Part 5

1.2K 85 17
                                    


Hari Sabtu.



Hari Sabtu adalah waktu libur Sehun, sekolahnya dengan baik hati memberi hari libur setiap hari Sabtu. Karena tidak mau menyia-nyiakannya, Sehun ingin menghabiskan waktunya di rumah sebentar, lalu nanti keluar rumah jika ia bosan. 


Saat ini ia sedang berkutat di depan cermin. Ia belum mandi, masih menggunakan kaos putih oblong dan celana training warna hitam. Ia sedang memperhatikan rambutnya. Rambutnya mulai memanjang, dulu poninya hanya menutupi dahi, tapi sekarang poninya dibelah tengah dan Sehun bisa mengusapnya dengan tangan, menurut Sehun itu keren, tapi ia harus memotongnya karena siswa tidak boleh mempunyai rambut panjang. Dan berhubung hari ini hari Sabtu, Sehun memutuskan untuk memotong rambut di salon dekat rumahnya. Sehun mengambil handuknya yang dijemur di balkon kamarnya dan masuk ke dalam kamar mandi.



.


.


.


.


.



Sehun kembali berkutat di depan cermin. Kali ini ia sudah berganti baju, ia memakai kaos putih dengan garis-garis hitam, dengan sweater ombre hitam putih dan celana pendek warna putih. Ia sedang menyisir rambutnya, lalu merapikan sedikit rambutnya. Matanya melirik kacamata minusnya yang tergeletak di meja nakasnya. Selama ini Sehun tidak memakai kacamatanya lagi, ia sudah memakai soft lens. Tetapi, terkadang mata Sehun perih memakai soft lens. Ia memutuskan untuk memakai kacamatanya. Perlahan Sehun melepas kedua soft lens di matanya lalu meletakkannya di tempat soft lens, lalu memakai kacamatanya. Tidak buruk. Puas dengan penampilannya, ia mengambil dompet dan handphonenya, lalu keluar kamar. Sehun turun tangga, memperhatikan keadaan rumahnya yang rapi dan bersih. Sehun merasa ia yang punya rumah ini, bukan orangtuanya. Walaupun orangtuanya tetap membayar listrik dan semacamnya, Sehun merasa ia yang punya rumah ini sendiri, karena ia yang merawat sendiri. Sehun melangkahkan kakinya ke dapur, lalu membuka kulkas. Wajahnya tiba-tiba langsung suram karena persediaan di kulkasnya habis. Sepertinya habis potong rambut ia harus belanja keperluan makanan untuk beberapa hari ke depan. Sehun berlari kecil ke pintu keluar, memakai sepatu adidas putihnya lalu membuka pintu, tidak lupa menguncinya dan menyimpan kuncinya di saku celananya. 



.


.


.


.


.



Masquerade Salon



"Aku ingin potong rambut seperti dia,"



Sehun menunjuk sebuah poster yang tertempel di dinding, sebuah poster salah satu personil boyband korea yang sedang naik daun saat ini, dan personil itu bernama Shixun. Wanita yang memotong rambut Sehun mengangguk-nganggukkan kepalanya, tandanya ia setuju karena potongan rambut Shixun tampak cocok dengan Sehun. 

MeltedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang