8.

2K 158 20
                                    

[ warning : kalimat disini mengandung kata keras dan tindakan yang tidak patut ditiru. pembaca mohon bijak dan jangan ditiru disekolah ☺️]

Ini mau ngejelasin dulu biar gak bingung bacanya.
Part ini FLASHBACK oke, tapi kali ini kita lihat dari pandangan Gio.
Banyak gak jelasnya kali, mungkin kalian bakal bosen. Tapi kalo gak dijelasin nanti gak ngerti hayoo..

Vomments kalian ditunggu, dont be silent readers oke? *tos

Enjoy!

---------------------------------------------------
" Untukmu, segala cara akan kulakukan."
- Alandra Giovando

Gio pov

Aku mengusap wajah frustasi. Tidak habis fikir kalau aku bisa menerima tawaran gila dari Alfan.

Apa boleh buat, ini sudah berkaitan dengan keselamatan sekolah dan gadis yang aku sayangi. Bukan Alandra Giovando Alferiz namanya kalau tidak bisa menepati sebuah janji.

Di sisi lain aku tidak ingin teman - teman ku lebih sibuk tawuran. Maksudku, selama ini kami memang terlihat bandel, urakan, dan tidak disiplin.

Namun kalian jangan melihat kami dari penampilan. Aku pemegang kekuasan didaerah sekolah ku. Preman saja takut untuk mendekati sekolah kami. Dan berarti warga SMA Airlangga terbebas dari ancaman bahaya.

Mereka bisa leluasa pulang sekolah tanpa harus khawatir terjebak dalam tawuran atau dikepung preman.

Itulah kenapa aku bilang kalian jangan melihat orang dari penampilan luarnya saja.

Dan juga alasan aku sering bolos dari kelas karna aku ingin memantau teman-teman ku yang terjerumus dalam dunia obat atau rokok.

Aku menentang keras mereka untuk menyentuh barang haram itu. Karna mereka juga punya masa depan.

Rasa- nya aku ingin menghadapi Sekolah Bina Harapan sendirian. Walau aku tau itu tidak mungkin. Karena sekolah itu merupakan sekolah terkuat seantreo Jakarta.

Ketakutan yang aku khawatirkan pun akhirnya terjadi. Kalau pada akhirnya aku tidak bisa melindungi orang yang aku sayang.

Maka tujuanku saat ini hanya satu.

Menjadi kuat.

Termasuk harus mengorbankan perasaan ku sendiri, kurasa tidak masalah.

" Gimana elo-gue buat perjanjian?" Tawar Alfan- pentolan sekolah Bina Harapan- kepadaku.

Alis ku terangkat curiga, " Perjanjian?"

" Gue janji gak akan nyerang sekolah lo lagi  dan balasannya lo harus jadian sama Divyana."

Apa dia sudah gila?! mana bisa aku jadian dengan cewek yang bahkan namanya tidak aku kenal!

" Gue tolak! mending gue ngeladeni lo dan anak buah lo dari pada gue nurutin perjanjian gila lo ini."

"Oh, Kalo lo nolak jangan salahkan gue kalo Alexa jadi incaran gue selanjutnya." Alfan menyeringai licik. Aku tau omongan Alfan tidak pernah main-main.

Aku menggeretak marah, " Brengsek! Apa- apaan lo bawa Alexa?! Langkahi mayat gue dulu kalo lo mau macem-macem sama dia!"

Aku mencengkram kerah baju Alfan yang membuat tubuh alfan melayang sedikit.

" Huuu... takut." Alfan mencibir meremehkan.

Sial.

BUG

Going To Normal [#Wattys2016]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang