluar dari parkiran basement gedung apartement. Hari ini memang tidak seperti biasanya. Aku telat ke kantor.
Stop, bukan telat ke kantor. Tapi telat menghadiri rapat investor bersama bosku, Imam.
Mungkin karena dia tahu jarak apartement-ku ke kantor Al Kahfi group jauh, maka dia membiarkan aku tidak ikut rapat. Dan dia memintaku untuk mengecek keadaan kantor selama dia rapat.
Itu sih gampang.
Dulu saat Imam ke Jerman, semua urusan tanggung jawab mengenai kantornya di sini sudah dihibahkan padaku. Walau banyak kontrak yang tak membawakan banyak hasil bagi perusahaan, namun aku tetap bangga dengan hasil kerjaku itu.
Berbeda dengan cara memimpin Imam, bosku itu. Dia benar-benar teliti dalam melakukan kerja sama dengan perusahaan lain. Seperti tidak ingin rugi atas apa yang dia lakukan.
Dasar orang kaya pelit.
Tapi walau begitu, dia tetap sahabatku, bosku dan..
Suami dari mantan calon istriku.
Nyesss...
Sakit hati kalau kenangan itu datang lagi. Andai jika dulu aku boleh egois, mungkin sekarang anak yang dilahirkan dari perempuan itu adalah anakku.
Sayang, seribu sayang. Semua itu cuma ada di reality show, "mimpi kali yee..."
Mobil yang kukendarai sudah berhenti di lampu merah, masih belum begitu jauh dari apartemenku, lalu tiba-tiba saja aku teringat dengan kekasih hati yang tidak pernah tertinggal di mana pun. Perlahan-lahan tanganku mulai mencari keberadaan kekasih hati tersebut.
Kantong depan ✘
Kantong depan yang kanan ✘
Kantong belakang ✘
Kantong kemeja ✘
Loh, ini bukan pertanda baik. Ke mana perginya ponsel itu?
Kuingat-ingat kembali kapan terakhir kali aku memegangnya.
SHIIITTT..
Saat aku buang air tadi, aku taruh di atas wastafel. Lalu aku lupa mengambilnya kembali.
Bodoh..
Bodoh..
Dengan segera kubanting stir mobil ke arah kiri. Kemudian masuk ke dalam pelantaran parker pertokoan.
Masih dengan dasi yang melilit asal di leher dengan seadanya, aku keluar dari mobil dan berlari-lari kembali menuju gedung apartemen. Jika aku putar balik dengan mobil, sangat menghabiskan waktu. Karena keadaan jalan pagi hari yang cukup padat akan semakin menyiksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
InstaLOVE
RomanceSiapa bilang sesuatu yang berawal dari dunia maya tidak bisa menjadi nyata? ____________ REPOST ULANG. Cerita pernah selesai di tahun 2016