Jessica POV
Bangun-bangun kepalaku udah berat banget, tapi tetep aku paksa buat sekolah karena hari ni hari terakhir dan senin udah mulai ujian kenaikan kelas. Aku harus semangat ' SEMANGAT!!! '
YUPP, pengumuman udah dibacain di depan kelas setelah ujian selesai akan ada libur sekitar kurang lebih dua minggu, cukup lama ya. Nggak hanya pengumuman yang di bacakan, tapi juga daftar ujian juga dibagikan. Ya, siap nggak siap ya harus siap buat tempur. Nggak lama setelah pembacaan pengumuman dan pembagian jadwal kami semua diminta pulang untuk belajar, yah kalian tau lah pelajaran SMA nggak semudah pelajaran SD dan SMP. Aku sih nggak langsung pulang, aku pengen ke tempat dimana aku mau ungkapin perasaan aku dan aku pengen minta ijinnya untuk menyemangati aku dari sana. Yupp, kalian bener...aku mau ketempat makam Mama. Sekitar lima belas menit aku sampai disana.
"Ma, senin ini aku dah ujian, Mama semangati aku ya Ma. Aku harap hasilnya nggak terlalu mengecewakan. Aku emang bukan orang pintar Ma, tapi aku berusaha kok. Doain aku ya Ma." Dengan sebuah senyum yang entah darimana aku dapatkan, dan sekarang senyum itu menghilang....
"Ma, Mama tau nggak kemaren Papa pulang, aku nggak tau apa aku salah sudah bersikap gitu dengan Papa, Ma, bantu aku kasih petunjuk aku harus gimana. Disatu sisi aku pengen baikan sama Papa, dan disisi lain aku nggak pengen liat dia. Aku bingung Ma. Kalau aja Mama masih disini dan nemenin kami semua, aku yakin semua nggak kayak gini. Kita pasti udah jadi keluarga yang harmonis dan bahagia." Tanpa sadar air mataku sudah membasahi mata dan pipiku. Antara kecewa, sedih, dan entahlah perasaan yang nggak bisa aku ungkapin lagi gimana rasanya. Yang jelas satu yang aku tau, 'tetap jalanin hidup sampai Tuhan berkata, ayo pulang.'
"Oke Ma, ni bunga untuk Mama, sampai lupa aku ngasih Mama. Oh iya ma, aku mau jemput Leo dulu, aku pulang dulu ya Ma." Bangkit dan berbalik arah menuju motorku dengan perasaan aneh ini. 'Aku harap Leo nggak marah aku telat jemput dia' gumamku dalam hati berharap Leo masih disana dan nggak marah padaku. Aku segera menuju sekolah lagi dan aku liat Leo yang sudah di ambang gerbang melambai padaku. Oke, ini artinya dia nggak marah padaku, YES.
"Maap, Leo aku telat?" ucapku pura-pura bodoh. Dan aku hanyamendengar gumamannya yang berarti ya. Oke maap Leo...hahaha...dengan senyum aku segera menyuruhnya naik and yupp back to home. Pulang, Makan, dan mandi habis itu belajar buat ulangan berharap hasil yang memuaskan. Oke, beberapa buku dibuka dan tak lama itu mataku udah lelah banget, berharap mata ini masih bisa menahannya beberapa jam saja, tapi dia menolak dan akhirnya aku nggak sadar lagi.
Begitupun hari minggu, sama seperti biasa aku terus berkutat pada buku-buku pelajaran, dan sekarang aku merasa sangat konyol dan menjadi gadis cupu yang terus berkutat pada buku-buku. Oh Tuhan, bisakah kau mempercepat waktu, aku lelah dengan buku-buku ini. Sekarang sudah jam 7 malam karena dari tadi hanya berkutat pada buku-buku sialan ini, dan aku bener-bener ngantuk sekarang. 'Selamat ujian besok' aku mendengar suara tapi nggak bisa mengucapkan apupun lagi karena otak, mulut, dan yang lain sudah lelah disana. Dan lelap menghampiriku.
*skip ujian
3hari setelah ujian nilai pun di upload di internet dan betapa lucunya ini, aku mendapat nilai rata-rata antara tujuh dan delapan. 'Oke itu bagus, berarti tidak sia-sia aku berkutat selama seminggu pada buku-buku sialan itu.' gumamku dalam hati.
Oh iya, kalian tau kemarin aku dapat mimpi apa? Aku mimpi Mama minta aku untuk baikan sama Papa dengan alas an Papa itu menyesal dan selalu ngerasa bersalah. Dan juga Mama minta aku buat ngejaga Papa, dan nggak kebalik apa ya? Harusnya kan Mama yang minta Papa buat jaga aku. Dan lagi-lagi alasannya yang membuat aku mengangguk pelan. Oh Tuhan, gimana ini? Apa yang harus aku lakukan? Aku bingung banget sama semua ini. Disela lamunanku itu Leo tiba-tiba nepuk bahuku dan...
"Kak..." pekiknya sedikit buat aku terkejut.
"hah? Kok kamu disini? Ketok dulu donk kalau masuk kamar orang itu, nggak sopan" ucapku ngerocos sampe dia menatapku tajam dan akhirnya aku memutuskan untuk mendengar alasannya.
"Kakakku sayang, dari tadi aku udah ketok pintunya. Tapi you know? aku kira kamu pingsan disini jadi aku langsung masuk karena nggak ada jawaban sama sekali. OMG, kakak bengong'i apa sih sampe ketokan pintu aja nggak kedengeran yang sekeras itu?" aku mulai bingung mencari alas an yang tepat buat dia biar nggak curiga, tapi aku memutuskan untuk mengusirnya aja.
"Leo kamu keluar aja deh, aku lagi mau sendiri" ucapku yang membuat dia menatapku aneh
"Kak, kakak kira aku kesini buat apa? Aku kesini itu buat ngasih tau kakak sesuatu, bukannya dating buat kakak usir..huhhfz" ucapnya sambil membuang nafas dan bangun dari ranjangku
"Oke, kamu kesini buat apa Leo sayang?" jawabku dengan nada sayang yang ditekan.
"Kak, Papa ngajak kita ke Jepang? Do you know kak, I'm very happy to go to Japan-Tokyo...I'm coming my favorite country" ucapnya senang seakan dia lupa, apa aku mau kesana? Dia nggak nanya ke aku? Oh, dia memang adek yang nyebelin.
"kamu nggak nanya aku mau apa nggak?" ucapku yang membuatnya diam seketika.
"Ya ampun kak, kamu nggak mau kak? Kak please, katanya kalau salah satu dari kita nggak ikut ya artinya batal liburannya" ucapnya dengan raut yang entah apa itu penggambarannya. Aku yang melihat itu hanya bisa tertawa dalam hati, ini lucu...bener-bener lucu. Disatu sisi aku nggak pengen liat Leo sedih dan disisi lain aku nggak mau pergi. Oke aku udah putuskan..semoga ini bukan keputusan yang salah.
__o0o__
Maap readers, cerita seru baru akan dimulai ntar, yang pasti ini bukan cerita cinta-cinta yang happy ending, ini ceritanya sedih karena sebuah ....yang belum bisa aku kasih tau kalian. yang past ikutin aja ceritanya dulu...oke readers...
thanks for my readers:*
KAMU SEDANG MEMBACA
You and Me (SECRET)
Novela JuvenilSemua yang ada di cerita-cerita itu bohong, tidak ada yang sempurna di dunia ini, tidak ada kebahagiaan.....semuanya hanyalah "bullshit...." Dunia ini kejam bahkan Tuhan pun tak adil... aku benci hidup ini, tapi bagaimana mungkin aku menyia-nyiakan...