Chapter 10

268 15 0
                                    

Author POV

Prilly sedang berkumpul bersama Ibu dan Ayahnya.Kegiatan yang sudah lama ia rindukan kini terulang kembali.
Kalo boleh,Prilly sangat ingin Ayahnya tetap tinggal di Indonesia.Tapi mau bagaimana lagi,Ayah Prilly di tugaskan bekerja di Luar negri.
Ayah Prilly bekerja kantoran.Tapi anehnya ia tidak mengetahui jabatan apa yang Ayahnya pegang dan bekerja di perusahaan apa.

"Yah,Yayah jangan berangkat lagi dong.Illy kangen tau." ucap Prilly sambil bergelayut manja di lengan Ayahnya.

"Ya mau gimana lagi sayang.Itu sudah kewajiban Yayah untuk bertanggung jawab menafkahi kamu sama Ibu." Ayah Prilly mengelus rambut anak semata wayangnya itu dengan sayang.

"Ya tapikan jangan diluar negeri kerjanya.Di Indonesiakan juga bisa Yayah." Prilly mengerucutkan bibirnya sebal.

"Ya biarin aja dong Ayah kerja diluar negeri.Mungkin disana bisnisnya bisa berkembang dengan pesat.Kamu gak usah terlalu manja sama Ayah.Inget kamu tuh udah gede,jangan kaya anak kecil" Ibu Prilly datang sambil membawa secangkir teh panas dan meletakannya diatas meja.

Prilly menyusupkan kepalanya kesela-sela ketiak Ayahnya.Kegiatan yang dari kecil ia sering lakukan sampai saat ini.

"Besok kamu liburkan sayang?" Tanya Ayah Prilly.

"Ia Yah,besokan minggu.Emang kenapa?" Prilly menegakkan tubuhnya dan menyenderkan punggungnya kesofa.

"Besok kita kerumah Nenek.Kamu mau?" Mata Prilly berbinar mendengar perkataan Ayahnya.Sudah sejak lama ia ingin sekali berkunjung kerumah Neneknya yang ada di Kalimantan.

"Beneran Yah,besok kita kerumah Nenek?Berapa hari Yah?"

"Tiga sampai empat hari mungkin." Jawab Ayah Prilly

"Tapi sekolah Illy gimana?" Wajah Prilly terlihat lesu mengingat sekolahnya.Sebentar lagi ujian.Bisa bisa ia ketinggalan pelajaran.

"Yayah udah ijinin kamu kok.Bu,siapin barang barang yah.Kita dapet penerbangan pagi."

"Ibu hari selasa sama rabu ada acara bareng temen temen Ibu.Ibu gak ikut yah." Ibu Prilly berusaha mencari alasan untuk tidak ikut pergi.

Prilly POV

Yahh..Ibu beralasan ada acara bareng temen temennya.Padahal aku sangat tau kalo Ibu males pergi karena disana itu panas,takut kulitnya jadi item.
Itulah ibuku.

"Acaranya kan bisa ditunda.Lagian cuma tiga hari kok perginya.Udah lama juga kan kita gak nengokin sodara yang ada diKalimantan"
"Sekarang cepet siapin barang barang yang mau dibawa.Illy juga siapin barang barang Illy." Lanjut Ayahku.

Aku segera beranjak daru tempat dudukku.
"Siap captain" Ucapku sambil memberi hormat pada Ayahku.Ayahku hanya terkekeh geli.

---

Huhhhh...Akhirnya siap juga semuanya.Aku keluar dari kamar dan segera melangkahkan kakiku menuruni anak tangga.
Aku mencari keberadaan Ayah.Tapi tidak kutemukan sosok tinggi tegap Ayahku.

Akhirnya kulangkahkan kakiku menuju taman belakang dan duduk di ayunan yang berada di dekat kolam renang.
Kuambil gitar yang berada di dekat ayunan.Gitar yang semalam Ayah ambil dari kamarku dan mungkin Ayah lupa untuk mengembalikannya.

Aku mulai memetik gitar yang berada dipangkuanku untuk mencari nada yang pas.

Aku hanya pergi tuk sementara...
Bukan tuk meninggalkan mu selamanya...
Kupasti kan kembali pada dirimu..
Tapi kau jangan nakall...
Aku pasti kembali...

"Wihhh suara anak Ayah bagus banget." Suara Ayah mengagetkanku yang sedang asik bernyanyi.

"Ehh..Yayah" Aku menghentikan petikan gitarku dan tersenyum manis.
Ayah mendekat dan duduk diayunan tepat didepanku.

KisahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang