Seven (end+extra chap)

665 25 2
                                    

Chapter 7 (end)

"Maaf aku tidak bisa menerimamu, Kai-ya." Kai melepaskan pelukan Irene dengan penuh tanda tanya.

OoO

IRENE POV

"Bae Joo Hyeon-" Baru saja kubuka pintu kelas ini, suara berat sonsaengnim itu sudah terdengar dan ia menatapku dengan tajam. Aku menatap balik sonsaengnim dengan takut.

"Kau terlambat pelajaran saya, diluar sana. Berdiri sampai pelajaran saya selesai." Hatiku mencelos seketika, aku bahkan hanya telat lima menit saja. Ah pasti tadi aku ketiduran saat diperpustakaan tadi, bodohnya aku. Padahal tadi niatku kan cuma istirahat sebentar. Kenapa pake ketiduran segala sih. Pabo.

"Tapi ssaem, saya hanya telat lima menit saja." Aku mencoba menawar hukumannya.

"Bahkan jika kau telat sedetik pun, saya akan tetap menghukummu." Aku menatap semua teman-temanku hingga kulihat Kai sedang cekikikan karena aku dihukum oleh sonsaengnim, dia pasti sangat senang sekali melihatku dihukum. Dasar bocah itu, tidak pernah berubah.

Aku membalikkan badanku dengan kesal dan berjalan keluar kelas. Aku harus kemana? Masa iya aku harus berdiri disini selama satu jam kedepan? Bagaimana kabar kakiku nanti? Ya ottoke. Aku mencoba berjalan dengan menjinjit kearah kantin, aku tidak mau berdiri disini sendirian, nanti apa kata murid lain jika mereka melihatku dihukum. Kulangkahkan kakiku perlahan-lahan agar sonsaengnim tidak tahu.

"Bae Joo Hyeon! Tetap disitu atau saya tambah hukumannya!" YAAAAAA!

Bagaimana mungkin ia tau kalau aku ingin mencoba kabur dari hukumannya? Sial! Kulihat wajah Kai yang sudah sangat merah akibat tertawanya yang mungkin terlalu keras dari jendela kelas ini.

"NE SSAEM!"

OoO

KRIS POV

"Ssaem, saya izin ke toilet." Ucapku sambil berdiri dari tempat duduk ini, sonsaengnim hanya mengangguk saja, aku pun langsung berjalan keluar kelas. Toilet dari kelasku lumayan jauh, ya harus melewati kantin, kantor guru, kelas Irene-Irene? Ah dia sedang apa ya dikelasnya? Hari ini kan dia ada jadwal pelajaran sejarah dunia, pelajaran yang sangat dibencinya.

Kupercepat jalanku agar cepat sampai depan kelas Irene hingga aku melihat seseorang sedang berdiri didepan pintu kelasnya Irene. Yeoja? Sepertinya aku tidak asing dengan yeoja itu.

"Irene?" Aku mencoba menyapanya, lalu yeoja itu menoleh dan-YA ITU IRENE.

"Ya, sebenci apasi kau dengan pelajaran sejarah hingga kau tidak mengikutinya hari ini?" Kutatap wajahnya yang kelihatannya bungkam itu.

"Aku tidak benci pelajarannya, pelajarannya saja yang membenciku." Elak Irene dengan polosnya, sungguh menggemaskan. Ingin rasanya mengusap gemas rambutnya itu, tapi kuurungkan niatku.

"Dihukum lagi?" Aku tersenyum miring, maksud mengejeknya.

"YA! Aku baru kali ini kok dihukum, kau pikir sudah berapa kali?" Irene menggembungkan pipinya dengan lucu.

"Kau tidak ingat dengan pelajaran lain? Perlu kesebutkan?" Kuteruskan ucapanku lalu tertawa.

"Tapi pelajaran ini kan baru sekali." Katanya terus-terusan mengelak, sungguh pintar anak ini.

"Memangnya mau berapa kali? Lima kali? Sepuluh kali?" Aku mencoba menggodanya lagi lebih lama.

"Ya Kris-ya, sudah sana. Jangan ganggu aku, atau ingin kupanggil sonsaengnim lalu ku suruhnya untuk menghukummu juga, mau?!" Katanya sambil mendorong-dorong bajuku dengan kesal.

TRIANGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang