Chapter 9

290 13 0
                                    

Author POV

Prilly pun maju kedepan sesuai perintah Pak Amin.
"Saya nyanyi lagu apa pak?" Tanya Prilly sopan.

"Emm..Terserah kamu saja.Yang penting cara bernyanyi kamu baik dan benar." Ucap Pak Amin.

Prilly pun mengambil gitar yang berada didekat piano.Dia mulai memetik gitar tersebut untuk mencari nada yang pas dengan lagu yang akan ia bawakan.

Dulu.. saat ku siap mati untukmu..
Kamu tak pernah menganggap aku hidup..

Dulu ..saat semua ingin ku pertaruhkan..
Kamu tak pernah percaya cinta sejatiku..

Aku cuma punya hati..
Tapi kamu mungkin tak pakai hati..

Kamu berbohong akupun percaya..
Kamu lukai..Ku tak perduli..
Coba kau fikir dimana ada cinta seperti ini..

Kau tinggalkan aku kutetap disini..
Kau dengan yang lain kutetap setia..
Tak usah tanya kenapa ..
Aku cuma punya hati.....

Aku cuma punya hati....
Tapi kamu mungkin tak pakai hati..

Kamu berbohong akupun percaya..
Kamu lukai..ku tak peduli..
Coba kau fikir dimana ada cinta seperti ini..

Kau tinggalkan aku kutetap disini..
Kau dengan yang lain ku tetap setia..
Tak usah tanya kenapa ..
Aku cuma punya hati...

Haaaaaa....
Huoooooooooo......huuuuuuuu

Houwowowowo...

Kamu berbohong akupun percaya..
Kamu lukai..ku tak perduli..
Coba kau fikir dimana ada cinta seperti ini..

Kau tinggalkan aku ku tetap disini..
Kau dengan yang lain ku tetap setia..
Tak usah tanya kenapa..

Aaa..howowowo.......

Tak usah tanya kenapa...
Aku cuma punya hati..........

Prilly pun menyudahi petikan gitarnya.Ia memilih lagu aku cuma punya hati yang dipopulerkan oleh mytha untuk ia bawakan.
Lagu ini memang tidak bermaksud untuk mencurahkan apa yang sedang ia rasakan.Tapi entah mengapa lagu inilah yang terlintas dalam fikirannya.

Semua siswa siswi yang berada diruang musik tercengang mendengar Prilly bernyayi sambil bermain gitar.

Prokk..prokk..prokkk.......

Siswa laki-laki dan sebagian siswa perempuan bertepuk tangan saking terpukaunya dengan suara Prilly.

"Gila ..Suara lo bagus banget sumpah Prill.Merinding gue dengernya." Ucap Deri salah satu teman sekelas Prilly.
Prilly yang mendengar pujian itu tersenyum tipis.

"Alahhh kalo cuma nyanyi kaya gitu doang mah nenek nenek ompong juga bisa" Ucap Rita dengan nada sinis.

"Bilang aja lo iri sama Prilly.Kalo lo bisa,coba nyanyi kaya Prilly tadi.Dasar..Sirik aja lo" Ucap Bimo menanggapi ucapan Rita dengan nada mengejek.

"Sudah-sudah jangan pada ribut"
"Prilly,suara kamu luar biasa bagus,tingkatkan terus dan belajar yang giat supaya bisa lebih bagus lagi.Cara bernyanyi dan petikan gitar kamu juga baik dan benar.Siapa yang mengajari kamu?Kamu les privat kah?" Puji Pak Amin kepada Prilly.

"Tidak Pak,saya tidak les privat.Ayah saya yang mengajarkan saya bermain gitar Pak." Jawab Prilly.

"Ayah kamu seorang musisi?" Tanya Pak Amin lagi.

KisahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang