Alex POV
Anak ini sifatnya terlalu banget, udah jutek, dingin lagi....huhhfz...buat gue semakin penasaran dan tertarik buat semakin deket sama dia
"Okay kalau lho nggak mau, inget aja kotak pensil ini nggak akan pernah gue balikin!" terlihat Jessica mulai ragu. Gue hanya tersenyum miring melihat dia keraguannya.
.....
Teng....teng...Teng....bel berbunyi tanda pulang sekolah, anak-anak yang lain sudah merilekskan tubuh mereka masing-masing. Kekanan-kekiri...suara berisik mulai terdengar ricuh. Kulihat dia sedang memakai headset ke telinga kanan dan kiri tanda ia cuek dengan suasana sekarang, berberes dan bangkit dari tempat duduknya yang sekarang. Karena dia nggak mau gue anter pulang, diam-diam gue ikutin dia pas pulang sekolah, awalnya sih biasa aja, dia pulang kerumah...tapi tunggu dulu.......................
"Mau kemana dia" ucap gue hampir tak bersuara.
Ikutin aja kali ya, kok gue jadi nguntit dia gini ya....ah sudahlah yang penting sekarang ikutin dia aja.
Tak lama ngikuti dia, tiba-tiba dia berhenti di sebuah caffe...OMG, ternyata dia bekerja part time disini. Gue nggak pernah nyangka kalau dia kerja, gue kira abis pulang sekolah dia langsung tidur dirumah, siapa yang sangka dibalik sikap dingin plus juteknya itu ternyata ada sisi lain dari dirinya. OKAY, SEKARANG AKU BENER-BENER MULAI TERTARIK SAMA DIA.
***
Jessica POV
Huhhfz..berisik sekali mereka, tiap pulang sekolah pasti berisik, cuek aja lah males banget dengan mereka. Aku pun memasang headset yang sudah kupersiapkan sedari tadi. Aku pun melenggang keluar tanpa peduli mereka yang masih sibuk satu sama lain.
Oh iya, hari ni aku masuk kerja jam dua siang, jadi sebaiknya gue pulang dulu aja kali ya, mandi abis itu baru pergi ke caffe. Oh iya, aku kerja di caffe deket rumah nenekku. Sekarang aku tinggal dengan nenekku, kalian tau kan aku ini udah di tinggal mama(meninggal), dan papa...entahlah aku udah nggak peduli lagi dengan papa. Mama meninggal ketika aku masih 6 tahun, dan harusnya aku punya dua orang adik sekarang, tapi salah seorang adikku yang ke-2 meninggal waktu usianya 3 tahun. Adikku yang pertama sekarang SMP kelas 2. Adikku tinggal dirumah kami, eh salah rumah papa. Aku kadang masih pulang kok kesana, tapi aku lebih suka di rumah nenek, disini aku lebih nyaman.
Oke...cukup ceritanya ya author...balik ke cerita lagi, sekarang aku mau kerja.
"OMG, sekarang aku hampir telat..." ucapku seperti orang gila yang bicara sendiri.
Aku pun berlarian ke sebuah caffe tempat aku kerja, disana aku seorang pelayan. Yah, walaupun aku seorang pelayan tapi aku seneng bisa nyari uang sendiri. Aku nggak mau pake uang papa, aku kagak sudi. Yah, kecuali uang SPP, nenek maksa aku buat pake uang papa...ya aku nggak tega kalau harus ngebantah sama nenek, aku sayang banget sama nenek.
"HEI....udah jam berapa kamu baru sampai kesini? Cepat sana kerja." Ucap bosku. Aku pun cepat-cepat ke belakang untuk bersiap-siap.
"Lho, kok kamu bisa disini?" aku begitu terkejut ketika melihat Alex, cowok yang jahil dikelasku ini. Kalian tau Alex ini siapa, Selain wajahnya yang lumayan tampan, dia itu ternyata anak dari kepala sekolahku. Jadi wajar aja kalau banyak orang yang ngefans plus nggak ada yang berani sama dia.
" Jadi...gue nggak boleh disini?" ucapnya yang terdengar seperti berbisik ditelingaku. Aku pun tersadar dari lamunanku.
"Bukan gitu, ah sudahlah....Pesan apa?" ucapku datar
"Lemon tea aja."
"Oke...ditunggu." Aku pun melenggang pergi meninggalkannya duduk di sudut caffe
"Eh, Van, minta tolong boleh?" ucapku ketika melihat evan yang hampir beranjak kemeja penggunjung yang baru datang
"Iya...jangankan tolong, hatiku pun akan kukasih jika kau memintanya...hahhahaa" tawanya yang mulai membuatku jijik mendengar gombalannya.
"Tolong antarkan ini ke meja disudut dekat pohon ya. Aku malas bertemu orang itu." Melihat wajah evan teman kerjaku ini aku segera melanjutkan
"Iy, ntar aku jelasin."
"oke.." jawabnya singkat.
Huhffz...aku menghela napas sedikit lega. Aku memang lagi malas melihat mukanya setelah apa yang ia lakukan tadi di kelas. Aku memperhatikan dia yang sedikit kebingungan melihat evan yang mengantar minumannya bukannya aku. Aku nggak peduli...Cepat-cepat aku melayani pengunjung yang baru datang lagi... sampai pukul 21.00 caffe ini mau tutup, kami semua membersihkan dan membereskan semuanya.
Setelah keluar, mataku tertuju pada satu orang...ALEX...
__o0o__
Gimana nih ceritanya, udah sempet-sempetin update lho aku padahal masih UTS, mohon sempeti juga buat vote atau nggak kasih comment lah. Maap ya kalau ceeritanya masih gini, soalnya kan aku amatiran..hahahahahaaaaa ^-^
KAMU SEDANG MEMBACA
You and Me (SECRET)
Teen FictionSemua yang ada di cerita-cerita itu bohong, tidak ada yang sempurna di dunia ini, tidak ada kebahagiaan.....semuanya hanyalah "bullshit...." Dunia ini kejam bahkan Tuhan pun tak adil... aku benci hidup ini, tapi bagaimana mungkin aku menyia-nyiakan...