Hai bertemu kembali dengan saya!
Maaf ya yang nunggu lama:') maklum anak smp jadi banyak tugas *yah malah curcol*
Udah ah sekarang ini ceritanya"Kak Hali, apa yang harus dipersiapkan untuk besok?" tanya Taufan pada Halilintar yang sedang ada di kamar melalui pintu sambungan. (Setiap kamar terdapat pintu tersebut, kecuali kamar tamu = connection door). "Besok hanya melihat hasil pembagian kelas saja, sekolahnya dimulai 1 minggu lagi" jawab Halilintar (baca : bentak). "Tapi kan aku hanya bertanya hiks..." ucap Taufan yang langsung keluar kamar dan menangis.
Halilintar's PoV on
'Kenapa aku tadi membentaknya bodoh' gerutu Halilintar dalam hati. Kudengar dia meneriaki nama 'Gempa' sampai suara itu benar-benar hilang. Beberapa menit kemudian aku mencarinya ke semua sudut rumah, tapi saat aku berada di ruang makan aku mendengar "Gempa kenapa kak Hali membentakku?" aku langsung mengintip dari balik tembok, kulihat disana Taufan memeluk Gempa dengan erat, itu membuat hatiku sangat sakit. "Mungkin kak Hali sedang lelah" jawab Gempa. "Tapi kak Hali selalu seperti itu, apa dia lelah setiap saat, tidak mungkin kan?" bantah Taufan disela tangisnya. Gempa hanya terdiam. Hening. Tak lama kemudian Taufan tertidur DI PELUKAN GEMPA. BODOHNYA aku membentaknya saat moodnya sedang manja. BODOH.
Halilintar's PoV off
Normal's PoV
Kini Taufan tertidur di pelukan Gempa. Tiba-tiba Halilintar datang. "Kak Hali pindahkan kak Taufan ke kamarnya ya" ucap Gempa pada Halilintar yang sedang menghapus air mata adik kesayangannya. "Baiklah" jawabnya.
Dengan perlahan tapi pasti Halilintar memindahkan kepala Taufan dari pelukan Gempa ke tangannya. "Eengghh" Taufan mengerang dan sedikit membuka matanya. "Taufan tidur di kamar saja ya" ucap Halilintar lembut. Taufan mengangguk dan siap berdiri tapi sebelum itu.. "Kugendong saja ya?" tanya Halilintar pelan. Taufan mengangguk, badannya terlalu lemas saat ini untuk berjalan. Karena semua tahu ketika Taufan tidur di sofa lalu disuruh pindah ke kamar, baru 3 langkah dia akan tertidur kembali. Jadi Halilintar menggendong Taufan ala bridal style menujh kamar Taufan dan Gempa mengikutinya.DI KAMAR TAUFAN
Setelah Halilintar meletakkan Taufan di kasur Gempa bertanya
"Kak Hali kenapa membenak kak Taufan tadi?
"Kau tau, aku sebenarnya juga tak ingin melakukan itu, hanya saja..." belum sempat Halilintar meneruskan kata-katanya
"Hanya saja apa kak? Hanya saja kalau kak Hali ingin menghilangkan rasa cinta itu. Itu berarti kak Hali egois, itu hanya akan menyakiti kak Taufan" ucapan Gempa terlihat kesal dan langsung keluar menuju kamarnya. Halilintar hanya bisa diam, ia tahu ini memang salahnya. Dia merasa memang sudah waktunya untuk bersikap normal. Membiarkan cinta itu berkembang lebih besar lagi. Dia segera menutupi badan adiknya dengan selimut dan mengelus kepalanya lalu mencium kening adik kesayangannya tersebut. Sebelum akhirnya menuju kamarnya melalui connection door.Taufan's PoV on
Aku merasakan ada yang meletakkanku di atas sesuatu yang sangat empuk (?). Dan kurasa ada sedikit pertengkaran di sana, ingin sekali aku membuka mata tapi rasa kantuk dan efek sehabis menangis membuatku hanya diam tak berkutik. Lalu, ada orang yang meletakkan sesuatu di atas badanku dan mengusap kepalaku kemudian sesuatu yang kenyal menghampiri keningku -kurasa seseorang tersebut mencium keningku. Kehangatan dan kasih sayang yang selama ini kurindukan. Kuharap seseorang itu adalah orang yang paling kucintai, yaitu kak Halilintar, entah mengapa aku tak bisa menghilangkan rasa cinta ini. 'Ya Tuhan bantulah hambamu' pikirku.
Taufan's PoV off
Keesokan paginya..
Seperti biasa Taufan selalu bangun pagi sekitar pukul 04.00, ia mandi lalu memasak makanan untuk saudaranya dan Tok Aba. Setelah selesai memasak ia kembali ke kamar untuk sholat Shubuh. Lalu, ia akan membangunkan saudaranya. Ia ingin ke kamar Gempa dahulu, tapi sebelum itu ia bertemu dengan Tok Aba.
"Kau sudah bangun Taufan?" tanya Tok Aba.
"Ya, seperti biasa, Tok" moodnya sedang dewasa saat ini.
"Makanan atok dah kau siapkan?" tanya Tok Aba lagi.
"Dah Tok kat meja makan"
"Kalau macam tu atok berangkat dulu ye, Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam" jawab Taufan sambil memastikan bahwa Tok Aba sudah keluar rumah. Dan ia pergi ke kamar Gempa.Saat membuka pintu kamar, ia melihat Gempa sudah siap dengan baju favoritnya dan Taufan berkata "Kalau sudah siap semua, langsung ke ruang makan ya" yang hanya dijawab anggukan oleh sang pemilik kamar. Taufan beranjak menuju kamar Api, tapi hasilnya Api tak ada di kamar 'mungkin sedang membangunkan Air' pikir Taufan. Ia tidak menuju kamar Air melainkan ke kamar Halilintar.
Ketika sampai di depan pintu kamar Halilintar, ia membuka kenop pintu secara perlahan, pertama kali yang ia lihat adalah Air yang membawa bantal siap menerkam Halilintar dan Api yang berada di sisi lain kasur Halilintar. Ia langsung menutup pintunya kembali dan berlari menuju ruang makan. Lalu, meletakkan kepalanya dan menaruh tangannya dengan tumpuan kepalanya tersebut. Ia tahu kalau akan terjadi sebuah pertengkaan (baca : bencana) kecil bagi Air. 'Ini gara-gara Api yang selalu menyuruhnya menjaili kak Hali. Sudah berapa kali Gempa menegurnya tapi tetap saja. Dasar Api' gerutu Taufan dalam hati.
"Kak Taufan?" suara Gempa mengejutkan Taufan. "Kak Taufan sakit?" lanjutnya. Taufan hanya menggeleng.
"Biasa kelakuan Api menyuruh Air mengerjai kak Hali tidak pernah berhenti"
"Iya, padahal aku sudah sering mengingatkannya" -Gempa
"Kalau begitu nanti aku yang akan katakan padanya" -Taufan
"Ya, kurasa juga begitu" -Gempa
Tak lama kemudian Api dan Air datang. Taufan langsung memberi kode anggukan kepala pada Gempa. "Air tanganmu sakit ya?" tanya Gempa pada Air yang sedang memegangi tangannya.
(RS : yey dah tau masih tanya. R : kan lu yang bikin thor *plaak* RS : *langsung lari)
Air mengangguk.
"Kalau begitu ikut aku ke ruang keluarga, biar kuobati ya?" tanya Gempa lagi. Air menurut saja. Setelah Taufan memastikan bahwa Gempa dan Air sudah di ruang keluarga.
"Api kemarilah, duduk di sampingku" suruh Taufan.
"Ada apa kak?" tanya Api seraya menuruti kata-kata Taufan.
"Ulah apa yang kau lakukan pagi ini?"
"Menyuruh Air untuk membekap kak Hali dengan bantal"
"Lalu apa yang terjadi?"
"Tangan Air dipelintir kak Hali sampai berbunyi 'krek'" (ya minimal gitulah bunyinya kalau tulang sikut bergeser *plaak XD).
"Kau tidak kasihan pada Air?, kau yang menyuruh, tapi Air yang terkena amarah kak Hali. Apa kau tidak kasihan pada Air? Berapa kali kau menyuruhnya dan ia terluka?"
Api terdiam sebentar. "Aku sangat menyayanginya kak"
"Kalau begitu?!"
"Kalau begitu aku harus meminta maaf dan menghentikan semua ini"
Taufan terseyum.
"AAKKKHH"
"AIR" pekik Api terkejutdan langsung berlari ke sumber suara.~ Risti Story ~
"Bagaimana?" tanya Taufan pada Gempa yang baru keluar dari ruang keluarga. Gempa mengacungkan jempolnya. Akhirnya semua berkumpul dan makan bersama.
Setelah selesai makan, Taifan mengajak Api untuk membantunya mencuci piring dan yang lain beristirahat sebentar, kareba hasil prmbagian kelas akan dimulai 08.00, sekarang baru pukul 06.30 mereka akan berangkat setengah jam lagi.
Saat di dapur Taufan bertanya..
"Apa yang terjadi pada Air tadi, Api?"
"Kak Gempa berniat memijat tangan Air tapi tak bisa" Api berhenti sejenak "Jadi...Flashback on
"AAKKKHH" "AIR"
"Kak Gempa apa yang terjadi pada Air?" tanya Api khawatir dan melihat keadaan tangan adiknya. "Aku tadi berusaha memijatnya tapi... Kurasa gagal" jawab Gempa sedikit pelan di bagian akhir. "Kalau begitu aku pergi dulu ya" lanjutnya (RS : lah ni anak kaya kagak salah aja, langsung nyelonong pergi)
Setelah Gempa pergi Api menatap Air dan berkata..
"Air maafkan aku ya, karena aku hiks.. Kau jadi hiks.. Seperti ini hiks.. Maafkan aku hiks.." Api mulai menangis.
"Tidak kak jangan menangis aku tidak apa-apa kok, tanganku baik-baik saja" ucap Air yang melepas tangannya dari pegangan Api dan menunjukkan seakan-akan tangannya baik-baik saja.
"Tapi kan ini salahku hiks.. Aku tidak akan menyuruhmu untuk mengerjai kak Hali lagi"
"Aku kan sudah bilang ini bukan salah kakak, baiklah aku tidak akan mengerjai kak Hali lagi, tapi kalau kak Api tidak bahagia maka aku akan melakukannya lagi tanpa kakak suruh"
"Aku tidak akan kecewa dengan keputusanku ini, lagi pula kenapa harus tiak bahagia kan aku selalu dekat dengan adik kesayanganku" ucap Api malu-malu.
"Eh, kak Api" Air blushing, dia tidak tau wajahnya sudah semerah apa saat ini (cie..)
Lalu mereka berpelukan. Biar ku katakan lagi BERPELUKAN sedikit lama (lama juga kagak apa-apa kali wkwkwk..)Flashback off
"Oh jadi begitu" ucap Taufan manggut-manggut setelah mendengar cerita Api.
"Kalau begitu ayo kita siap-siap berangkat" lanjutnya.
"Tapi kan kita masih.." ucapan Api terpotomg saat melihat bak cuci piring sudah bersih lalu bergantian melihat Taufan.
"Kau terlalu asyik mengingat flashback mu" Tauan tergelak. Api hanya menundukkan kepalanya karena malu.
Setelah semua siap mereka berangkat bersama. Namun sikap Halilintar pada Taufan tetap sama.
![](https://img.wattpad.com/cover/52186100-288-k130237.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Boboiboy Bersaudara
FanfictionDisclaimer: Boboiboy mikik Animonsta studios. Cerita milik saya.. Summary : Kakak beradik tidak seharusnya saling mencintai. (ancur) Genre : Family, Romance sedikit Humor Hali×Taufan!fem Gempa×Suzy Air ×Api!fem (dalam artian saudara)