Chapter 5

240 17 0
                                    

Prilly POV

Aku baru saja sampai rumahku.Ketika aku melangkahkan kakiku kedalam rumah,aku melihat Ibuku sedang duduk menonton tv sambil sesekali menghisap sebatang rokok yang dipegangnya.
Itulah ibuku,perokok.

"Assalamu'alaikum" Salamku.Berharap Ibuku akan menjawab salamku.

"Wa'alaikumsalam.Kenapa udah pulang?Kamu bolos?Kamu gak pernah mikir apa,gimana susahnya Ibu nyari duit buat kamu jajan,hah?Ayah kamu sekarang gak pernah transfer uang lagi kerekening Ibu.Dasar anak gak tau diuntung kamu.Dimana otak kamu,udah untung Ibu sekolahin,masih aja bolos.Mau jadi apa kamu kalo besar?MIKIR" Ucap Ibuku sambil menunjuk-nunjuk kepalaku.

Aku baru pulang.Dan ini sambutan yang sangat amat mengesankan bagiku.Itulah Ibuku.Tidak mau mendengar penjelasanku terlebih dahulu.Langsung saja marah-marah tidak jelas.

Air mata sudah mengumpul disudut mataku.Aku berusaha menahannya agar tidak terjatuh.Karna aku tidak mau terlihat lemah didepan Ibuku.

"Prilly emang selalu salah dimata Ibu" Setelah aku mengucapkan kalimat itu,air mata yang susah payah aku tahanpun jatuh mengalir dipipiku.

Aku langsung menghapus air mata dipipiku dan segera melangkahkan kakiku menuju kamar.

"Prill...."

"Prilly..."

Aku tak menghiraukan panggilan Ibu.Aku sudah sangat sakit hati.Ini bukan kali pertamanya Ibu membentakku.Tapi tetap saja,jika Ibu membentakku pasti aku selalu meneteskan air mata.

Aku menutup pintu kamarku lalu menguncinya.

Aku menjatuhkan tubuhku diatas kasur,lalu menangis.
Apa salahku?Kenapa hidupku seperti ini?Kenapa Ibu dan Ayahku tidak peduli denganku?
Kalo boleh,aku pengen tidak usah dilahirkan daripada aku hidup tapi hidupku seperti ini.

Apa mungkin Allah sayang banget sama aku,jadi aku dikasih cobaan bertubi-tubi?

Tak tau sudah berapa lama aku menangis,sampai-sampai aku tertidur.

Aku megerjap-ngerjapkan mataku.Sepertinya sudah sore.Aku melirik jam didinding.Sudah pukul 5 sore.Seingatku,aku pulang sekolah pukul 11.Berarti aku sudah tertidur selama 7 jam.Busettt.. lama banget aku tidur.Mungkin karna cape abis nangis kali yah.

Aku segera bangkit dan melangkahkan kakiku menuju kamar mandi.Mungkin dengan berendam air hangat aku bisa sedikit merilekskan pikiranku.
Setelah satu jam aku keluar dari kamar mandi.Beginilah aku,kalo udah berendam pasti lama keluar dari kamar mandinya.

Aku segera memakai piama doraemonku.Aku memang sangat menyukai kucing berwarna biru itu.Aku sudah mempunyai banyak koleksi doraemon.Mulai dari boneka,aksesoris,sepatu,baju,dan masih banyak lagi.

Aku langsung menunaikan ibadah sholat magrib setelah sebelumnya mengmbil air wudhu.
Dengan sholat aku bisa leluasa menceritakan semua masalah yang sedang menimpaku kepada Sang Maha Kuasa.
Setelah sholat,aku merasa lebih baik.Aku merasa masalah yang sedang menimpaku sedikit terangkat.

Aku langsung melipat kembali mukena yang baru aku pakai dan menyimpannya.
Aku merasa lapar.Ah iya,aku baru teringat.Dari pagi aku memang belum mengisi perutku.

Aku ingin keluar dari kamar.Tapi aku takut bertemu Ibuku.
Aku memikirkannya sejenak.Emm...Mungkin lebih baik aku keluar kamar daripada mati kelaparan.

Dengan segenap keberanianku,aku keluar kamar.Tapi,aku tidak menemukan keberadaan Ibuku.Mungkin Ibu sudah pergi.Syukurlahh...Aku bisa bernafas lega.

Segera aku menuruni tangga.Tujuanku saat ini adalah dapur.Percuma saja aku kemeja makan.Pasti tidak ada apa-apa.Ibuku jarang sekali memasak.Bahkan sekarang hampir tidak pernah.

KisahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang