The Complicated Chap.5

557 46 6
                                    

Minho pov

"Ya memangnya kenapa wajar kan jika seorang pria harus mengantarkan kekasihnya ke rumah dengan selamat!" jawabku seenaknya ya memang jika dibelakang seo aku selalu mengatakan bahwa ia adalah kekasihku suapaya tak ada pria lain yang mendekatinya.

"Tentu saja tak wajar, dia kan bukan kekasimu, lagi pula sebenarnya wanita yang kusukai adalah,, ah sudahlah kau tak perlu tau." jawabnya sambil memainkan psp yang sedari tadi ia pegang.

"Yak!! Apa maksudmu berbicara setengah-setengah seperti itu tak sopan! Oh iya kyu ehmm apakah kau mau menolong ku?" tanyaku sambil menghampirinya yang sedang duduk sambil bermain psp di tempat tidur.

"Bantu apa?" tanyanya sambil masih bermain game di pspnya tersebut.

"Aku ingin menyatakan perasaanku pada seohyun, karena aku sudah lelah selalu saja di anggap sebagai sahabat olehnya." tanyaku sambil berharap bahwa kyuhyun akan membantuku, namun aku heran kenapa tiba-tiba ia melamun dan seperti memikirkan sesuatu "hei kyu, kau mau tidak membantuku?" tanyaku lagi namun ia masih saja belum bergeming sampai akhirnya ku pukul pundaknya dengan keras sehingga ia kembali tersadar.

"A..ehmm ya, i iya aku akan membantumu!" katanya sambil tersenyum kecut, ada apa dengannya kenapa dia bersikap sepeeti itu? Aneh. "Ahh iya minho, sepertinya aku harus pulang karena aku harus belajar besok kan ada kuis kau lupa?"

"Benarkah? Baiklah cepat sana kau pulang aku juga harus belajar karena tidak mau nilaiku anjlok apalagi sebentar lagi kita akan membuat skripsi" kataku sambil berjalan ke arah meja belajar.

"Baiklah aku pulang dulu, sampai jumpa" katanya sambil bersiap keluar dari kamarku.

"Ya, sampaikan salamku kepada paman dan bibi!" kataku sambil berteriak dari dalam kamar. "Yaa!!" katanya tak kalah berteriak dari luar kamarku, sepertinya ia sudah berjalan menuju tangga.

***

Kyuhyun pov

Aku ingin menyatakan perasaanku pada seohyun, karena aku sudah lelah selalu saja di anggap sebagai sahabat olehnya. Aku ingin meyatakan perasaanku pada seohyun, aku ingin menyatakan..

"Yaaakkk!! Kenapa perkataan minho barusan selalu terngiang-ngiang di pikiranku!! Bagaimana ini apa aku harus membantu minho apa tidak sedangkan disisi lain aku menyukai seohyun, ah tidak bahkan mencintainya aku binggung apa yang harus aku lakukan."

Entah kenapa sejak minho mengatakan bahwa ia akan menyatakan perasaannya kepada seohyun pernyataannya itu selalu saja terngiang di pikiranku. Disisi lain minho adalah sahabat ku, namun disisi lain seohyun adalah wanita pertama yang aku cintai selain ibu dan kakaku tentunya, hah aku tak tahu apa yang harus aku lakukan selanjutnya.

Tak beberapa lama rupanya handphone ku berdering, ku kira siapa yang menelpon rupayanya yoona.

"Ya ada apa?" jawabku dengan malas.

"Ada apa denganmu oppa kenapa suara mu terdengar aneh? Apakau sakit atau terjadi sesuatu?" tanyanya dengan nada cemas.

"Aku tak apa, hanya sedikit tak enak badan saja!" jawabku sambil berbaring di ranjangku.

"Sudah minum obat? Apa perlu aku buatkan bubur untukmu?" tanyanya lagi, hah seandainya yang menelfon dan mengkhawatirkan aku saat ini adalah seohyun betapa bahagianya aku jika sampai itu terjadi, aku tidak menjawab pertanyaannya dan tidak mendengarkan celotehannya sedari tadi karena aku malas dan aku sedang memikirkan seohyun apa yang sedang ia lakukan, apa ia sudah makan, atau apa ia baik-baik saja.

"Yakk!! Oppa kau tidak mendengarkanku ya sedari tadi?" tanyanya seperti sedang menahan amarah.

"Maaf yoona, aku harus istirahat jadi tolong jangan mengganguku dulu" kataku menutup telfon secara sepihak, karena aku sedang malas meladeninya saat ini.

The ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang